Ch 6

0 0 0
                                    

Di dalam sebuah rumah, seorang gadis cantik tertidur di sofa ruang tamu. Dia adalah Vivianne Ravenswood. Kecantikannya bak bidadari turun dari surga. Wajah dan rambut hitam panjangnya yang berantakan terlihat sangat menawan bahkan saat tertidur. Dia tertidur pulas seolah mimpi indah sedang berlangsung di kepalanya.

"Onee-chan! Bangun!"

Hingga seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun menganggu tidurnya. Bocah itu memiliki fitur wajah yang mirip dengan Vivianne dengan perbedaan warna rambut. Rambut pirang pendek dengan mata hijau berkilauan. Dilihat dari wajanya, bisa dibilang bocah ini sudah tampan sejak dilahirkan. Memang belum terlihat tampan dan keren, tapi dia terlihat tampan dan imut sekarang. Kekuatan gen memang tidak bisa diremehkan. William Ravenswood, anak kedua dari pasangan Ravenswood. Mudahnya, dia adalah adik laki-laki Vivianne.

"Onee-chan!!"
"Mhmm, iya, aku bangun."

Suara manja keluar dari mulut Vivianne. Dia bangun dengan anggun meskipun rambutnya agak berantakan. Kelopak mata dengan bulu mata panjangnya perlahan terbuka, menunjukkan iris berwarna biru laut dalam yang indah. Menguap sedikit dengan mata bangun tidur yang agak sipit, pandangannya jatuh pada adiknya.

"Will. Bagaimana kau masuk?"

William memandang kakak cantiknya dengan heran. Kebiasaan bangun tidur kakaknya memang sering muncul. Ia sering lupa sejenak hal-hal yang diingatnya. Bocah itu menghela napas dan merogoh sakunya. Kemudian ia mengeluarkan sebuah kunci.

"Ini."
"Hm?"

Mata Vivianne melebar sedikit setelah melihat benda yang dipegang adiknya. Dan seolah-olah teringat sesuatu, ekspresi wajahnya kembali datar. Ia melihat adiknya berjalan ke kulkas untuk mengambil jus. Ekspresinya terlihat jelek. Vivianne bisa menebak alasan ekspresi adiknya jelek adalah karena jus jeruk yang sudah habis dan hanya tersisa jus apel. Dan tebakan Vivianne benar.

"Oh! Kunci cadangan."
"Iya. Jadi? Ibu sudah berangkat?"

William berjalan dan duduk di samping Vivianne. Ia kemudian meletakkan tasnya di samping sofa.

"Sudah. Kau sudah cuci kaki cuci tangan?"
"Hm. Sudah."

Jiwa Vivianne di dunia mimpi sudah sepenuhnya kembali ke tubuhnya. Sebenarnya, dia juga tidak menyangka akan tertidur. Ia melihat jam dan terlihat sudah pukul 5.30 sore. Artinya, saatnya membuat makan malam. Vivianne berdiri dan meregangkan tubuhnya membuat lekuk tubuhnya menonjol, terutama di bagian dada.

"Nyalakan lampu depan dan segera mandi. Aku akan membuat makan malam."
"Eeehh!! Aku baru duduk loh?"

Vivianne menghela napas dan berjalan ke dapur.

"Kalau begitu nanti. Segera habiskan itu, nyalakan lampu dan mandi, oke?"
"Iyaa!"

Vivianne mengangguk dan memakai celemeknya. Dia berjalan ke kulkas dan membukanya.

'Daging dan sayuran tinggal sedikit. Aku akan belanja besok.'

Kemudian ia melihat bumbu. Dan Vivianne menghela napas lega dalam hati. Stok bumbu masih banyak. Setelah mengambil bahan, Vivianne mulai memasak. Menu makan malam hari ini adalah nasi goreng pedas, tempura udang dan hamburg. Makanan normal rumahan.

Setelah makanan jadi, tidak lupa Vivianne menatanya di meja dengan cara yang estetik. Untuk apa? Tentu saja untuk memotretnya dan mengunggahnya ke sosial media. FYI, Vivianne memiliki cukup banyak followers di InGram, Sparrow dan TicToe. Lagipula dia adalah seorang model majalah fashion. Tapi dengan nama berbeda. Vivianne menggunakan nama panggung Viona. Dan seperti kebanyakan karakter di komik atau novel romantis, pekerjaan miliknya jarang diketahui orang sekitarnya. Ya, lagipula wajahnya hanya muncul di majalah fashion yang kebanyakan hanya dibaca oleh para fashionable person. Sebenarnya cukup banyak fashionable person di SMA Silverbane, populasi mereka didominasi oleh perempuan, dan mereka tutup mulut akan hal ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OTHER SIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang