11.

25 5 0
                                    

Selamat datang kembali, di kehidupan mereka, ya? Selamat menikmati.🐝🐝

***
Tepat hari ini, Helena pulang ke solo sudah hampir satu mingguan Helena berada di kota Jakarta, dan sudah saatnya ia pulang ke solo. Untungnya hari ini, sekolah Alca tanggal merah, tanggal di mana semua murid di liburkan jadi Alca memanfaatkan waktu liburnya itu untuk pergi berdua dengan Helena sebelum Helena pulang.

Cuaca yang sangat mendukung, mereka pun pergi ke Gramedia, katanya Helena ingin membeli beberapa buku untuk ia baca nantinya di Solo.

"Len, mau beli buku apa?" tanya Alca sambil melihat-lihat buku yang tertata rapih di rak buku itu.

"Kayaknya non-fiksi, deh. Aku bosen yang fiksi." jawab Helena yang sudah mengambil beberapa buku non-fiksi itu.

"Engga kerasa banget, ya. Len, kamu udah mau pulang aja." ucap Alca yang terdengar sangat lesu.

Perkataan lesu Alca itu, membuat Helena langsung menengok ke arah dirinya, sambil tersenyum.

"Ya gimana lagi, Ca? Emang udah waktunya, kan? Lagian juga aku cuma izin sebentar karena mau ngurus dokumen yang lain, nanti juga kita bakal ketemu lagi." jawab Helena menenangkan Alca.

"Ya tapi kan–

"Udah deh, ayo kita mending bayar aja, terus langsung mesen chatime deh" ucap Helena yang memotong omongan ku, lalu ia menarik tangan ku.

"Jadi berapa mbak?" tanya Helena.

"5 buku ya, kak. Jadi 550 ribu."

Helena langsung membayar buku itu, setelah itu mereka berdua langsung keluar dan menuju tempat chatime.
Mereka berdua sangat menyukai chatime, dan menurut Alca di sini lah tempat paling nyaman ketika ia ingin sendirian.

Mereka berdua asik bercanda, tertawa, dan tidak lupa untuk mengabadikan momen mereka berdua di handphone. Ketika melihat jam ke arah jam 12.00 mereka langsung siap-siap untuk pulang ke rumah, dan pastinya Helena juga akan bersiap diri untuk ke bandara.

"Gantian ya, Ca. Aku aja yang nyetir gimana?"

"Boleh deh, nih kuncinya."

Mereka berdua telah sampai di bandara, dan jam Helena cepat-cepat berpamitan kepada Alca.

"Ca, aku balik dulu, ya. Kamu jangan sedih dong, kan nanti kalo ada acara keluarga juga, aku bakal balik lagi kok." ucap Helena pada Alca.

"Tapi kan, lama Len. kamu engga bisa, ya? Pindah di sini aja, ayo temenin aku."

"Ngaco banget, ya engga bisa lah, yaudah lah, aku berangkat dulu, ya." jawab Helena sambil memeluk Alca.

"Aku tunggu kamu dateng ke sini lagi, ya." ucap Alca, sambil memeluk Helena.

Mereka berdua telah di pisahkan kembali, Alca hanya bisa menatap punggung Helena itu yang sudah sangat jauh.

Handphone Alca berbunyi, Alca membukanya ternyata itu adalah kak Sandewa.

"Ca, di mana?"

"Masih di bandara nih, kenapa kak?"

"Helena udah berangkat?"

"Udah barusan"

"Lesu amat jawabnya, jalan yu nanti?"

"Jalan? Malem aja gimana?"

"Yauda deh, nanti malem aja"

"Oke, aku matiin ya kak"

"Jan–

Alca sudah mematikan secara sepihak, tanpa mendengar jawaban kak Sandewa, ia langsung pergi menuju ke arah mobilnya dan langsung menyalakannya, dan ia pergi menuju ke tempat esteh.

"Ke esteh dulu kayaknya enak, nih." ucap Alca kepada dirinya sendiri, lalu ia melihat ke arah sampingnya ternyata ada beberapa buku milik Helena untuk Alca.

"Ini buku Helena kan? Tapi perasaan, buku dia udah di bawa, kok sekarang ada buku sebanyak ini lagi, sih?"

Alca sudah sampai di esteh, lalu ia membawa beberapa buku Helena itu ke esteh, niatnya sih mengabari Helena jika buku tertinggal.

"Selamat datang kak Alca. Tumben banget baru ke sini lagi." ucap mas-mas itu yang bernama mas Aryo, kasir esteh itu.

"Iya nih, mas soalnya sekolah banyak banget tugas, jadi baru bisa ke sini lagi, deh. Oh iya mas, aku pesen yang biasanya ya, satu aja." ucap Alca pada mas Aryo dengan tersenyum.

"Rasa milo? Esnya di banyakin, kan?" tanya mas Aryo dengan tepat.

"Betul, mas."

"Oke, di tunggu dulu ya, kak."

Alca langsung duduk menunggu pesenannya itu, lalu ia membuka beberapa buku milih Helena itu, dan tertulis, "untuk Alca."

Di saat Alca, ingin membukanya tiba-tiba mas Aryo datang sambil membawa pesenannya.

"Ini, kak. Selamat menikmati es milonya, yah. Waduh bawa buku juga nih. Beda anak novel mah." ucap mas Aryo yng sambil melirik novel itu.

"Hehe iya, mas. Makasih, ya. Aku ke atas dulu ya." jawab Alca, sambil membawa es nya dah novel itu, Alca menuju ke lantai atas, sambil menikmati angin.

***
Alca sudah sampai di lantai atas, lalu ia membuka novel itu, dan ternyata ada notesnya, "untuk Alca, dan terima kasih atas tumpangannya." Itu notes yang berada di depan novel Helena. Ternyata, Helena membelikan novel untuk Alca, sebagai bentuk terima kasihnya.

Helena

Len, aku engga tau harus gimana, tapi makasih banget ya, aku suka sama novel ya.

Alca membuka handphonenya dan mengirim pesan kepada Helena, lalu ia melihat kembali, ternyata Helena memberi novel sebanyak lima novel  kepada Alca.

Angin sepoi-sepoi itu, mampu membuat rambut Alca menjadi berterbangan, dan itu semakin membuat Alca sangat menikmatinya dan sangat ingin berlama-lama di esteh itu.

***
Jangan lupa vote, ya! Kalo bisa baca, kenapa engga bisa vote? Jadi, jangan lupa untuk di vote!😍

ALCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang