Lamaran

114 14 8
                                    

🐶🐯🐨🦋

"Hah" Hanbin hela nafas. Ini udah ke lima kalinya tapi deg degannya masih sama. Mungkin efek udah lama nggak nikah kali ya.

"Ayo dad!" Junkyu panggil bapaknya keluar dari mobil.

Setelah drama yang panjang dan melelahkan hari ini akhirnya Hanbin lamaran.

Lamaran diadain dirumah simbahnya Ai. Pelataharanya luas, masih model joglo.

"Assalamualaikum" Jihoon salam sopan banget. Kali ini dia ikhlas banget bapaknya nikah lagi. Udah neq ngurus Haruto.

"Walaikumussalam, ayo masuk duduk dulu" budenya Ai mempersilahkan.

Hanbin dan pasukan duduk lesehan diatas tikar. Jarang-jarang mereka begini.

"Didi mau eek!" Haruto gelantungan dileher Hanbin.

"Ihhh tadi sebelum berangkat katanya nggak mau"

"Cekalang mau" Haruto ngerengek.

Hanbin hela nafas. Selalu disaat-saat yang tidak tepat.

"Anak ganteng mau kekamar mandi? Sama tante aja yuk!" Tantenya Ai sejak tadi gatel pengen gendong Haruto. Habis ganteng banget.

"Sana ke kamar mandi sama mas Yos" Yoshi langsung liatin bapaknya nggak santai. Apa maksudnya coba.

"Kok aku?" Yoshi protes.

Hanbin keluarin dompet terus jejelin selembar uang ketangan Yoshi.

"Udah sana!" Yoshi cabut bawa adeknya ke WC habis dapet uang.

Suasana kembali kondusif. Keluarga Ai sibuk siapin hidangan.

"Eh ini calon suami Ai?" Nenek nenek nyamperin Jihoon salamin.

"Bukan! Saya calon anak tiri" Jihoon ralat. Agak tersinggung dia, emang mukanya kelihatan setua itu ya?.

"Ooo yang ini" neneknya lanjut salamin Hanbin.

"Nggih (iya)" Hanbin senyum lebar.

"Ngaturaken sugeng rawuh ten gubuk kula, ngapunten nggih enten e namung ngeteniki mas" Hanbin sama anak-anaknya cuma begong.

"Nggih" Hanbin taunya cuma itu.

"Dad ini kakeknya nggak ada?" Junkyu bisik-bisik ke bapaknya.

"Nggak.. neneknya janda, kamu mau?" Hanbin langsung dapet lirikan tidak santai dari anaknya.

"Itu foto kakek pas muda ya nek?" Jihoon tanya-tanya sok akrab.

"Bukan, itu tuanku imam bonjol le" bapaknya Ai yang nyaut.

"Hahaha anak jaman sekarang nggak tau sejarah, kakeknya pasti yang foto disebelahnya itu" Hanbin nunjuk foto yang dipajang disebelahnya.

"Itu sunan ampel mas" ralat bapaknya Ai. Dalem hati Junkyu berharap dia ikut pergi aja sama Yoshi sama Haruto. Malu-maluin banget ini bapak sama saudaranya.

"Hahaha iya saya tau cuma bercanda kok biar nggak tegang" Hanbin alesan biar nggak tengsin-tengsin amat.

"Monggo acara dimulai" bapaknya Ai memulai acara.

"Begini bapak ibu semuanya keluarganya besar Diharjo kedatangan saya dan keluarga saya kemari yang pertama saya ingin silaturahim dengan bapak ibu semua. Dan yang kedua saya ingin meminang putri bapak ibu dek Aidis kusuma diharja untuk menjadi istri saya" Hanbin ngomong lancar banget. Udah terbiasa, udah ke lima kalinya soalnya.

"Nggih mas Hanbin niat baik panjenengan saya terima. Saya selaku orang tua Aidis menerima pinangan panjenengan dan memberikan restu kami untuk panjenengan" Hanbin dapet lampu hijau.

Ai keluar dari dalem ruangan, cewek itu kelihatan cantik banget pake kebaya plus riasan tipis.

"Dad ilernya dilap dulu" Junkyu senggol bapaknya.

"Nggak ada ya!" Hanbin salting.

"Ya udah langsung cari tanggal baiknya aja" ibuknya Ai nggak sabar.

"Ehemt, dihitung tanggalnya dulu, nak Hanbin lahir tanggal berapa?" Budhenya Ai nanya serius.

"22 Oktober budhe" Hanbin jawabnya sumringah. Menuju serius ini.

"Kalo Ai?" Si budhe gantian tanya ke Ai.

"31 Januari" Hanbin yang jawab. Udah hafal diamah, orang tiap ultah dirayain bareng. Emang udah dianggap adik sendiri sama Hanbin.

"31 sama 22....." Budhenya gumam sendiri.

"Waduh nggak bisa ini nggak bisa. Menurut perhitungan jawa hasilnya jelek nggak bisa diteruskan ini. Udah cari yang lain aja daripada kenapa-kenapa nantinya"

Hanbin dalam hati pengen mengumpat aja rasanya.

"Kita bisa bicarakan kalau ada masalah nantinya kok budhe"

"Kenapa ambil resiko? Daripada cerai nantinya mending dari sekarang aja batalinnya" budhenya keukeh nggak dilanjutin lamarannya.

"Tapi..... Saya cinta dengan Ai"

"Bubar! Bubar!" Budhenya Ai ngusir.

"Budhe jangan gini lah budhe! Kita bisa bicarakan baik-baik! Ayolah! Ai! Kamu cintakan sama saya? Jangan diem aja Ai" Hanbin deketin mantan artnya.

"Jangan pegang-pegang bukan muhrim" ibuknya Ai nepis tangan Hanbin.

"Tante jangan gini tan, kita tadi udah sepakat kok sekarang jadi gini?" Hanbin mohon-mohon.

"Ya gimana orang hitungan tanggal nggak cocok" ibuknya Ai sepakat sama kakaknya.

"Sana bawa bapak kalian pergi" budhenya Ai kasih perintah ke 3 bujang yang lagi sibuk masukin kacang, jelly, ubi, sama pisang goreng kekantong jaket Haruto.

"Yok kyu" Jihoon berdiri.

Jihoon pegangin tangan kanan bapaknya dan Junkyu pegangin tangan kiri, diseretnya Hanbin keluar dari rumah joglo dengan tidak berperi kebapakan.

"AIIII!" Hanbin drama banget.

"Udah lepas! Lepas! Kurang ajar ya kalian sama bapak sendiri!" Hanbin berontak.

"Ai ayo kita nikah, aku bisa kok ganti tanggal lahir biar cocok sama kamu, besok aku ke dukcapil deh" Hanbin ketuk pintu yang udah ditutup sama pemiliknya.

"Udah dad nyerah aja, emang takdir daddy itu single parents sampai kiamat" Jihoon ngomong enteng banget sambil nyemilin kacang dari jaket Haruto.

"Huawwww... 😭😭😭 Kamera mana kamera😭😭😭😭" Hanbin lesehan ditanah kek bocah tantrum.

"Udah bela-belain nyerokin ta* sapi tiap pagi, ngarit, panen kacang ujung-ujungnya batal nikah. Bukannya apa-apa tapi sakitnya itu lho dipinggang" Hanbin nangis Bombay.

"Gapapa dad kan masih ada kita" Junkyu usap punggung bapaknya.

"Diem kalian! Diem sebelum daddy balikin kalian ke perut emak kalian😭😭😭"

Fin

Berakhir sudah balada pencarian cinta bapak Kim setelah berepisode episode 🤧🤧 adakah yg kepo visualisasi Ai?

RETURN OF SUPERMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang