dapur

472 41 0
                                    

Tobio terbangun, melihat cahaya lampu yg menyinari nya, mencoba mengenali dimn ia berada, ia tak mengenali. tobio bangun dari posisi, dari tidur menjadi duduk, melihat sekitar, ia tak berada dirumahnya, mengingat apa yg terjadi semalam.

"Sudah bangun?"

Sontak kaget, mendengar suara org yg begitu familiar. Ia melihat dari mana asal suara tersebut, sungguh ia kaget melihat shoyo bersadar dipintu dengan gaya yg memegang gelas yg berisi air putih hangat.

"Minumlah terlebih dahulu, jangan sampai kerongkongan mu kering"

Tobio hanya mengangguk dan mengambil segelas air itu dri tangan shoyo. Selama ia minum ia dilihat oleh shoyo, tentu saja tobio merasa risih.

Pukul 9.00, tobio hanya duduk di sofa, memegang hp miliknya, tetapi tidak memainkannya, ia melamun cukup lama.

"Jangan melamun seperti itu, mandi lah kau sana, setelah mandi baru kau boleh makan" ucap sang rambut oyen

Tobio melihat shoyo selama beberapa detik, shoyo juga seperti itu, mereka saling bertatapan, tp tobio yg mengakhiri ny terlebih dahulu karena ia ingin menyegarkan diriny
.
.
Shoyo tampak memasak makanan didapur, ia memasak beberapa daging dan sayuran.

"Shoyo"

Shoyo yg mendengar ny hanya menjawab dengan suara yg kecil

"Shoyo dimana baju nya? Aku tak menemukan nya"

Shoyo seketika diam, ia lupa menyiapkan pakaian untuk tobio. Apakah ia harus mencari nya sekarang, tetepi ia sedang memasak.

"Carilah di lemari ku, mungkin ada baju yg muat dengan badanmu itu"

Tobio yg mendengar perkataan tersebut membalasnya dengan sebuah anggukan.
.
.
.
Selesai ia memasang baju, tobio menuju ke dapur, melihat shoyo yang sedang memasak, ia berpikir apakah semuany sudah selesai.

"Shoyo apakah ini sudah selesai? Jika belum apa yg bisa kubantu?"

Shoyo melihat arah tobio dengan tatapan yg sngt penasaran.

"Potonglah bawang bombai itu, hati hati sangat menggunakan pisau"

Tobio yg mendengar perkataan itu merasa tak suka, dia kira apa mungkin ia masi kecil, tak perlu diingatkan juga dia sudah tau.

Tobio memotong bawang sekitar 2 buah bawang yg sedikit besar, shoyo tak terlalu mempedulikannya karena ia juga memasak.

"Aww, sakit sekali"

Shoyo sontak keget mendengar perkataan itu, ia melihat dari mana sumber suara itu berasal, ia melihat bahwa jari tobio terluka kerena pisau.

"Hati-hati dong kalau menggunakan pisau itu, nanti Lo kenapa² gimn, aku juga yg repot" ucap sang lelaki dengan
Sedikit kesal

"Maaf"

Shoyo hanya pasrah, ia mencari plaster untuk menutupi lukanya tersebut.

"Tak perlu mencari seperti itu, ini tak apa2 kok, aku baik baik saja"

Shoyo mendengar perkataan itu dengan muka yg tidak suka, seolah tidak menerima perkataan yg dikeluarkan dari mulut sang raven

"Apanya yg tidak apa apa, ini darahny keluar banyak sekali, lain kli klo motong tu yg benar, aku gamau mate ku kenapa kenapa"

Tobio diam seketika Perkataan tersebut, ia melamun memikirkan maksud dari kata itu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
Halo semua 🤩, bagi yang baca jangan lupa vote ya✨ love you 💘

dia milikku![ hinakage ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang