04.

63 7 3
                                    

Selamat membaca kembali, ya! Anak lebah!🐝

***
Kamar biru muda dan sebagian ada yang berwarna pink, warna ciri khas Alca. Di dalam kamar itu, Alca sedang menulis di kasur dengan kaki yang terlentang. Guling menjadi bantalan ia untuk menulis, kebetulan cuaca di hari ini sangat mendukung Alca untuk menulis.

Ketika Alca sedang enak-enak menulis, terdengar dari bawah ada teriakan dari sang bundanya menyuruh Alca untuk makan.

"Alca turun kamu belum makan dari siang, lho!" teriak bundanya pada Alca.

Alca membuka pintu lalu ia membalas dengan teriakan, dan langsung menuju ke bawah, ke meja makan. Di meja makan banyak sekali menu makanan, tetapi mataku tertuju pada pecel.

"Alca mau pecel bunda!" ucap Alca dengan semangat.

"Dasar kamu ini, iya itu buat kamu semua." jawab bunda pada Alca.

Alca yang mendengarkan itu ia langsung duduk manis di kursinya. Menu hari ini sangat membuat mood ku bagus kembali, aku langsung mengambil pecel itu, tidak sabar untuk menikmatinya.

"Alca, pelan-pelan makannya." peringat bunda padaku.

Aku menyengir, lalu mengangguk kepala, "hehe, iya bunda."

Setelah selesai makan, aku berdiri lalu ingin pergi menuju kamar ku, sebelum pergi dari tempat makan itu, bunda mencegat aku.

"Kamu ini ya, kebiasaan banget! Habis makan mau langsung ke kamar aja." ucap bunda.

"Aku mau lanjutin nulis bunda."

"Kamu ya, nulis terus kerjaannya. Oh iya, sebentar lagi sepupu kamu mau datang jadi kita siap-siap terus jemput dia di bandara." ucap bunda lalu ia pergi.

Aku diam terlebih dahulu, sepupu? Mengerutkan kening dan berpikir sepupu yang mana, ah ya! Aku baru teringat jika hari ini ia akan datang, aku berlari menuju kamar untuk ganti baju.

***
Di perjalanan menuju bandara, di dalam mobil aku menyetel lagu, aku dan bunda sama-sama menyukai lagu ini, kita berdua bersenandung dengan ria dan tertawa ketika bunda salah lirik.

Aku tidak sabar menunggu kedatangan sepupu ku itu, aku dan dia sudah lama sekali tidak bertemu.

"Bunda! Alca! Akhirnya kita bertemu kembali." teriak seorang gadis dengan tampilan yang sangat cantik sekali dan membawa koper.

Aku dan bunda langsung menoleh ke arah belakang, memastikan siapa yang berteriak memanggil aku dan bunda, ternyata itu adalah sepupu yang aku tunggu.

"Omegat! Ini kamu? Aku pangling tau!" ucap Alca dengan heran.

"Heheh biasa aja dong ca, kamu juga beda tau."

"Selamat datang kembali, ya Helena adinda." ucap bunda pada gadis itu dan langsung memeluknya.

"Terima kasih, ya bunda." jawab Helen dengan senyuman manis dan membalas pelukan bunda Alca.

"Ayo, ayo kita pulang! Banyak makanan tau di rumah, Len" ucap aku dengan semangat.

Akhirnya kita berdua menuju ke arah mobil dan pulang ke rumah sambil menyetel lagu kembali, agar suasana tidak hening. Di tengah perjalanan Alca melihat ada supermarket lalu, ia menyuruh bundanya untuk berhenti disana katanya ingin membeli beberapa cemilan untuk di kamarnya nanti.

***
Selamat datang kembali, Helena. Semoga kamu bisa menjadi saksi dalam kisah Alca dan Sandewa, ya?

ALCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang