Lima Puluh

562 27 4
                                    

Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, waktu, nama, dan kejadian itu hanyalah kebetulan. Sorry for typo

Happy reading

E N J O Y

-

-

-

-

-

Suasana makan malam ini sedikit terasa canggung bagi Mella, bagaimana tidak ia 'terciduk' oleh sepupu ipar dan keponakannya sedang berjalan bersama kekasihnya tadi siang.

Bukan bermaksud untuk tidak ingin memperkenalkan kekasihnya kepada keluarga, namun menurut Mell ini bukan waktu yang tepat, apalagi Mell telah di wanti-wanti oleh Shylla untuk tidak berpacaran terlebih dahulu hingga nanti ia menyelesaikan studinya.

"Ehem" Deheman dari Shylla memecahkan suasana sunyi di ruangan tersebut.

"Mell, tadi yang antar kamu siapa?" Tanya Shylla kepada Mella,

"Emm,, itu anu mbak,, d-dia..."

"Pacarnya kak Mell?" Sela Mike dengan tatapan tajam kepada sepupunya itu dan Mella hanya menganggukkan kepala.

"Kerjaannya apa Mell?" Tanya Marcell ikut menimbrung kedalam percakapan itu, namun ia malah di senggol oleh istrinya seolah-olah itu pertanyaan krusial yang tidak boleh ditanyakan sekarang.

"Dia dosen di universitas Mell mas, kebetulan dia juga dosen jurusan Mell" Ucap Mella, mungkin ini sudah saatnya ia untuk mengenalkan kekasihnya secara sekilas kepada keluarga nya.

"Udah lama kenalnya?" Tanya Shylla  sembari menyantap makanannya

"Baru beberapa bulan mbak" Balas Mell

"Mike sudah beres makannya?" Tanya Marcell, karena sedari tadi anaknya itu diam dengan hanya memperhatikan percakapan mereka.

Mike pun menganggukkan kepalanya kepada sang ayah.

"Boleh Mike naik ke atas dulu? Ada yang ingin ayah sama bunda bicarakan kepada kak Mell" Ucap Marcell

"Kenapa aku tidak boleh mendengarkan nya?" Tanya Mike dengan tatapan tajamnya.

"Ini bukan waktunya Mike tau, nanti  jika sudah dewasa Mike juga akan paham dengan keadaannya" Ucap Shylla, jika sang bunda yang sudah berbicara, mau tak mau Mike harus menurutinya.

Mike pun bangkit dari kursinya dan mengambil bekas alat makannya dan menyimpan di sink lalu pergi ke dalam kamarnya.

"Jadi? Apa yang kamu tau dari kekasih mu itu?" Tanya Marcell, jujur ia ingin tau apa motif dari kemunculan orang yang ia cari-cari selama ini.

"Mell cuma tau kalau ka Asta dosen pengganti di jurusan Mell mas" Ucap Mella dengan kepala tertunduk

"Asta?" Ucap Marcell heran

"Iya, Bramasta Prayuda. Yang Mell tau juga dia kerja di salah satu perusahaan milik keluarganya" Ujar Mella

"PB cooperation?" Tanya Marcell lagi dan di benarkan oleh anggukan Mell. Berarti benar dugaannya selama ini, tidak mungkin pihak keluarganya tidak tau dimana keberadaan anggota keluarga nya itu. Ternyata si pencuri itu di tutupi  oleh selimut yang nyaman di dalam rumahnya.

"Mell, mbak gak ada maksud apa-apa, tapi Mell sudah pernah mbak kasih wejangan jika boleh, mbak harap Mell fokus dulu ke study Mell, selesaikan dulu Studinya." Ucap Shylla

"Tapi itu balik lagi ke Mell, jika Mell rasa hubungan Mell sama Asta ini nggak akan berdampak buruk di study Mell mbak si gak masalah, mbak cuma gak mau usaha yang selama ini kamu keluarkan buat study kamu malah nanti sia-sia" Lanjut Shylla. Mell hanya diam menundukan kepala merenungkan  perkataan mbaknya.

I'm So Sorry My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang