2

86 4 0
                                    

Setelah mendapat jawaban dari arin dokter pun pergi dari ruangan itu sekarang cuma tersisa arin dan seseorang yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan arin dan dokter, dia merasa aneh kenapa marina sekarang lebih banyak diam biasanya ketika marina bertemu dengannya marina akan langsung merengek atau bahkan bergelayutan padanya karena suasana hening akhirnya dia memulai percakapan
"Bagaimana keadaan mu"tanya nya
"Bukankah kau sudah dengar apa yang dokter tadi katakan, apakah sekarang kau tuli dan untuk apa kau ada disini bersama orang yang kau benci lebih baik kau keluar Sekarang,aku tahu kau terpaksa ada disini kau tenang saja aku tidak akan menggangu mu lagi kakak jadi silahkan pergi"jawab arin
dan orang yang baru saja dipanggil kakak tersebut adalah kakak ketiga marina arian Pangestu adimana
Arian atau yang biasa dipanggil rian hanya bisa mematung kenapa adiknya terasa berbeda kenapa dia merasa sakit saat mendengar kata-kata marina tadi jadi dia memutuskan untuk keluar,saat melihat rian sudah keluar arin berpikir begitu kuatnya marina bisa bertahan hidup sedangkan tidak ada satupun kasih sayang hanya kebencian yang mereka tunjukkan
"Kau hebat sekali marina apakah aku bisa bertahan seperti mu,ayah ibu aku merindukan kalian hiks semoga aku bisa secepat mungkin bertemu kalian dan menyelesaikan tugas ku, keluarga adimana lihat saja aku akan membuat kalian menyesal karena sudah membuang berlian hanya demi seonggok sampah"ucap arin sambil menangis,dia tidak tau kalau rian masih ada didepan pintu dia tidak tau apa yang arin ucapan tapi dia mendengar arin menangis selama ini rian tidak pernah mendengar ataupun melihat marina menangis rian ingin mendekat dan memeluk marina tapi entah kenapa tubuhnya tidak bisa bergerak dia hanya bisa mendengar marina yang masih menangis beberapa menit kemudian suara tangisan marina pun berhenti rian memberanikan diri untuk membuka pintu saat masuk ternyata marina sudah tertidur karena kelelahan setelah menagis

Rian mendekati marina ketika melihat wajah marina rian merasakan sakit di hatinya karena ini pertama kali dia melihat sisi lemah marina,marina biasanya tidak pernah menangis walaupun dia di pukul atau dicaci maki dia masih bisa memperlihatkan senyum nya sekarang rian tidak melihat senyum terukir di wajah adiknya dia jadi teringat kata kata marina sebelum dia tertabrak, jadi inikah rasanya diabaikan dan diacuhkan rian hanya bisa mengingat kenangan saat marina masih mengemis kasih sayang dari dia dan keluarganya tanpa terasa dia pun ikut tertidur.























Saat rian terbangun dia melihat sekeliling ruangan saat melihat ranjang disana adiknya ternyata masih tertidur, dia pun melihat wajah adiknya terus menerus sampai pintu ruangan tersebut terbuka dan yang datang adalah papa,mama dan kedua kakaknya "bagaimana keadaan adikmu rian apakah dia sudah sadar" mamanya bertanya saat rian akan menjawab kakak keduanya pun menyela"untuk apa mama menanyakan keadaan pembunuh seperti dia seharusnya kita biarkan dia mati saja"kata kakak kedua Marina dwi agustiro adimana
Sang ibu baru saja akan menasehati anaknya tidak jadi karena mendengar seseorang membalas ucapan Tiro"aku juga tidak mengharapkan kalian datang menjenguk ku,dan benar ucapan dia untuk apa kalian menolong ku lebih baik kalian membiarkan aku mati, lebih baik aku mati dari pada harus hidup seperti ini." Ucap marina semua orang termenung saat mendengar ucapan marina tak terkecuali rian untuk keduakalinya dia melihat marina menangis bahkan sang ibu sudah menangis mendengar ucapan anaknya"jangan berbicara seperti itu rina kami semua mengkhawatirkan mu,kami menunggu kamu siuman".

transmigrasi gadis intovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang