Kim Family with their problems.
"belum terlambat untuk mengakuinya dad, katakan saja yang sebenarnya! Jihoon sebenarnya anak pungut kan dad?" -KIM JUNKYU
"Iya dad, katakan saja! aku siap menerima kenyataan jika hanya Junkyu satu- satunya saudara ku"...
"SIAPA YANG MATIIN WIFI! NYALAIN!" Jihoon teriak dari dalam kamarnya.
"YOSHI KURANG AJAR LO! LO YANG MATIIN WIFIKAN?" Junkyu nuduh seenaknya. Soalnya didalam benak Junkyu kalo Jihoon ngomel-ngomel berarti Yoshi yang matiin.
"SEMBARANGAN AJA LO KALO NGOMONG! BUKAN GUE WOY!" Yoshi ikutan teriak nggak terima dituduh sebagai tersangka.
"UDAH NGGAK USAH TERIAK-TERIAK KALIAN! DADDY YANG MATIIN WIFI, TURUN KALIAN SEMUA!" Hanbin nyuruh jangan teriak tapi sendirinya teriak. Nggak bercermin emang.
Junkyu jadi yang pertama turun sambil sisir rambutnya kebelakang. Sejenak Hanbin kagum sama ketampanan anaknya.
'bagus juga bibit gue' batin Hanbin.
"Apa sih dad? Kalo nggak penting awas ya! Gangguin orang aja" Junkyu duduk disofa tengah nyender kayak yupi.
"Idih gayanya sok sibuk bener"
"Emang sibuk"
"Sibuk ngapain? Paling juga ngegame sambil colokin hp, gimana udah kesetrum belum?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan dad! Junkyu nggak kestrum aja gesrek apalagi kesetrum tambah susah kita" Yoshi julid mode on.
"Eh siapa tahu lho habis kesetrum malah jadi bener" Jihoon nyeletuk dengan segala pemikiran randomenya.
"Mana ada!! Udah semua nih, udah kumpul semua" Habin ngitung jumlah anaknya dalam hati.
"Dipanggil bentar doang pada sensi amat, toh kalian juga lagi nggakngapa- ngapain"
"Aku masih ada les ruang guru ini lho" Yoshi protes akhirnya.
"Aku juga masih ada kelas ini lho" Jihoon ikutan protes.
"Kelas apaan? Nggak usah ngadi-ngadi" kalo Yoshi belajar itu masuk akal, tapi Jihoon? Hujan deres kalo sampai Jihoon belajar.
"Pelajar penting nih, kalo berhasil aku nggak minta uang daddy lagi" Jihoon kasih lihat layar hpnya yang masih streaming yutup tapi macet karena wifi dicabut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
