01.

75 8 2
                                    


Halo! Selamat membaca kembali, ya.
Jangan lupa vote yaa!

***

Masih tentang air hujan itu, aku dan kak San masih setia berada di bawah air hujan itu dengan perasaan yang sangat bahagia sekali. Kita berdua benar-benar sangat menikmati air hujan itu. Untunglah besok adalah hari libur, jadi jika kita berdua sakit, tidak apa karena besok libur.

"Alca! Udahan yuk, udah sore banget ini!" teriak kak San karena ia takut aku tidak mendengarnya.

"Ah nanggung kak! Ayo kita nari-nari lagi!" teriak ku pada kak San. Kak San yang melihat ku seperti itu, ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak heran jika aku seperti ini.

Dari dalam rumah ku itu, terdengar suara jejak kaki yang ingin melangkah keluar, ternyata itu adalah bunda ku, bunda yang melihat aku dan kak San masih bermain air itu, ia hanya bisa geleng-geleng kepala karena melihat kita berdua seperti anak kecil.

"Alca! Sandewa! Udahan main hujannya, nanti kalian bisa sakit lho!" teriak bunda ku dari teras rumah itu.

Aku dan kak San yang tadinya hanya fokus pada air hujan ini, menengok ke arah bunda ku, dan aku tersenyum padanya.

"Halo bunda! Sini ikutan, main hujan seru tauu! Ayoo ikutan!" teriak ku pada bunda.

"Iya bunda ini seru banget!" teriak kak San pada bunda ku.

"Enggak ya! Ayo kalian berdua udahan, kalo engga bunda bilangan ke ayah, ya Ca!" teriak bunda ku seperti mengancam.

"Hore aku engga di suruh udahan, sana Ca udahan." ucap kak San padaku dengan nada yang meledek.

"ih awas ya, kak!" ucap ku dengan kesal, lalu berlari menuju bunda.

"Kamu juga Sandewa! Kalo engga udahan, bunda bilangin ke bunda kamu ya!" teriak bunda pada kak San.

Aku yang mendengar kak San disuruh udahan itu, aku hanya bisa tertawa berbahak-bahak ketika melihat mukanya yang sedang sangat kesal itu.

***

Di dalam rumah aku dan kak San sedang di omelin oleh bunda ku, aku dan kak San yang sedang di omelin itu, kita berdua malah berdebat saling menyalahkan satu sama lain.

"Kalian itu udah pada besar ya! Umur kalian itu udah 17 tahun lho! Kenapa masih suka main hujan sih?" ucap bunda ku dengan sangat kesal.

"Ih bunda orang yang umur 17 cuma kak San doang, aku kan masih 16!"

"Itu sama aja Alca! Harusnya kalian itu belajar bareng bukannya malah main hujan." ucap bunda dengan sangat kesal.

Dari luar terdapat bundanya kak San, bundanya kak San sudah terlihat ingin marah dan pasti sudah tau siapa yang mengajak untuk bermain hujan.

"Sandewa! Pasti kamu kan yang ngajak Alca buat main hujan?" tanya bundanya

"Iya bunda bener! Aku daritadi duduk aja tau, eh tiba-tiba dia teriak terus ngajak aku buat main hujan" jawab aku dengan muka yang cemberut.

"Ya gimana bunda, aku bosen banget di rumah terus pas aku liat di luar hujan, yauda deh aku teriak manggil Alca." ucap kak San.

"Dasar kamu ya San, anak nakal bisa-bisanya kamu ngajak Alca main hujan." ucap bundanya dengan menjewer telinga kak San.

"Aaa bunda, sakit banget jangan ngejewer dong!" ucap kak San dengan kesakitan.

Aku yang melihat itu hanya bisa tertawa cekikikan dan meledek kak San. Datanglah bunda ku dari arah dapur, bunda memasak dengan banyak sekali dan tidak lupa memasak kesukaan aku dan kak San. Kita semua menikmati masakan bunda ku itu dan tidak lupa di iringi canda tawa yang memenuhi ruang makan itu.

***
Ayyoung! Sampe sini dulu yaa! Jangan lupa di bacaa okee, vote juga jangan lupaa!🐝🐝🐝

ALCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang