Dirumah Nara..
"Non, ini makannya. Dimakan dulu Non abis itu minum obat," suruh bi inah.
"Iya bi, makasih" jawab Nara.
Nara duduk dimeja belajar. Dia menulis sesuatu dibuku diary nya. Nara memang tak pernah curhat sama temennya. Dia lebih suka menulisnya dan membiarkan rasa kecewanya hilang sendiri berjalannya waktu.
Isi buku diary Nara.
"Jujur, aku suka sama kamu dimas. Tapi seperti nya kamu sukanya sama dara. Dan bahkan kamu terang terangan bucin didepan aku. Kamu tahu mas sebelum dara dateng aku lebih dulu mengenalmu. Aku kecewa dimas sama kamu"Plak..
Suara buku diary Nara ditutup keras. Dia benar-benar kecewa dan sedih.
"Apa aku harus rebut dimas dari dara? Lagian dara juga belum tentu suka sama dimas" gumamnya.Lanjut...
"Dar, entar jenguk Nara yuk,"ajak hani antusias.
" Ayuk, kasian Nara"jawab dara yang sedang mengambil sendok untuk makan nasi goreng nya. Sedangkan hani sedang meminum segelas jus buah.
"Hai dar," sapa Dimas yang menduduki kursi disebelah dara.
"Hai" sahut dara.
"Dara doang yang disapa. Gua enggak?" sindir Hani yang memutar bola mata malas.
"Eh iya ada honi," ledek dimas sambil tertawa mengejek.
"Heh! Asal ganti nama orang aja" seru hani dengan memanyunkan bibir nya.
"Dar entar abis itu ke taman belakang ya gua tunggu!" ucap dimas yang langsung meninggalkan mereka berdua.
"Hayo mau ngapain tuh?"ledek hani sambil menyenggol lengan dara.
"Apaan si!" sentak dara.
Sementara itu.
"Gua bakal nyatain cinta gua sama dara. Dia cewe teristimewa yang pernah gua temuin. Dulu Nara tapi cinta gua sama dara lebih besar dari pada sama Nara" gumamnya sambil mengayunkan kakinya."Woyyy!" teriak dara yang membuat dimas terkejut.
"Astaghfirullah, lu ngagetin aja"sahut Dimas sambil mengelu dada.
Dara menduduki tempat kosong sebelah dimas. Dimas membetulkan posisi nya menghadap dara. Dimas mengambil satu tangan dara dan menggenggam nya. Dara tercengang dengan perlakuan dimas. Dia ingin melepaskan pegangan tangannya tetapi ditahan oleh dimas.
" Jangan dilepas! Bentar aja"mohon Dimas sambil menghembuskan nafas kasar."Gua mau ngomong sesuatu"ucap Dimas menatap mata dara.
" A.. Apa?"jawab dara gugup.
"Gua suka sama lo!"seru Dimas sambil tersenyum manis.
Deg.
🌸🌸🌸
" Assalamualaikum Nara,"teriak Hani diluar rumah Nara.
"Jangan teriak juga kali"sentak dara dengan muka datar.
Dimas hanya menyimak keributan mereka berdua. Terukir senyum manis saat melihat dara kesal dengan Hani.
" Eh ada temen-temen nya Non Nara "ucap bi inah saat membuka pintu depan.
" Hai bi inah, apa kabar?"tanya dara yang menyalami tangan bi inah.
"Kabar baik Non dara, silahkan masuk" jawab bi inah yang melangkahkan masuk ikuti mereka bertiga.
"Sebentar ya saya panggil Non Nara dulu," ucap bi inah setelah mempersilahkan mereka duduk dan pergi menuju kamar Nara.
Tok.. Tok.. Tok...
"Non, ini bi inah" panggil bi inah di depan pintu kamar Nara.
Ceklek.
"Ada apa bi?" tanya Nara yang sedang memakai krudung instan nya.
"Itu dibawah ada temen nya Non,"sahut bi inah.
" Iya bi, makasih"seru Nara.
Nara baru saja turun dari anak tangga yang terakhir. Hani langsung memeluknya sampai Nara hampir terhuyung kebelakang.
"Busett dah lo gila ya! Gua hampir jatoh" sentak Nara mendorong Hani dari pelukannya.Sedangkan dara sedari tadi fokus pada handphone nya. Dan dimas terus memandangi wajah mungil dara. Nara yang melihat itu merasa hati nya seperti tersayat oleh pisau yang tajam.
"Lo gapapa kan ra?" tnya Hani yang memecahkan lamunan Nara.
"Gapapa, eh dara, Dimas" sapa Nara menuju sofa untuk satu orang itu.
"Nara, lo sakit apa?" tanya dara.
"Oh ini cuma kecapean aja kok," bohong Nara. Dia tidak masuk hari ini bukan karena sakit tapi karena dia males melihat dimas yang berusaha mendekati sahabatnya.
"Ra, lo udah sehat?" tanya dimas dengan muka datar.
"U.. Udah," jawab Nara gugup. Entah mengapa setiap dimas bertanya kepadanya jantungnya selalu berdetak lebih cepat 2 kali lipat. Padahal jelas jelas dimas mengecewakan nya.
"Cieee... Kok gugup gitu" ledek Hani sambil menyenggol lengan Nara.
"Apaan si lo" jawab nya sinis.
"Eh iya guys, gua mau kasih tau sesuatu,"ucap dimas antusias.
" Apaan?"tnya Hani yang penasaran.
"Mulai hari ini gua resmi jadian," ucap nya membuat dara terkejut.
"Uhuk.. Uhuk... "Dara keselek saat sedang meminum jus yang dibuatkan bu inah.
" Kenapa dar? Pelan pelan dong minum nya,"ucap Hani.
"Pasti dimas jadian sama dara" batin Nara.
"Lo gapapa dar?"tanya dimas sambil menepuk-nepuk punggung dara.
" Gapapa,"jawab sang empu.
"Eh tadi lo jadian sama siapa?"tanya Hani yang membuat dara reflek menginjak kaki dimas supaya dia tidak memberitahu soal kejadian taman belakang.
" Kepo!"ucapnya.
"Gajelas"sahut Hani sinis.
Sudah sekitar 2 jam mereka bercanda dan tawa. Dimana disaat Hani, dara, dimas tertawa ria. Nara hanya memasang tawa terpaksa. Hati ia benar-benar hancur saat tahu cinta nya bertepuk sebelah tangan.
" Guys pulang yuk udah sore,"ajak dara."Ayok!! Tapi gua ga bisa anter lo dar" seru Hani.
"Gapapa gua bisa naik ojek," sahut dara setelah itu mereka berpamitan dan pulang kerumah masing-masing.
"Hiks.... Hiks... "
Gaenak ya terjebak perasaan smaa orang yang ga suka sama kita?? Gimana lanjutan nya.???
Semoga suka part ini guys!!!
VISUAL NARA GUYSS
CANTIK BANGET YA....
KAMU SEDANG MEMBACA
DARA & NARA (On Going)
Short Storydua orang anak yang dibuly dengan temen sekelas nya... Tetapi dibalik itu semua ada cinta yang jatuh pada salah satu dari mereka. Laki-laki itu mencintai gadis istimewa itu tetapi sahabat nya juga mencintai laki-laki itu. Dan gimana kelanjutan nya...