▁ ▂ ▃ ˖ ׄ 𓄹͓ ˖࣪ ⢷ ₊ ͜ ׄ͜ ⟡ ˖ ࣪ ࣭ ▃ ▂ ▁
Warning⚠️
⚘ ۪۪۪۪۪۪ ۪۪No Couple ship>:D.﹔ֺ ུ
⚘ ۪۪۪۪۪۪ ۪۪Dilarang keras meniru setiap alur yang ada di setiap lembar buku.﹔ֺ ུ
⚘ ۪۪۪۪۪۪ ۪۪Tidak bermaksud menghina negara lain!﹔ֺ ུ
⚘ ۪۪۪۪۪۪ ۪۪Hanya karangan author. ﹔ֺ ུ
⚘ ۪۪۪۪۪۪ ۪۪Yang baik diambil yang tidak baik dibuang.﹔ֺ ུ-------
"Langit disini berbeda dengan langit di dunia para countryhuman.. disini terlalu mirip seperti galaksi di angkasa dan di dunia para countryhuman tidak, tapi walau langitnya sederhana suasananya memang menenangkan.." gumam seorang gadis dibalik jendela kamarnya. Tiba tiba seorang masuk dan memasang wajah kebingungan. "Termenung lagi disini Calysta? Ada banyak hal yang harus kita persiapkan untuk perkemahan sihir.." ucap Darren. "Biarkan aku sendiri.." ucap Calysta yang langsung mempersiapkan diri dan barang barangnya. "Hm.. ini sudah lebih dari seminggu tapi mood Calysta tidak kembali.." ucap Darren. "Tapi kini dia memang makin kuat.. apa yang ia rencanakan?"
"Aku harus mencari tahu kenapa NK tiba tiba menjauhiku! Ini mencurigakan.. sepertinya ia diancam akan sesuatu! Walau ku tahu dia tidak mudah diancam seperti itu.. mungkin orang yang mengancam nya tahu kelemahan NK.." Ucap Indonesia begitu tegas dengan persiapan penyelidikan nya. "Apakah ini berhubungan dengan pembunuh kakakku.." Indonesia sudah melebarkan kertas yang begitu lebar ya hanya selebar peta atlas di atas meja yang awalnya berada di pinggir kini ia pindahkan ke tengah untuk merancang rencana penyelidikan mengenai orang misterius yang ia cari cari ini. "Mungkin aku harus mengumpulkan semua bukti.. aku akan kembali ke keraton untuk menyelidiki semua.." Ucap Indonesia tapi.. tiba tiba cuaca yang cerah itu ditutupi oleh hujan yang cukup lebat dan tidak memungkinkan untuk Indonesia pergi keluar takut kena bunga yang ada ditubuhnya beserta hal yang tidak diinginkan tiba tiba terjadi.
Terlihat seorang personifikasi yang sedang duduk di taman.. sambil mengelap nuklir miliknya. Dia seperti tertekan dan frustasi mengingat perkataan seseorang kepadanya. "Kau mau adikmu ini mati?" Seorang personifikasi yang diikat itu terlihat ingin menangis seakan meminta kebebasan pada kakaknya. "Lakukan sesuai yang ku katakan jika kau masih ingin melihatnya dalam keadaan hidup." Ucap orang itu dengan kejam sambil menodongkan pistol kepada kepala adiknya NK. "... tapi awalnya aku tidak yakin itu SK.. walau kami saling bermusuhan semenjak kami dipisahkan tapi kami ada kaitan darah tapi dilihat dari air matanya itu menunjukkan bahwa dia memang SK. Aku memang jahat karena aku pernah menumpahkan darah adikku. Tapi kini tidak lagi! Aku tidak mau hal tersebut terjadi.. tapi aku kasihan terhadap sahabatku. Perjanjian itu begitu menyiksa diriku!" Ucap NK begitu kesal dan frustasi dibalik air hujan yang menetes ke kepalanya dan membasahi semua anggota tubuhnya. Tanpa disengaja NK mengeluarkan air mata. "Maafkan aku, Indonesia."
Sore hari telah tiba di hari itu. Langit yang sebelum nya rintikan hujan begitu lara kini tampak lebih cerah dan cemerlang. Indonesia kini sedang duduk meratapi pohon-pohon dan para tanaman yang masih basah karena diterpa hujan awalnya. Air menetes, membuat surai Indonesia menjadi basah. Tapi Indonesia menikmati ini, air yang jatuh ke kepalanya membuatnya tenang dan sejuk. "Sudah lama aku tidak mengunjungi keluargaku. Setelah mengunjungi walau tiba tiba aku malah diterpa musibah yang tidak bisa ku bayangkan.. aku harap kak TNI tenang disana.. bersama ibunda dan ayahanda.." gumam Indonesia sambil melihat langit sore dengan awan yang berbentuk unik dimana mana. Seakan akan langit sore itu ingin membuat Indonesia lebih baik, dan Indonesia tersenyum akan itu.
Mengingat sudah lama ia duduk terpaku di bawah pepohonan dengan kursi yang ia duduki, dia berdiri sembari mengibaskan surainya yang terkena air agar lebih kering sehingga tidak membuat kepalanya sakit. Mengingat hujan itu adalah hujan yang pertama kali diturunkan Minggu ini,takut air hujannya malah membuat siapapun sakit kepala hanya tidak segera keramas ketika terkena air itu haha. Faktor alam.. dan itu terjadi juga karena faktor manusia. Mungkin kalian pernah mendengar suatu kegiatan yang bernama "menyuntik awan" ? Sangat aneh bukan. Tapi memang ada. Itu dilakukan agar saat musim kemarau tiba,lingkungan yang terkena musim itu tidak terlalu menjadi tandus. Awan itu sebenarnya partikel padat tentu saja bisa. Bukan disuntik seperti kamu suntik vaksin itu ya. Melainkan menaburkan sesuatu terhadap awan itu menggunakan helikopter. Ah.. kenapa kita malah membahas pelajaran IPA disini? Yasudah mari ke ceritanya kembali.
"Aku kembali.." seketika para Personifikasi astengg yang berada di ruang tamu menyambut Indonesia. "Selamat datang kembali." Ucap Brunei sambil memberikan Indonesia handuk. "Terimakasih Bru." Vietnam menghampiri Indonesia. "Eh? Kok kamu bisa basah begini? Padahal tadi tidak hujan pas kau keluar.." Philippines memukul pelan kepala Vietnam tapi Vietnam malah mengerang kesakitan. "Awwch! Heeh!" Marah Vietnam. "Tadi hujan, tapi gerimis.." ucap Philippines tenang. "Oh.. iya." Jawab Vietnam sambil mengelus bagian belakang kepalanya. "Bukannya keras saya pukulnya tapi malah dielus-elus gitu." Ejek Phil. "Dasar! Ini sakit.. kau masih mengeluarkan tenaga saat memukulku." Malaysia tiba tiba menyela. "Awak korang nih gelud terus. Mau gelud kok ga ngajak?!" Ucap Malaysia bersemangat. 'hah.. sama saja..' batin Indonesia sambil meneteskan keringat. Thailand hanya terkekeh melihat mereka sambil menikmati Thai tea miliknya.
Waktu telah berlalu.. kini langit menunjukkan kegelapan nya. Ya malam hari. Terlihat seorang personifikasi sedang berada di kamarnya sambil melihat sebuah buku album lamanya. Tiba tiba air mata jatuh, membasahi pipi personifikasi itu. "Hiks.." apa yang ia lihat di album itu sampai menangis? Ya.. apalagi. Kenangan terindahnya dulu sebelum orang orang menjauhi dan membencinya. "Kenapa.. kenapa. Ntahlah Timor.. apakah aku memang pembunuhmu.."
"Jauhi aku dasar! Penjajah." Ucap Timor begitu kesal ketika Indonesia mengikuti nya terus. "Apakah kau tidak senang jika aku bisa bergabung di Asean fams?!" Langkah Timor terhenti membuat Indonesia juga terhenti. "Tidak.. aku hanya ingin kau kembali.." Timor menangis di tempat. "Aku bukan wilayah yang dijajah Belanda ok?! Jangan mengakui ku sebagai salah satu keluarga Nusantara lagi." Indonesia melangkah kan kakinya pelan menuju ke arah Timor. "Aku mau kau kembali.. seperti dulu kita bermain bersama dan canda ria. Kenapa kau membenciku tiba tiba seperti ini ketika kita sudah bisa bertemu lagi." Timor menangis dan memeluk Indonesia. "Hwaa kak.. hiks.." Indonesia mengelus kepala Timor dengan lembut. "Jangan membenciku lagi ya?" Timor hanya mengangguk.
"Aku malah teringat kejadian dimana kami bertemu lagi.. hah.." ucap Indonesia sedih. "Aku tidak bisa berdiam diri. Aku harus menyelidiki ini semua!" ... ??? "Zzz.." personifikasi yang begitu semangat mengucapkan kalimatnya tadi malah tiba tiba tertidur di kasurnya dengan memeluk album tersebut.
﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉﹉
⫍𝅦𝅦 ̸̷۫𝆭⭒┉⃞ֹ📚ི ུ ݂꒷ Chp 31 - End. ᭝˖᭤᪥𝂅⫎
✦ · ┈─ ꕀ ─────── ꕀ ─┈ · ✦
KAMU SEDANG MEMBACA
﹪ ׅ 𝅦𝅦 Ur smile :D ☆ countryhumans Indonesia ━ׄ┈⋄⃞🇮🇩̷𝆭
Fanficㅤ ㅤ ⊱ׅ⊱ ֺ✦ ׅ─ֺ─̩̩̩ׅ─̩͞─̬─ֺ─ׅ─ֺ─ׅ─ֺ──̬͞─̩ׅ─ֺ̩̩̩─ׅ ✦ֺ ⊰ׅ⊰ 𝄅𝄄🇮🇩ׂི֪ྏ✧ྀ ׅׄ ﹔۪۪Menceritakan kisah tentang sebuah personifikasi negara yang bersurai merah putih yang berusaha mengukir senyuman semua orang, terkhususnya yang membenci dirinya. Tidak...