15| Portal Overflow

85 27 106
                                    

🍃

Pusaran berbentuk awan gelap dari portal di hadapanku terus berputar, tampak seperti arus lautan yang siap menyedot apa pun yang mendekat di sekitarnya. Aku tidak bisa merasakan energinya jika tidak menyentuh portal dengan energiku. Masalahnya dengan portal yang tampak hidup seperti ini adalah... benda itu menarikmu.

Ada dua jenis energi portal, Gelombang dan Arus Spiral. Energi portal Gelombang memiliki tampilan cerah. Biasanya perpaduan antara cahaya biru, nila, kuning dan hijau. Bentuknya mengalir atau terkadang beriak, seperti aliran sungai. Portal ini sering dijumpai di benua Old Dominic dan New Dominic.

Sedangkan energi portal Arus Spiral seperti portal di hadapanku ini, bentuknya seperti gumpalan asap yang melingkar. Warna portal Arus Spiral dipengaruhi oleh tujuan portal. Rentangan warnanya di antara abu-abu muda hingga gelap. Semakin gelap, maka semakin negatif energi yang ada di sana. Keberadaannya hanya tersebar di benua Dark Dominic dan Real Dominic. Portal Arus Spiral menggunakan banyak energi sihir, itu sebabnya hanya di dua tempat yang memiliki arus besar yang dapat mengaliri portal jenis ini.

Jika benar portal di hadapanku ini menuju Overflow, tak heran warnanya abu-abu tua yang menggelap hingga ke inti pusaran portal. Lingkarannya mengerucut ke dalam, berputar dengan kecepatan pelan, berlawanan dengan jarum jam.

"Aku pernah melihat portal jenis ini sekali. Letaknya di Real Dominic. Portal itu melingkar ke luar, tidak ada tarikan atau apa pun. Warnanya juga cerah. Portal ini tampak menyeramkan," komentar Denzel.

"Portal ini sudah mengecil. Ukuran awalnya setinggi dua setengah meter, dengan lebar tiga meter," terang Miriam.

"Dua meter?!" ulang Denzel, sarat dengan nada terkejut. "Portal sebesar itu akan menarik banyak energi!" 

Aku menggerakkan kepala, memandang pohon bambu yang menjulang sekitar dua meter di belakang portal. Fokusku kini terarah pada batu gelap yang membingkai portal lonjong ini. Tinggi portal di hadapanku sekitar satu meter dengan lebar tiga puluh sentimeter. Namun sekecil apa pun, jika yang keluar dari portal berbentuk spirit, mereka tetap bisa melewatinya.

Aku kemudian menoleh ke arah Miriam yang berdiri sekitar lima langkah dari sisi kiriku. Semenjak kedatanganku ke sini, wanita telepath itu jarang menatap mataku. Dia tampak menahan kesalnya. Apa dia marah karena kejadian tadi pagi? Ah... biarkan saja! Aku juga tidak bermaksud mencari masalah lagi di sini.

Joel yang berdiri di sampingnya menatapku dengan sorot tajam. Ia tidak berbicara apa pun.

"Para Peri Tertinggi sudah mencoba untuk memecahkan aliran portal. Mereka tidak bisa... benar-benar menghilangkannya," ucap suara maskulin dari arah belakang portal.

Aku merasakan energi Adrian semakin dekat. Tak lama, aku melihat ujung sayap perunggunya mencuat dari balik portal. Pria itu terus melangkah lebar, kemudian berhenti di samping portal, mengamatinya dari sudut  pandang itu. Sayapnya terlipat sempurna. Jika hanya sekilas melihat ke arah pria itu, aku akan beranggapan bahwa Adrian menggunakan ransel gunung di punggungnya.

Meskipun sayap itu lebih tinggi dari punggung, Adrian terlihat keren. Maksudku, peri itu tinggi dan rupawan. Rahang persegi, alis mata tebal dan mata gelap yang menatap intens. Tubuh kekar itu dibalut dengan rompi kulit yang menonjolkan ototnya. Aku menaikkan sebelah alis saat melirik pedang pendek yang tersemat di pinggangnya.

Seingatku, kemarin dia tidak membawa pedang.

Aku lantas menoleh ke belakang, melirik Chloe yang sedang menebarkan serbuk hitam di sekelilingnya. Lingkaran berdiameter sekitar tiga meter yang belum utuh itu mengurung si penyihir dan gadis teleport. Aura sudah duduk bersila, menatap ke arah portal dengan sorot tegang.

Clandestine Regen PoV~editedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang