Meet 14

14 0 0
                                    

Kak dr.r,

Hari ini aku lumayan senang. Perut kenyang dan kerjaan lancar. Makanya aku bisa nulis lagi. Itu aja yang mau aku bagi hari ini.

salam,

an_tha

Anna tersenyum simpul dan memencet tombol kirim. Tak peduli sereceh apa isi emailnya, yang penting tak ada skip email sehari pun biar tak ada alasan pemutihan lagi bagi si dr.r. 

Setelahnya, Anna merebahkan tubuhnya yang lelah. Hari ini proyek yang ditanganinya dinyatakan selesai. Bahkan, iklannya sukses ditayangkan dan ratingnya lumayan bagus. Anna merasa puas dengan hasil kerja kerasnya, meski sebelumnya sempat dilanda badai galau gegara status tunangan Raffael Winata.

Ngomong-ngomong soal Raffa, Anna belum menghubunginya lagi sejak hari itu. Ada rasa enggan. Dia memilih menunggu Raffa menghubunginya lagi.

Lalu atensinya beralih ke ponsel yang berbunyi. Ternyata ada notif dari obrolan grup setimnya di divisi Periklanan.

Gery

Astaga!! Pak Darren beneran rajin kerja! Besok pagi-pagi jam 8, semua harus hadir bersama Sis Dina di ruang rapat lantai 30. JANGAN ada yang TELAT kalo masih pengen kerja besoknya lagi!

Yuki

Oke. Noted, Ger.

Jo

Noted

Mila

Harus banget?

Gery

Peringatan keras buat lo, Mil!

Mila

Iya, bawel.

Adam

Inget anak2! Demi masa depan yang cerah. Firasatku, ini bakalan proyek penting.

Anna menghela napas.

Kenapa selalu saja Darren Haeser itu mengusik ketenangan dunia kerjanya? Kenapa sengaja banget milih timnya? Bukannya tim di divisi periklanan bukan hanya dia dan teman-temannya? Ada tim Pak Ryan dan tim Pak Tara? Tim mereka justru lebih prestisius dibanding timnya yang anggotanya tergolong baru seumur jagung di Haeser?

Me

Siap.

Setelah mengetik balasan itu, Anna meletakkan ponsel ke nakas dan menyenderkan punggung ke kepala ranjangnya. Merenung sejenak.

Hari ini memang terasa ganjil. Pesta dadakan yang alasannya ga nyambung, trus besok langsung diminta menemui Darren devil itu jam 8 pagi pula!

"Ah... Kalo saja aku ga lagi canggung sama Kak Raffa. Aku bisa bikin Kak Raffa bujuk Darren devil itu buat ga ganggu-ganggu aku lagi."ucap Anna dengan bibir manyun. 

Akhirnya Anna menyadari sesuatu, menghindari Raffa bakal banyak ruginya.

"Ah!! Darren emang devil!!"geramnya.

*

*

Darren tersenyum simpul membaca email dari Anna. Diletakkannya tablet di meja kopinya dan diganti meraih secangkir americano yang masih mengepul di atas meja yang sama. Saat akan meminum kopi yang harum itu, ada suara yang menghentikannya.

"Darren. Rapatnya sebentar lagi mulai."

Suara Al menginterupsinya.

Darren membalasnya dengan anggukan singkat. Diletakkannya kembali cangkir kopi itu di meja.

Meet Me [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang