Falling For You; Winrina [END]

30

"Lagian lo ada-ada aja, Jeong. Ngapain pake kek gituan, udah mirip buronan tau gak? Masih untung gue gak mukul lo ya." Cerocos Giselle tanpa henti, membuat yang mendengar jengah.

"Ini fashion, kak. Banyak kok di luar negeri yang kek gini."

"Udahh sihh, berantem Mulu, heran." Tegur Ning ning.

Setelah kejadian tadi, akhirnya Giselle mengantarkan minjeong ke rumah, beserta sekretarisnya.

"Jangan nyalahin aku kak, kakak sendiri yang mau itu gak tau tempat. Untung aja supir taxi nya ikut ngerem. Coba kalo enggak, udah kejadian hal aneh-aneh kali."

Giselle menghelakan napas, ia paham ia salah karena hampir kelepasan mau ituin Ning ning. "Oke, gue minta maaf."

Suasana kembali hening, tapi Ning ning berhasil memecahkan suasana. "Karina udah tau lo balik kesini, Jeong?"

Minjeong menggeleng, "belom, niatnya mau ngasih surprise." Ning ning membulatkan mulutnya dan mengangguk mengerti.

"Kebenaran! Ntar susul aja Karina, dia lagi ada acara. Entar gue Sherlock." Giselle tersenyum lebar, sesekali melirik Ning ning.

"Good."

-///-

Bruk!

"Eh eh, sorry, gue gak sengaja." Sesal Minjeong, lalu membantu pria tersebut.

"Gak papa, harusnya gue yang minta maaf, buru buru soalnya." Ucapnya, lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Sekali lagi maaf, eee..."

"Jaemin." Sahutnya saat sadar minjeong menggantungkan ucapannya.

"Aaa~ maaf, jaemin-aa. Btw, aku Minjeong." Minjeong menyodorkan tangannya.

"Salam kenal Minjeong, btw gue duluan ya? Takut pacar gue nungguin. Semoga kita bertemu kembali." Ucap jaemin dengan senyuman manisnya.

Dari kejauhan, dapat Minjeong lihat jika Karina bersama seorang pria. Minjeong tau orang itu adalah orang yang ia baca di artikel.

Minjeong berjalan menghampiri Karina dengan tenang, walaupun dalam hati aslinya grasak-grusuk gak jelas.

"Ekhmm! Ada pesan untukmu Nona." Ucap minjeong lalu membungkukkan tubuhnya.

"Ehh? Dari siapa?" Tanya Karina dengan ekspresi kebingungan.

"Dari orang di depanmu." Minjeong mengambil tangan kanan Karina, lalu menciumnya. Setelah itu, baru Minjeong mengangkat kepalanya seraya tersenyum manis.

"Minjeong?!" Kaget Karina, lalu segera memeluk minjeong.

"Miss you," bisik minjeong.

"Kapan kamu kembali? Kenapa gak ngasih tau dulu?"

"Kan suprise sayang." Minjeong mencium leher Karina yang terbuka itu.

Jeno ngeliat keuwuan itu jadi jengah sendiri, ia merasa seperti nyamuk disini. "Ekhmm!"

"Gue kira lo udah balik." Ucap Karina setelah melepaskan pelukannya.