14.

31 5 0
                                    

Selamat datang kembali, ya!

***

Gadis cantik ini sedang duduk santai di taman bunga itu, sambil membuka laptopnya itu menunggu pengumuman event menulisnya itu, ia harap kali ini ia akan menjadi juara.

Gadis cantik ini sedang duduk santai di taman bunga itu, sambil membuka laptopnya itu menunggu pengumuman event menulisnya itu, ia harap kali ini ia akan menjadi juara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah pesan email yang Alca dapatkan, ia tersenyum dengan lebar dan tidak percaya jika naskah Gebula miliknya itu telah lolos. Dan ia makin tidak sabar menunggu kejuaraan itu.

"Bunda, Ayah! Naskah Alca lolos tau!" teriak Alca.

Bunda dan ayah yang mendengar Alca berteriak itu, ia langsung berlari menujunya.

"Ada apa Ca? Kok teriak-teriak?" tanya ayah dengan panik.

"Hehehe naskah Alca lolos tau, yah!" jawab Alca dengan semangat.

"Serius Ca? Naskah yang kamu ketik bagus itu, lolos?" tanya bunda sekali lagi.

"Iyaa bunda, naskah Gebula lolos!"

"Horee, yah kita harus makan-makan di luar ya! Merayakan hari Alca." ucap bunda kepada ayah.

"Ih bunda, naskahnya masih lolos lho, belum pengumuman juara juga." jawab Alca.

"Pengumuman juara itu engga penting, Ca. Lebih penting kita merayakan naskah kamu yang di terima itu." ucap bunda dan ayah.

"Cepet Ca siap-siap." ucap bunda pada Alca.

Alca langsung masuk ke kamarnya, memilih baju untuk ia pakai nantinya, dan Alca akan memakai dres berwarna biru muda itu, dan ia mengikat rambutnya dan tidak lupa membawa tas selempang kecil.

Di saat membuka pintu kamar, di luar sana terdapat kak Sandewa. Ya! Kak Sandewa, memakai jaket berwarna biru muda itu, Alca kaget. Karena sedari tadi, ia belum mengabari Sandewa.

"Kak Sandewa? Ngapain di sini?" tanya Alca.

"Ikut makan lah."

"Kok tau? Siapa yang ngajak?

"Tadi bunda nelfon bunda gue, ayah sama bunda lo juga ngajakin kita makan bareng, katanya sih, merayakan naskah anaknya itu lolos." ucap kak Sandewa sambil mengacak-ngacak rambut Alca.

"Ih kak San, jangan di acak dong."

"Hahahaha, cie naskahnya lolos. Selamat ya! Mau hadiah apa?" tanya kak Sandewa.

"Alca itu naskahnya baru lolos kak, belum di kasih tau juaranya." jawab Alca.

"Juara atau engga, kamu itu harus di apresiasiin Ca." jawab kak Sandewa.

"Ya tapi kan—

"Kok kalian belum keluar? Ayo jangan ngobrol kita makan di restoran yang udah ayah pesen." ucap ayah.

Ayah dan bunda Alca memakai mobil miliknya, dan orang tua kak Sandewa ikut bersama mobil ayah dan bunda itu. Jika kalian tanya, bagaimana kak Sandewa dan Alca? Mereka berdua memilih untuk pergi memakai mobil milik kak Sandewa itu.

"Kak Sandewa kok pake jaket warna biru juga, sih?" tanya Alca dengan heran sambil melirik jaket Sandewa itu yang sudah berada di dalam tubuhnya itu.

"Hehehe, iseng aja Ca. Eh malah samaan kaya lo." jawab kak Sandewa.

"Lucu ya kak, samaan gitu."

"Lebih lucu muka loo ca." jawab kak Sandewa dengan spontan.

Mereka semuanya sudah sampai di tempat yang ayah Alca pilih, lalu mereka semua tidak sabar untuk memakan makanan itu.

"Acara sederhana ini di lakukan untuk mengapresiasikan anak saya, yaitu Alca naskah Gebula itu lolos dan akan di terbitkan." ucap ayah dengan tersenyum lebar.

Bunda dan ayah dari kak Sandewa, memberikan ucapan kepada Alca, dan langsung memeluk Alca.

"Ya ampun anak bunda, tiap hari makin keliatan aja hobby."

"Tiap hari aja Ca, ikut event nulisnya. Siapa tau kan lolos semua." ucap ayah bercanda.

"Otak aku engga selalu bisa mikir terus yah." jawab Alca.

Mereka semua tertawa dan tidak terasa malam pun, semakin malam. Lalu mereka semua pulang. Kecuali kak Sandewa dan Alca.

***
Gramedia. Ya, mereka berdua sedang berada di Gramedia. Katanya sih, kak Sandewa ingin membelikan beberapa buku untuk Alca.

"Kak Sandewa serius mau beliin buku yang Alca mau?" tanya Alca.

"Iya, ambil aja Ca."

"Yang Alca mau lho kak. Berarti banyak lho." ucap Alca semakin menakut-nakutkan.

"Iya sayang, ambil aja semau kamu. Satu juta engga cukup? Yauda bawa aja atm gue, belanja buku sepuasnya." ucap kak Sandewa.

Tunggu tunggu! Apa katanya, sayang? Bagaimana jika Alca tidak baper jika berada di sebelah kak Sandewa ini.

Tiba-tiba ...

"Ca, lo baper gue panggil sayang?" tanya kak Sandewa dengan tertawa.

"Ih engga kak!" ucap Alca dengan sedikit malu.

***

Sampai di sini dulu ya! Jangan lupa vote!

ALCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang