ABSEN DULU DONG GHUISSS!!!🧡
APA KABS TEGA (Teman Agam)?
Sejauh ini itu dulu yah nama fans baba-nya humey.Coba komen sampai 10K di sini, pengen kutengok lah antusias klean kek mana menyambut novel ini☺️
Udah vote & komen?
Ya udah, kita lanjut yaaaw.
.
.
.
Side Story of Aisyah
~POV AISYAH~Aku tidak pernah membayangkan bahkan meminta kepada Allah untuk aku kelak dijodohkan oleh pria mapan, tampan, serta beriman.
Aku, hanyalah gadis biasa-biasa saja. Waktu itu.
Siapa sangka, gadis biasa ini tiba-tiba saja dijodohkan sama seorang pria yang selalu lewat di linimasa sosial medianya.
Yang tiap kali dakwahnya viral di mana-mana,
selalu menjadi perbincangan hangat publik bahkan keluarga.
Yang selalu menjadi sorotan mata para akhwat di luar sana,
diincar untuk dijadikan menantu, didamba oleh wanita-wanita solehah.
Setelah menyetujui untuk menikah dengannya.
Aku,
seperti menjadi wanita yang beruntung.
Seketika saja Allah menjadikanku seorang ratu yang luar biasa. Dari gadis biasa menjadi perempuan yang kebahagiaannya tiada tara.
Sebut saja kisahku ini adalah Jodoh Terbaik Pilihan Allah.
Similir angin di sekitar taman kawasan Masjid Sultan Ahmed yang bersebelahan dengan Hagia Sophia udaranya tercium segar, terlebih di sebelahku saat ini ada sosok pelengkap imam saat solat dan penyempurna separuh agama setelah memilih menikah di usia muda.
Masjid biru khas Istanbul itu membawaku pada sebuah ketetapan Allah yang tak pernah aku sangka-sangka bahwa aku berjodoh dengan dia. Ya, siapa lagi kalau bukan suamiku yang paling manis, Bang Agam Fachrul.
Sudah memasuki tahun kedua rasanya baru saja kemarin aku menikah bareng Abang dan setelah kelahiran Humey beberapa bulan lalu, pelan-pelan aku belajar bagaimana tumbuh menjadi seorang ibu rumah tangga yang harus bisa diandalkan.
Jujur saja, setelah kelahiran anak pertama kami, rejeki semakin bertambah. Dan Turki ini adalah mimpi kami berdua untuk bertamasya karena Bang Agam pernah bilang kalau dia punya effort besar ingin ke negeri yang mewarisi sejarah peradaban islam dunia. Dia banyak tahu tentang detail sejarah peradaban turki; sebuah negeri yang dulunya hanyalah mimpi Bang Agam untuk bisa ke sini. Bahkan awal mula Bang Agam menyukai Turki itu karena sosok tokoh publik yang dia baca di sebuah buku tulisan satra arab ternama, kisah tentang Sultan Ahmed dari Kekhalifahan Utsmaniyah. Sultan Ahmed ini terkenal karena pembangunan Masjid Biru yang terkenal di Instanbul, Turki. Mesjid yang sedang berdiri kokoh nan indah di hadapan kami ini.
Bang Agam bilang, "berkat kehadiran kamu dan Humey, makanya aku bisa sampai ke sini."
"Ah, gombal kamu, Beb." Aku terkekeh sembari mencubit tipis perutnya.
Abang ikut tertawa dan dengan sigapnya tangan kanannya langsung merangkul pundakku. Bang Agam pun mulai bercerita tentang sejarah keislaman Turki. Abang sangat suka bercerita, bedanya aku lebih suka diam. Aku tipikal pendengar yang kalau orang sudah asik bercerita, aku akan sangat amat menyimak apa yang disampaikan oleh pembicara.
"Kamu tahu, Beb? Sultan Ahmed itu terlahir dari rahim yang orang tuanya nggak pernah melakukan perkara-perkara yang Allah murkai. Bahkan makan makanan yang syuhbat pun nggak pernah apalagi yang haram."
"Terus?"
"Kalau orang tuanya udah baik, pasti anaknya juga nulai baik. Makanya Abang selalu doa ke Allah dengan kita yang berusaha menjadi baik ini, Humey juga baik nantinya. Pun kalau bukan dari rahim kita pahlawan seperti Sultan Ahmed ini, setidaknya dari rahim anak kita atau cucu kita bisa mewarisinya."
Aku hanya menganggukkan kepala.
"Intinya, orang tuanya harus tetap jadi baik, ya," tambahnya lagi.
Selanjutnya, Bang Agam bercerita bagaimana Sultan Ahmed dikenal karena kepiawaiannya dalam berpedang, puisi, menunggang kuda, dan kelancaran dalam beberapa bahasa asing.
Sosok Ahmed adalah seorang penyair yang menulis sejumlah karya politik sastra. Dia juga melindungi para cendekiawan, kaligrafi, dan pria saleh.
Hal yang paling membuat Bang Agam tertarik mempelajari sosok Sultan Ahmed Turki ini dia adalah sosok yang juga berusaha untuk menegakkan kepatuhan terhadap hukum dan tradisi Islam, mengembalikan peraturan lama untuk tidak melegalkan alkohol dan dia berusaha untuk menegakkan kehadiran pada sholat Jum'at dan membayar sedekah kepada orang miskin dengan cara yang tepat.
Sangat beda dengan aku pertama kali tertarik dengan Turki. Kalau aku sendiri, awal mula tertarik dengan negeri tersohor ini karena tidak sengaja aku diajak oleh kakak aku yang sangat suka dengan novel-novel romansa islami karya Habibburahman El-Shirazy yang kala itu beliau mengajak aku menonton film "Ayat-ayat cinta 2" di bioskop; sebuah karya fenomenal adaptasi novelis nomor satu tanah air itu: Aku belum pernah membaca novelnya tapi aku berdecak kagum akan alur cerita di dalam film tersebut.
Dari kekagumanku itulah yang membuatku penasaran untuk mencari karya lain dari Kang Abik—begitu pembaca karya-karyanya menyapanya—hingga aku temukan Buku Api Tauhid, yang di dalamnya secara eksplisit sang penulis menyelipkan latar belakang sejarah kondisi sosial hingga beberapa tempat bersejarah di Turki. Dari sanalah, akhirnya aku jatuh cinta dan tertarik untuk mengetahui segala hal tentang Turki. Apalagi kuliahku di Mesir, jadi ada banyak hal yang saling berkaitan dengan itu. Kapan-kapan aku juga akan cerita tentang "Mesir bersama Bang Agam" pada kalian, ya.
Mungkin, di buku kedua, setelah buku versi Bang Agam sudah kalian peluk.
Sekarang, izinkan aku kembali menikmati cerita Bang Agam di bawah langit Turki yang penuh pesona, di depan Masjid Biru sebelah Masjid Hagia Sophia yang sangat menyejukkan jiwa.***
To be continue ...
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Masa 1 Mimpi
SpiritualUpdate setiap hari Sabtu & Minggu Blurb: "Prinsipku, hadiah terbaik adalah apa yang aku miliki dan takdir terbaik adalah apa yang aku jalani." Siapa yang tak kenal dengan Agam? Pernikahannya sempat ramai di lini masa berbagai media sosial. Siapa yan...