Bab 6

1.4K 104 7
                                    

langsung baca aja
















  Brak

  Pintu tertutup dengan kencang, suasana hening pun membuat bantingan pintu terdengar keras hingga penjuru rumah. Dan membuat seorang wanita paruh baya terkejut dan hampir menjatuhkan toples yang ia bawa.

Bugh
bugh
bugh

Terdengar suara di sebuah kamar seperti kayu dipukul sekuat tenaga.

"Argg, masa baru mau deketin disuruh mundur seratus meter sih?" Wajah pemuda tersebut murung, ia mendudukkan diri nya dikasur sambil melihat ke arah jendela.

"Gimana cara nya biar gue dapetin dia? diem kayak gini aja gak bakal dapet lah!! ck, mana dia dah ada gebetan" Dia mendumel dengan wajah semakin ditekuk.

"Mama.. tolongin Arsya~" Rengek nya pelan.

tok tok tok

"Arsya.. mama boleh masuk?" Tanya seseorang dari luar kamar

"Masuk aja ma" Jawab nya lemas, ia masih memandang kosong ke arah jendela.

ceklek

Pintu terbuka di iringi seorang wanita paruh baya namun tetap cantik. Ia melihat anak nya yang melamun ke arah jendela. Perlahan ia mendekati pemuda tersebut.

"Sya, kenapa kamu? bengong gitu gak baik nak" Ucap nya lembut.

Namun, pemuda itu tetap saja menatap jendela. Entah apa yang menarik dari jendela tersebut.

"Ma.." Panggil nya pelan.

"Kenapa Sya?"

Hening. Wanita itu pun diam, menunggu anak nya yang ingin mengatakan sesuatu.

"Ma, menurut mama gimana ya? mending terus apa berhenti aja?" Tanya nya pelan.

Wanita itu mengernyit. Menatap bingung pada sang putra.

"Arsya ngerasa tertarik sama orang, tapi orang itu nya udah punya gebetan. Menurut mama aku harus apa?" Tanya nya dengan pandangan yang semakin menyendu. menatap langit yang kini sudah berwarna gelap.

Oke, sekarang wanita itu tahu apa yang dimaksud kan putra nya. Ia mengulum senyum sebelum menjawab.

"Jadi Arsya lagi bimbang nih sama  'someone' yang Arsya suka~ hm.. gimana ya? gini, Arsya kenapa bisa nyimpulin dia udah punya pacar? Alasan nya kenapa?" Tanya wanita paruh baya itu.

Sang putra terdiam, kemudian ia menjawab.

"Arsya liat dia dijemput sama seseorang, dan mereka akrab banget ma" Jawab nya lirih.

"Emang kamu yakin dia pacar nya? Sikap seseorang itu ke orang kamu suka gimana? terkesan mesra atau kayak biasa aja?" Tanya wanita itu.

Arsya termenung, dia sibuk mengingat kejadian tadi yang membuat nya gerah hati.

"Arsya liat sih mereka.. gak bisa dibilang biasa aja karena ya orang itu perhatian sama crush Arsya tapi di bilang mesra juga nggak, kayak orang teman biasa gitu" Ucap Arsya agak ragu.

"Dari situ aja jelas Sya, bisa jadi orang yang jemput crush kamu itu teman nya, atau bahkan saudara nya. Gak selama nya orang yang perhatian disebut pacaran nak" Jawab wanita tersebut dengan lembut.

"Jadi kemungkinan Arsya bisa dapetin dia ma?" Tanya nya dengan senang.

"Tergantung~, dia nya kalau masih single ya bisa tuh kamu pepet dia tapi seperti yang kamu katakan, kalau dia udah ada pacar ya... coba aja cari yang lain. Atau gini aja, kamu tanya ke dia siapa yang menjemput nya. Nah, dari jawaban itu.. kamu bisa nyimpulin sendiri untuk ambil langkah maju atau malah ambil langkah seribu alias mundur" Jawab nya.

Merasa ada setitik harapan, Arsya tersenyum.

"Oke deh. Besok kalau ketemu, Arsya mau tanya dia" Ucap nya dengan senyuman lebar.

"Gitu dong, lain kali pikir positif dulu ya nak. Jangan langsung nyimpulin sendiri. Pastiin dulu yang akurat dan benar" Ucap wanita itu sambil mengelus surai putra nya.

"Siap mama ku, cahaya nya kita" Arsya memeluk mama nya, dia merasakan sebuah harapan setelah sesi curhat dengan mama nya.

"Ada acara apa nih pakai peluk-peluk segala, mana mommy gak diajak lagi" Cibir seorang wanita dengan setelan kantor nya sedang bersedekap dada di depan pintu.

"Apa sih, ganggu aja waktu nya Arsya sama mama" cibir Arsya.

"Sayang~ anak mu kenapa peluk-peluk hm?" wanita itu memeluk 'istri' nya dari belakang.

"Anak mu juga.. dia habis curhat sama aku. Lagi suka seseorang kata nya"

"Mama, kok kasih tahu mommy sih?!" Arsya cemberut, dia menyembunyikan wajah nya di perut sang mama.

"Ututuu~ anak mommy dah gede ya. Sudah mulai suka sama seseorang, cewek apa cowok?" Tanya wanita itu dengan  kerlingan jahil pada sang putra.

" Ya iyalah, masa mau kecil aja. Dia.. c-cowok tapi cantik" Ucap nya dengan tersipu.

"Ciee malu ciee. Yang malu-malu dugong, biasa nya juga malu-malu in mommynya" Ucap nya dengan nada yang jahil.

"Sayang.. jangan goda Arsya ihh" Wanita itu mencubit lengan yang melingkari leher nya.

"Jahat nya~ istri sendiri di cubit"

"Haha, cubit lagi ma biar mommy tahu rasa" Ucap Arsya dengan nada yang menjengkelkan.

"Awas kau bujang nakal"

"Kaburrr ada singa ngamuk" Arsya lari keluar kamar disusul oleh mommy nya yang juga mengejarnya.

"Sini kau anak nakal!! mommy balas kamu" Teriak nya 

"Ampun mommy,  arggg mama tolong Arsyaaa"

Wanita yang mendengar teriakan dia orang itu menghela nafas lelah.
Bingung akan mereka, jauh saling kangen dekat ribut terus.

"Apa aku resign jadi mama aja ya?" Gumam nya.


.
.
.

.
.
.

Janlup votmen (Vote & Komen)
 
Leon buat orang tua nya si Arsya lesbong :v

sekian Terima Hange ☄️🙏

Nikah dulu, baru pacaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang