13

39 5 0
                                    

Arin sebenarnya merasa terganggu tapi dia hanya diam karena dia tidak mau berurusan dengan kedua kakaknya lain halnya dengan tiro dan rian yang melihat arin langsung menghampiri nya diikuti temannya"kami ikut duduk disini ya meja yang lain sudah penuh"ucap rian lea pun menatap arin dan melihat sekeliling dan benar sudah tidak ada meja kosong selain di tempat mereka lea pun menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju sedangkan arin masih mencoba untuk tidak perduli tiro dan rian yang melihat sikap acuh arin pada mereka semakin merasa menyesal apalagi saat melihat tadi pagi melihat keakraban adriel dan arin mereka sangat iri salah satu temen tiro yang sudah tidak tahan dengan keheningan itu akhirnya bertanya"kalian mau pesan biar aku yang pesan"mereka akhirnya tersadar"samakan saja semua,ini uang nya"Adrian memberikan uang pada temannya itu dan dia langsung memesan karena takut jam istirahat akan habis sedangkan arin benar kesal karena dari tadi Tiro dan adrian menatap nya kekesalan yang sudah dipuncak akhirnya arin pun membalas tatapan mereka dan bertanya"kenapa kalian menatap ku,apa mau kalian"semua orang yang berada di kantin tersentak mendengar ucapan arin mereka bisa melihat kemarahan dimata arin"tidak papa,kami hanya ingin melihat adik kami saja"balas tiro dengan santai nya dia tidak sadar bahwa jawabannya membuat arin semakin kesal"tidak bisakah kalian membiarkan hidup ku tenang sehari saja,aku sudah mengikuti kemauan kalian untuk pulang jadi biarkan aku tenang disekolah kalau bisa bersikap lah seperti biasa itu lebih baik anggaplah kita tidak saling mengenal"
Setelah berkata begitu arin pun pergi dari kantin dengan lea yang mengikuti nya tapi sebelum pergi lea berkata"aku mohon pada kalian untuk tidak menggangu arin lagi biarkan dia tenang,aku tidak mau melihat sahabat ku tersiksa lagi silahkan lanjutkan kegiatan kalian"lea pun segera menyusul arin tapi dia tertinggal dan saat dikelas ternyata arin tidak disana saat akan keluar mencari arin ternyata bel masuk berbunyi lea pun tidak bisa mencari arin karena guru pun sudah datang.






























Arin merasa sangat kesal pun bukannya kembali kekelas dia malah ketaman belakang sekolah dia menenangkan pikirannya disana,arin memejamkan matanya sampai tak sadar dia tertidur sampai bel pulang berbunyi lea yang tidak kunjung menemukan arin akhirnya mau tak mau datang kekelas tiro"kak tiro tolong cari arin dia setelah dari kantin sampai sekarang belum kembali kekelas,aku takut terjadi sesuatu padanya"kata lea dengan khawatir, Tiro yang mendengar perkataan lea juga ikut khawatir dia langsung berlari mencari adiknya temannya juga ikut mencari mereka mencari disetiap sudut sekolah tapi tidak menemukan arin tinggal taman belakang yang belum mereka periksa akhirnya mereka kesana dan mereka menemukan arin ternyata gadis itu tertidur sangat nyenyak sampai tidak sadar bahwa sudah waktunya pulang Tiro yang melihat arin merasa senang dia pikir karena dia arin akan kabur lagi dia pun menggendong arin dia akan membawa arin pulang melihat wajah adiknya yang terlihat damai saat tidur Tiro pun tersenyum adiknya terlihat menggemaskan saat tertidur, Adrian yang tidak tau arin sempat hilang bingung kenapa arin digendong tiro saat akan bertanya Tiro memberi isyarat agar rian diam dan mengikuti dia untuk pulang dia pun mengikuti kakaknya begitu pun teman temannya mereka pulang kerumah masing masing.


































































Saat sampai rumah arin yang masih tertidur digendong oleh rian sementara tiro sedang memasukkan mobilnya ke garasi dia pun masuk kerumah ternyata mama nata sudah menunggu mereka di ruang tamu melihat putrinya yang digendong rian dia pun menghampiri anaknya"adek kenapa kak,kok digendong arin sakit ya atau ada yang jahatin dia"tanya mama nata beruntun dia sangat khawatir bagaimana jika putrinya sakit,rian yang mendengar pertanyaan mamanya pun menjawab"adek gak papa ma,dia cuma ketiduran karena dia gak bangun bangun jadi kakak gendong"rian dapat melihat mamanya sangat mengkhawatirkan arin mama Nata yang mendengar jawaban rian merasa lega dia pun mengelus kepala arin yang masih ada digendong kakaknya"syukur kalau adek gak papa,mama takut adek kenapa-kenapa, yaudah adeknya ditaro di kamar takut nanti dia gak nyaman kamu juga ganti baju sana terus istirahat nanti kalau waktu makan malam mama panggil" rian pun naik keatas menuju kamar adiknya saat meletakkan adiknya di kasur dia menatap adiknya dengan lekat saat sedang tidur adiknya tampak damai tidak ada tatapan benci yang dilihat Hanya ada kedamaian diwajah arin sebelum keluar rian menyempatkan untuk mencium dahi dan adiknya dan langsung keluar dia takut arin terbangun dan tau apa yang dia lakukan rian tidak mau arin semakin membencinya.

transmigrasi gadis intovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang