Dua Puluh satu

17.9K 756 17
                                    


Cerita ini hanya lah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, waktu, nama, dan kejadian itu hanyalah kebetulan.

Happy reading

E N J O Y

_

_

_

_

_

"Apa?! Aku gak mau mas! Kita udah bertahun-tahun menikah dan kamu mau ceraikan aku! Aku akan bilang ke mama soal ini!" Ucap Fiona tak terima

Marcell yang malas pun menjawab seadanya
"Bilang saja sana pada bibi mu bitch, dia bukan ibu ku, aku tau selama ini kau selalu mengambil uang dalam jumlah besar kepada bank dengan mengatas nama kan ku, Kamu pikir aku bodo hah?!" Ucap Marcell dengan nada tingginya.

_________________________

Baru pertama kali ini Marcell menggunakan nada tingginya di depan orang lain -pengacaranya- selain orang-orang terdekatnya.

"Lebih baik kau segera tanda tangani surat perceraian itu, atau aku akan laporkan kau kepada polisi" ucap Marcell tanpa bantah.

Fiona yang ketakutan karena semua akal busuknya terbongkar pun segera menandatangi surat perceraian itu.

"Mas... lalu bagaimana dengan anak-anak" ucap Fiona sedikit melemah untuk merayu Marcell agar tidak menceraikannya

"Soal anak-anak aku tidak peduli. Lagian mereka bukan anak ku, untuk apa aku mengurusi mereka? Membuang waktu" ucap Marcell santai, walaupun begitu Marcell tetap peduli kepada mereka tetapi itu tidak akan di bocorkan kepada siapa pun cukup ia, Erick dan Shylla yang tau.

"Tapi mas mereka.."

"Keluar aku tidak ingin melihat wajah mu lagi" ucap Marcell tegas dan membelakangi Fiona, pengacaranya dan Erick.

Fiona pun keluar dari ruangan Marcell dengan perasaan marah yang menggebu-gebu, bagaimna bisa rencananya harus hancur di tengah jalan begini.

Tak berapa lama setelah meninggalkan ruangan Marcell handphone nya berbunyi, setelah melihat siapa yang menghubunginya senyum pun terbit dari bibirnya

"Halo"

"....."

"Iya aku akan ke sana, bye" setelah memutuskan hubungan itu. Fiona pun bergegas pergi ke tempat tujuannya.

_____________////__________

Berbeda dengan beberapa jam sebelumnya kini Mike, Shylla dan Mella yang baru pulang dari kampusnya sedang berkumpul di halaman belakang rumah mereka.

"Mell... Mike..." ucap Shylla kepada kedua orang tersebut dan membuat perhatian mereka teralihkan kepada Shylla

"Apa kalian bakal dukung bunda buat kembali lagi sama ayah Marcell? " ucap Shylla, semuanya diam hingga Mella membuka suaranya.

"Mella si gimana baiknya aja mbak, asal mbak sama Mike bahagia Mella juga ikut bahagia, tapi mbak juga harus kasih tau mas Reza gimana pun mas Reza yang selama ini selalu ada buat mbak" ucap Mella panjang

"Kalau Mike?" Tanya Shylla

"Mike gak mau punya ayah lain selain papa Reza" ucap Mike tanpa menatap Shylla

"Kenapa? Kan papa kandungnya Mike ayah Marcell" ucap Shylla, Mike yang mendengar itu langsung menatap Shylla tajam

"Kalau dia ayah Mike, dia nggak bakal ninggalin kita, ninggalin bunda dan Mike. Mike tau setiap malam bunda selalu aja nangis in foto ayah. Sedangkan ayah? Apa ada dia nyari-nyari kita selama ini? Nggak!" Ucap Mike sedikit tinggi.

I'm So Sorry My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang