Empat puluh Satu

1.3K 89 5
                                    

Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, waktu, nama, dan kejadian itu hanyalah kebetulan. Sorry for typo

Happy reading

E N J O Y

_

_

_

_

_

Kini mereka bertiga, Marchell, Shylla dan Fiona berada di salah satu meja kantin di sekolah ini. Entah apa yang akan dibicarakan oleh Fiona, tetapi hingga saat ini ketiganya masih berdiam tanpa ada yang ingin berbicara terlebih dulu.

"Kami akan memeriksa keadaan anak kami, jika tidak ada yang ingin anda bicarakan kami akan pergi" Ucap Marchell.

"Tunggu mas" Ucap Fiona

"Aku-- aku bersedia berpisah dengan mu, dengan satu syarat kamu harus tetap memberi aku 45% dari uang yang kamu hasilkan perbulan dan aku juga ingin membagi harta gono gini" Ucap Fiona tanpa rasa malu. Selama hidup menjadi istri Marchell ia selalu menghabiskan uang yang ia punya di dalam kredit card nya, membeli barang-barang yang mahal dan menghambur-hamburkan uang setiap harinya.

Tanpa ada kata bekerja, urusan mengurus suami pun ia tidak pernah, bukan hanya itu Marchell juga tidak sudi jika barang-barangnya di sentuh oleh Fiona. Dan sekarang dengan tidak tau dirinya ia ingin harta gono gini dan 45% dari penghasilan perbulannya? Gila.

"Kau gila Fiona? Harta gono gini? Kau saja hanya menjadi benalu di kehidupan saya. Lalu dengan tidak tau malunya anda meminta harta gono gini?" Tanya Marchell dengan nada meremehkan Fiona.

"Tetapi aku menyelamatkan perusahan mu dari kebangkrutan 10 tahun silam" Ucap Fiona, bagaimanapun ia harus bisa menguras harta Marchell.

"Yang kau selamatkan bukan saya, tetapi perusahaan kakek saya. Lagi pula anda yang menyelamatkan saya atau saya yang menyelamatkan anda dari rumor hamil duluan?" Tanya Marchell dengan tatapan tajam dan senyum smirk nya.

Sedangakan Fiona menegang di tempatnya, apa rahasia yang selama ini ia tutup-tutupi tercium oleh seseorang.

Marchell yang melihat perubahan mimik muka Fiona dan responnya membuatnya ia yakin jika semua yang ia dengar itu benar.

Marchell pun menggandeng tangan Shylla dan pergi dari sana, ia tidak perlu menunggu jawaban dari Fiona karena terlihat dari responnya dan ia tau itu berarti apa.

"Mas tunggu, aku mau nanya" Ucap Shylla yang kini berjalan tergesa-gesa karena mengikuti langkah kaki Marchell yang lebar.

"Simpan pertanyaan mu istri, aku khawatir dengan keadaan anak kita" Ucap Marchell dan Shylla hanya bisa mempoutkan mulutnya.

________

"Bagaimana dok keadaan anak saya?" tanya Marchell kepada dokter yang baru saja memeriksa keadaan Mike

"Hanya luka ringan pak, saya akan berikan obat untuk anti nyerinya saja" ucap Dokter itu lalu Memberikan kertas resep kepada Marchell

"Itu resep obatnya pak, bapak bisa menebus obatnya di apotek terdekat" Lanjut dokter itu.

"Baiklah dok, terimakasih" ucap Marchell lalu bangkit dan menyalami Dokter tersebut

"Sama-sama pak, lekas sembuh adek" Dokter itu pun membalas uluran tangan Marchell dan mengelus kepala Mike.

Setelah memeriksa dan menebus obat di apotek kini ketiganya sudah berada di dalam kamar Mike.

Sesampainya tadi Mike dan Shylla langsung masuk kedalam rumah sedangkan ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu.

"Sudah, sekarang istirahat ya, nanti baru makan dan minum obat okey?" ucap Shylla kepada Mike, ia sangat sedih melihat anaknya saat ini.

Di beberapa sudut di wajahnya kini mulai terlihat membiru, walaupun ini bukan kali pertama Mike memiliki luka seperti ini, tapi ini kali pertama ia mendapati luka Mike yang seperti ini di luar arena pertandingan

"Tidak apa-apa, dia anak yang hebat" Ucap Marchell dari arah belakang Shylla, ia paham pasti istrinya itu sangat khawatir dengan keadaan anak semata wayangnya. Ia pun sama khawatirnya, namun bagaimana pun ia harus terlihat tegar agar istrinya juga bisa tegar.

"Aku baru kali ini mendapati Mike seperti ini mas, aku benar-benar khawatir" Ucap Shylla yang kini air matanya sudah meluruh membasahi pipinya.

"Hei.. Sstt.. Sudah jangan menangis ya, aku tau kamu pasti khawatir dan sedih, sudah ya. Lebih baik kita keluar biarkan Mike istirahat terlebih dahulu oke? Kita bicarakan ini lagi di luar ya sayang?" Ucap Marchell lalu mengajak Shylla keluar kamar Mike, ia tidak ingin nanti Mike malah terganggu istirahat nya dan malah kepikiran oleh kondisi ibunya yang kini masih menangis

"Sudah sudah jangan menangis lagi ya,, anak kita tidak apa-apa sayang, dia cowok wajar kalo kena pukul, wajar kalo sampe berkelahi, tidak apa-apa. Everything gonna be okay babe" Ucap Marchell masih mencoba untuk menenangkan istrinya yang masih menangis

"Aku takut saat dia masuk nanti teman-temannya akan mengejeknya seperti anak itu mas" Ucap Shylla

"Hei, dengar aku" Marchell pun memposisikan Shylla di hadapannya, ia paham betul dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, namun ia berjanji untuk menjaga Shylla dan Mike seumur hidupnya, bahkan jika ia di beri kuasa oleh yang maha kuasa ia ingin menjaga keduanya hingga ia berada di alam yang berbeda.

"Mike anak yang kuat, aku yakin itu. Tidak ada satu orang pun, ingat. Tidak ada satu orang pun yang bisa mengejeknya dan menyakitinya selama ada aku. Aku ayahnya, aku akan memberikan pelajaran kepada siapa pun itu yang berani menyakiti kalian. Aku bersumpah, sekalipun itu adalah keluarga ku sendiri" Janji Marchell kepada Shylla, bukan sekedar omong kosong. Ia akan benar-benar membuktikan janji itu kepada Shylla dan Mike hingga akhir hayatnya.

"Lebih baik sekarang kamu istirahat, aku ada janji dengan Dhimas untuk bertemu. Sebelum malam aku pastikan sudah pulang, okey?" Lanjut Marchell, ia lupa jika hari ini ia ada janji dengan Dhimas perihal pekerjaan yang Dhimas tawarkan. Ia akan mengambil pekerjaan itu, walaupun ia di berikan beberapa aset resort dan Villa oleh ayahnya untuk di kelola, namun tetap saja. Ia harus bekerja untuk keluarganya, jaga-jaga jika nanti aset itu tercium oleh kakeknya itu.

"Baiklah" Jawab Shylla dan beranjak dari duduknya lalu pergi ke kamarnya diikuti oleh Marchell di belakangannya, setelah memastikan Shylla tertidur ia pun segera bersiap  lalu keluar kamar dan menghubungi Dhimas jika ia akan menemui Dhimas di kantornya.

Ia akan membuat kejayaan untuk keluarga kecilnya sendiri tanpa ada bantuan orang lain, tanpa terkecuali keluarganya.





To be continued

Waah baru bisa up lagi,,, hampir lupa punya pr cerita ini,, sampe harus baca ulang dari awal lagi hehehehe

Sebelumnya author mau ngucapin Minal aidzin wal faidzin buat seluruh reader story author yang udh follow atau pun belum wkwkwkkw (walaupun lebaran udah kelewat lama tapi ya gakpapa lah ya_-)

Thor-thor usahain buat sering² updet cerita ini dan biar bisa cepet bikin cerita baruuu

Hmmm apa lagi yaa?? Udah deh itu aja ygy

Jangan lupa vote, comment and follow thor-thor yaa...

Kalo thor-thor lupa up ingetin aja ya gaes tapiya nggak sehari sekali, minimal seminggu sekali.

Udahlah itu aja...
Bye,,, see u next part bestieee

Indonesia, 05 Mei 2023

Create by:DewiNovianti751

I'm So Sorry My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang