"RINA." Yang punya nama menengok ke sumber suara, dan ya ternyata heeseung yang memanggilnya.
"Apa lagi?" Tanya Karina dengan malas.
"Anu, kata ayah kita disuruh cari cincin buat pertunangan kita."
"Lo aja, gue ada urusan." Cuek Karina.
"Urusan apa? Biar gue bantu, nanti cepet selesai." Karina menggeleng untuk menolak.
"Sorry, hee. Tapi ini urusan pribadi gue, lo jangan ikut campur." Ucap Karina seraya melipatkan tangan di dada.
"Tapi-"
"Udah ya, gue sibuk." Karina berbalik untuk melanjutkan langkahnya.
"Gue bilang ke ayah kamu kalo kamu mau berkencan sama cewek kampungan itu." Sahut heeseung menantang, Karina membalikan badannya lalu menatap tajam heeseung.
"Lo jangan macem macem ke dia! Dan.. dia bukan cewek kampungan yang lo sebut tadi." Jelas Karina, heeseung menyeringai kecil.
"Ughh, bagaimana kalo gue celakai dia?"
"Heeseung?!"
"Woo, woo, woo, calm down girl. Gue gak bakal macem macem, asal lo nurut sama ucapan gue." Seringai kecil masih terlihat jelas di wajahnya.
Karina memejamkan mata untuk meredamkan emosinya yang tiba tiba memuncak.
"Arraseo! Tapi lo jangan nyakitin dia!"
"Oke."
.
Minjeong menghelakan napas saat membaca pesan dari kekasihnya. Ada rasa senang sebab kencan mereka di batalkan alasannya simple, minjeong belum siap. Tapi ada rasa sedih dan marah karna kekasihnya pergi dengan heeseung.
Minjeong menangkupkan pipinya, ia merasa bosan jam kosong di pelajaran terakhir gak ngapa ngapain, teman sebangkunya pun izin gak berangkat sebab Ning ning sedang pergi ke China bersama orangtuanya. Jadi di kelas minjeong sendirian.
Bel pulang sudah berbunyi, minjeong segera berkemas lalu pulang ke apart untuk cepat cepat rebahan mumpung hari ini dia gak kerja. Ah! Membayangkannya saja udah buat Minjeong gak sabar.
Dapat minjeong lihat terdapat dua saudara yang sedang menyenderkan tubuhnya di mobil, seperti sedang menunggu seseorang.
Tak lama, minjeong melihat minju melambaikan tangan ke arahnya sambil tersenyum manis lalu di ikuti oleh Lia.
"Pas banget ketemu kamu." Lia menjentikkan jarinya.
"Kenapa yaa?"
"Ayo ikut kami ke suatu tempat." Ajak Lia, alis Minjeong mengkerut bingung.
"Hah kemana? Kalian gak ada niatan nyulik gue, kan?" Minjeong memincingkan mata curiga.
"Enggak anjirt kita udah cukup uang. Udah ayo ikut, ini juga buat Lo sendiri kok." Ucap Minju, lalu membukakan pintu belakang mobilnya.
"Ayo masuk, mindungie." Minju menyuruh minjeong masuk dengan dagu nya.
-///-
Minjeong memasuki apartemennya dengan lesu, kebenaran ini udah buat dia pusing tujuh keliling. Minjeong merebahkan tubuhnya di sofa, matanya memejam guna merilekskan tubuh dan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For You; Winrina [END]
FanfictionKang Karina, atau kang Jimin anak dari kang seulgi dan Bae Irene pemilik kwangya high school, serta seorang pengusaha ternama di Korea. "Memangnya ada yang mau menghukum kita? Lo lupa gue siapa? Gue anak dari kang seulgi, pemilik sekolah ini." . Kim...