Enam

28K 1.4K 23
                                    

Marcell POV

Deg~~Deg

Anak itu. Anak yang waktu itu bersama Shylla di Mall. Anak yang memanggil Shylla dengan sebutan Bunda. Apa dia anak ku juga?, karena jujur aku belum pernah dan tak akan pernah menceraikan bahkan meninggalkan Shylla kapan pun.

Dan Shylla pun bukan termasuk jenis wanita yang haus akan belaian seorang pria. Aku tau sikap dan sifatnya lebih dari siapapun.

"Papah" panggil Olive anak tiriku. Jika kalian pikir Olfie dan Olive adalah anak kandungku makan jawabannya bukan. Mereka bukan anak ku tetapi mereka anak tiri ku.

Aku menikahi Fiona, ibu mereka saat Olfie berumur 1 tahun dan Olive berumur 1 bulan. Fiona adalah seorang janda, ia adalah mantan istri almarhum sahabatku Dhimas.

Aku pun tak tau kematian sahabatku itu karena apa, tetapi banyak orang yang mengatakan jika ia mati karena kecelakaan mobil yang ia kendarai sepulang kantornya. Namun anehnya jasadnya tidak pernah di temuka hingga sekarang kasus kecelakaannya sudah ditutup oleh kepolisisan karena tidak menemukan juga petunjuk sumber kecalakaan tersebut.

"Iya ada apa Olive?" Tanya ku
"Kita tunggu jemputan kak Mike dulu yah" ucap Olive
"Iya kita tunggu" ucap ku senang, bagai mana tidak senang(?) ini merupakan kesempatan untuk ku mengenal jauh anak dari istri tercintaku Shylla.

Marcell pov end

Marcell pun duduk disebelah kanan putri kecilnya Olive.

"Hi boy, kita sudah beberapa kali bertemu tetepi aku belum mengetahui nama mu. Boleh kita berkenalan?" Tanya Marcell sembari mengulurkan tangannya.

Mike yang melihat uluran tangan dari Marcell pun hanya menatapnya datar tanpa ada rasa ingin membalas uluran tangan besar tersebut.

Marcell yang tau akan tatapan anak laki-laki itu pun langsung menarik tangannya kembali.
"Ouh, kau sedang tidak ingin berken---"
"Namaku Mike, Mike Angelo" potong Mike dengan nada datar.
"Eh,,? Emm.. Mike?, nama yang bagus. Perkenalkan namaku Marcell panggil saja aku paman El, bagai mana?" Ucap Marcell sembari berusaha untuk mendekatkan diri dengan anak laki-laki yang mirip dengannya tersebut.
"Iya" jawab Mike singkat, Marcell memaklumi sifat Mike, mungkin ia hanya mengikuti apa yang ibunya katakan agar tidak bebicara terlalu banyak dengan orang lain.

"Oh iya, apa paman boleh tau kemana ibu mu?" Tanya Marcell

"Mungkin sibuk menjaga cafe" jawab Mike

"Dinama tempat cafe ibumu bekerja?" Tanya Marcell lagi.

"Kenapa paman ingin tau tempat bunda bekerja?" Tanya Mike balik

"Tidak,, maksud paman, paman hanya ingin tahu munkin saja nanti paman mampir untuk makan disana" ucap Marcell meyakinkan.

Mike mentap Marcell dengan tatapan selidik dan waspada karena Marcell mulai menanyai tempat ibunya berkerja, tapi jika dipikir-pikir lagi mungkin saja Marcell akan membantu ibunya untuk mengenalkan cafe ibunya itu ke teman-teman kantornya Marcell, ya itu bisa saja.

"Huft... baiklah, di jalan--"
"Mike!" Ucapan Mike terhenti karena ada orang yang memanggilnya

"Papa!" Ucap Mike sembari berlari kearah pria itu dengan girang karena pasalnya mereka sudah lama tidak bertemu.

Mike dan pria itu pun berpelukan sangat erat. Mereka sangat gembira dengan pertemuan kali ini, pasalnya sudah sekitar 1 bulan pria itu tidak mengajaknya bermain dan belajar bersama.

Disisi lain Marcell yang melihat adegan itu terasa jantung dan hatinya seperti di remas.
Andai saja dulu ia tak tergiur dengan harta, andai dulu ia tak peduli dikeluarkan dari garis keluarga, andai dulu ia tak meninggalkan Shylla dan masih banyak andai-andai yang lainnya. jika kata 'seandainya' bisa mengembalikan waktu, maka ia sekarang sudah bahagia dengan anak dan istri tercintanya.

"Ah.. papa sangat kangen dengan Mike" ucap pria itu sembari menurunkan Mike dari gendongannya.

"Mike juga sangat kangen dengan papa" ucap Mike.

"Oh iya Mike, siapa mereka? Apa kamu tidak mau memperkenalkannya kepada papa?" Tanya pria itu kepada Mike. Senyum Mike yang tadinya berkembang kini mulai hilang, ia melihat kearah Marcell.

Huft...
Mike menghela nafasnya dengan kasar pasalnya ia sudah tidak nyaman berdekatan dengan Olive dan Marcell, entah karena apa yang pasti rasanya sesak dan rasa itu sangat tidak di sukai oleh Mike.

"Mike(?)" tegur pria itu

"Baiklah" ucap Mike pasrah, Mike dan Pria itu pun berjalan mendekati Marcell dan Olvie.

"Kak Mike, om ini siapa? Apakah om ini papahnya Kak Mike?" Tanya Olive dengan senyum manisnya.

"Hai sayang, siapa nama mu nak?" Ucap pria yang bersama Mike tadi

"Namaku Olive uncle" jawab Olvie

"Wah nama yang cantik sama seperti orangnya, perkenalkan nama om Reza, kamu boleh panggil om dengan sebutan uncle Re gimana?" Tawar Reza, laki-laki yang tadi bersama Mike tadi.

"Hm, baiklah uncle Re" ucap Olive antusias

"Anak pintar" ucap Reza sembari tersenyum dan mengelus rambut Olive.

"Uncle Re, kenalin ini papa Olive" ucap Olive, Reza pun mengalihkan pandangannya ke arah Marcell.

"Oh, perkenalkan nama ku Reza" ucap Reza sembari mengukurkan tangannya.

"Marcell" ucap Marcell membalas uluran tangan Reza. Setelah mengetahui nama masing2 Reza dan Marcell pun melepas jabatan tangan mereka.

"Papa, ayo kita pulang. Aku sudah lapar" rengek Mike pada Reza. Sebenarnya ia tak lapar sama sekali sebab tadi dia sudah memakan roti yang ia beli di kantin sekolahnya

"Ouh.. apa kah anak papa ini sudah lapar?" Tanya Reza dan diangguki oleh Mike.
"Baiklah ayo kita pulang mungkin makanan papa juga sudah siap. Olive uncle Re pulang duluan yah(?), sampai jumpa lagi. Marcell saya duluan permisi, ayo Mike" ucap Reza berpamitan pada Marcell dan Olive lalu menggandeng tangan Mike menuju mobilnya untuk pulang ke rumahnya.

___________________

Didalam mobil Mike hanya terdiam. Reza yang menyadari perubahan sikap Mike kini meliriknya dengan heran

"Mike? Kamu kenapa nak? Papa liat dari tadi Mike diam melulu?" Tanya Reza.

"Tidak ada apa-apa pa, hanya memikirkan tugas yang belum Mike mengerti" jawab Mike.

"Mau papa bantu?" Tanya Reza lagi

"Tidak usah Mike nanti minta bantu kepada kak Mell" ucap Mike, yang di angguki oleh Reza.

________________

Sesampai nya di restoran milik Shylla, Mike langsung turun dari mobil Reza dan berlari menuju kamarnya. Tanpa menghampiri ibunya dulu.

"Mike" panggil Shylla yang tidak di dengar oleh Mike, karena Mike berlalri begitu kencang. Shylla yang melihat itu hanya menatap punggung anak nya heran.

"Shylla" panggil Reza yang kini sudah ada di sampingnya.

"Ada apa dengan Mike? Re?" Tanya Shylla.

"Aku juga tidak tahu, tapi sepanjang perjalanan pulang ia terlihat murung, lebih baik kau berbicara dengannya aku takut dia kenapa-napa selama di sekolahnya" ucap Reza.

"Iya aku akan berbicara dengannya. Oh ya Re, makanan mu sudah siap aku akan meminta kariyawan yang lain untuk mengantarkannya kepadamu" ucao Shylla.

"Iya. Terima kasih"

"Maaf tidak bisa menemanimu makan bersama dengan Mike hari ini".

"Iya tidak papa, ya sudah sana temui Mike." Ucap Reza yang diangguki oleh Shylla.

Yaaaakkkk.... gk nyambung...
Bodo amat deuh.. yg penting up dulu ae dah

I'm So Sorry My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang