Seorang gadis berambut blonde memakai blazer berwarna hitam dan di padukan dengan kemeja putih. Jangan lupakan kacamata hitam yang bertengger manis di hidungnya."Sekertaris Kwon, apa jadwalku?"
"Kau akan ada pertemuan dengan CEO perusahaan kang, nona." Ucapnya.
"Siapkan ruangannya, aku akan menemui Minju dulu." Ucapnya lalu pergi dari hadapan sekertaris Kwon.
"Selamat datang di perusahaan kami nona, pertama-tama perkenalkan saya Kwon Eunbi." Sapanya.
"Saya Giselle, dan ia bos saya Yoo Jimin."
"Maaf nona, mungkin CEO sedikit terlambat karna ada hambatan kecil." Ucap Eunbi setelah mendapatkan kabar dari atasannya.
"Tak apa-apa, lagipula kita sedang tidak ingin terburu-buru." Karina tersenyum kecil.
Entah mengapa Karina merasakan jantungnya berdetak kencang. Padahal ia sudah terbiasa melakukan pertemuan dengan perusahaan luar.
"Psstt, Rin, CEO nya gak bertanggungjawab banget." Bisik Giselle, Karina reflek menabok tangan Giselle.
"Jangan gitu anjir, takut denger orangnya."
"Biarin atuh, lagian kenapa sepupunya Minju mengundurkan diri sih?"
"Gak tau Selle, sumpah. Lagian kan bukan urusan kita, urusan kita cuma-"
"Maaf, saya terlambat." Ucapnya, membuat Karina menghentikan perkataannya.
Karina terdiam terpaku, begitu juga dengan Giselle. Mereka tak menyangka.
"A-ah, nona perkenalkan dia Yoo Jimin dari perusahaan kang. Dan dia CEO kami namanya-"
"Kim Minjeong!" Karina memotong ucapan Eunbi.
Karina berdiri dari duduknya, lalu segera memeluk minjeong nya. Akhirnya setelah penantian panjang Karina menemukan minjeong. Huh, rasanya Karina ingin menangis saja.
Tapi...
"Maaf siapa?" Minjeong melepaskan pelukan Karina.
Pertanyaan yang keluar dari mulut Minjeong membuat Karina merasa sakit. Apakah minjeong sudah melupakannya? Segampang itu kah? Pikir Karina.
"J-jangan bercanda Minjeong-ah a-aku kekasihmu! Karina, kang Karina!" Ucap Karina dengan sedikit membentak.
Sontak, Eunbi yang mendengarnya langsung terkejut, ia menatap tak percaya. Dunia begitu sempit, pikirnya.
"Nee?"
Karina menggeleng kuat, "katakan kalo lo lagi bercanda, Minjeong!!"
"Maaf, mungkin kau salah orang. Ekhmm, mari kita mulai meetingnya." Ucap minjeong dan segera duduk di kursinya.
Karina mematung, ia tak merasa tak percaya bahwa Minjeong telah melupakannya.
Selama meeting dimulai, Karina sama sekali tidak memperhatikan apa yang dibahas oleh Eunbi. Ia terus-terusan menatap minjeong yang bahkan tak memperdulikan keberadaannya.
Giselle yang melihatnya menggeleng tak percaya, apakah minjeong mengalami amnesia? Separah itukah kecelakaannya dulu? Sampe sampe anaknya amnesia.
-///-
"Selle, turunin gue disini." Ucap Karina dengan pandangan kosong.
"Neo miceosseo? Ini bukan negara kita Rin. Ntar lo ilang gimana?" Tanya Giselle merasa tak habis pikir dengan Karina.
"Gue bukan anak kecil lagi."
"Di luar gerimis rin." Ucap Giselle.
"Jebal, turunin gue."
Giselle menghelakan nafas, "fine! Inget kalo ada apa-apa langsung telfon. Arraseo?"
"Hmm, Ara."
Giselle segera menghentikan mobilnya. Ia paham, Karina pasti butuh waktu sendiri.
.
Karina berjalan dengan pandangan kosong dan sesekali menghelakan napas. Bahkan hujan semakin lebat pun, Karina tetap tak bergeming.
Ia terus memikirkan minjeong.
"Setelah sekian lama gue nyariin lo, eh sekalinya ketemu lo malah udah ngelupain gue."
"Segampang itu ya Jeong?"
"Tau gini, seharusnya lo jangan hadir lagi minjeong-ah."
"Rasanya sakit pas lo gak ngenalin gue lagi."
Ditengah hujan lebat, Karina menjongkok-kan badannya dan menutup wajahnya menggunakan tangan, Karina menangis.. Memang hujan-hujanan bisa bikin perasaan lebih baik.
"Kenapa lo dulu ninggalin gue? Seharusnya dulu gue gak pulang, pasti kita masih bersama atau mungkin udah lebih dari pacaran."
Saat Karina sedang menangis di tengah tengah hujan lebat, ada seseorang yang berdiri di hadapannya. Dia memayungi Karina.
Karina merasa tidak merasakan hujan yang membasahi tubuhnya pun mendongak.
"Jangan hujan-hujanan, ntar sakit."
"Kenapaa? Kenapa Lo kaya gini?" Tanya Karina.
Minjeong merasa bersalah tadinya, dan segera mencari Karina. Untungnya ketemu.
"Apa maksudmu?" Tanya minjeong, lalu segera membantu Karina berdiri.
"Kamu.." Karina tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Kamu bisa bicara nanti, sekarang ayo pergi kamu udah kedinginan Rin." Minjeong merangkul bahu Karina lalu menuntunnya ke mobil.
.
.
.
To be continued
Thanks buat kalian yang masih nunggu cerita ini.
Jangan lupa votment yaa ❤️💐
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For You; Winrina [END]
FanfictionKang Karina, atau kang Jimin anak dari kang seulgi dan Bae Irene pemilik kwangya high school, serta seorang pengusaha ternama di Korea. "Memangnya ada yang mau menghukum kita? Lo lupa gue siapa? Gue anak dari kang seulgi, pemilik sekolah ini." . Kim...