Hal 01|Orang Asing
🍒 🍒 🍒
Acara wisuda dilangsungkan dengan meriah di Aula besar kampus yang terletak ditengah gedung. Keriuhan dan kebisingan melanda tempat itu dalam sekejab. Keluarga serta sanak saudara berdatangan untuk memeriahkan suasana, ketika penutupan selesai di umumkan, seluruh wisudawan/wati berhambur untuk mencari keluarga. Enola yang sudah melihat keluarga besarnya sedari tadi segera menuju kesana dengan perasaan senang.
Meski tidak semua saudara atau temannya hadir, Enola merasa sangat bersyukur akan kedatangan mereka. Belum lagi, Ibu selalu berusaha tersenyum dan mengucapkan alhamdulillah berulang kali dengan mata yang berkaca-kaca. Sehingga membuat Enola tidak tahan dan ikut menangis haru karenanya.
"Selamat adikku, Kakak bangga sama kamu yang tidak pernah pantang menyerah," Kak Tiwi berjinjit saat tubuh mungil itu berusaha memeluk tubuh adiknya yang cukup tinggi darinya dengan setetes demi setetes air mata bercucuran penuh haru.
Enola sedikit membungkuk untuk mempermudah Kakaknya memeluk. Lalu sambil tersenyum dia berkata, "Terimakasih, ini berkat Ibu, Ayah dan juga Kakak. Nola tidak akan ada disini jika kalian tidak menyemangati Nola sejak awal."
Setelah lulus sekolah, Enola tak dapat mengejar ketertinggalannya menjadi seorang mahasiswi karena penyakit gagal jantung yang di deritanya sejak kecil. Enola pernah dirawat di rumah sakit dan nyaris kehilangan nyawa akibat keadaannya memburuk. Terlebih lagi, Enola tak dapat terus bertahan dengan alat medis rumah sakit sehingga operasi harus segera dilaksanakan. Namun sayangnya mereka tidak dapat menemukan pendonor sehingga mereka hampir menyerah dan memasrahkan apapun yang terjadi kedepannya pada Enola. Syukurnya di detik-detik terakhir, seseorang yang sekarat menyumbangkan organnya untuk pihak yang membutuhkan, segera setelah itu mereka segera melakukan operasi untuk menyelamatkan Enola.
Setahun telah berlalu, Enola yang mulai terbiasa dengan organ barunya meminta izin kepada kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan. Berkat keseriusan, ketekunan, keuletannya dalam belajar, Enola dapat menyelesaikan kuliah dalam waktu singkat, dengan gelar cumlaude dia bisa membanggakan kedua orang tuanya hari ini.
"Permisi, maaf." Seorang gadis dengan warna toga yang sama tiba-tiba menyela, dia menyapa keluarga Enola sebentar sebelum menarik gadis itu lebih dekat dan berbisik dengan suara kecil. "La, ada yang cariin kamu tuh."
Dahi Enola mengernyit, dengan bingung dia bertanya, "Siapa, Nad?"
Nadir menaikkan pundaknya tak tahu, "Tidak tahu, aku bertemu didepan gedung. Dia bilang dia nyariin kamu,"
"Perempuan?" Tebak Enola.
Nadir menggelengkan kepala, "Laki-laki. Aku belum pernah lihat, penampilannya cukup rapi, berperawakan tinggi dan lumayan ganteng. Dia berdiri tepat disamping mobil mercedes benz berwarna hitam."
Meski Enola tidak tahu siapa orang yang Nadir maksud, Enola tidak berpikir terlalu jauh saat dia dengan penasaran keluar Aula untuk menemui orang itu.
Enola berjalan keluar dan melihat-lihat ke depan gedung, dia tidak menemukan orang itu. Hanya ada orang-orang dari anggota keluarga para wisudawan/wati yang terlihat berlalu lalang di depan gedung dengan sibuknya. Enola terus mencari sampai akhirnya menemukan sebuah mobil mercedes benz hitam terparkir di depan gedung, sayangnya dia tidak menemukan orang yang dimaksud Nadir.
Enola dengan ragu-ragu melangkah maju, menuruni anak tangga menuju ke arah mobil. Ketika kakinya beberapa langkah lebih dekat, tiba-tiba saja pintu dibalik kursi penumpang terbuka dan sesosok berperawakan tinggi dan berpenampilan rapi turun sambil melihat ke arahnya. Langkah Enola tersendat, dia nyaris keseleo saat tiba-tiba mengerem.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalikan Cintaku S1 END
RomansaEnola tidak menyangka dihari kelulusannya, ia didatangi oleh laki-laki asing yang mengaku-ngaku telah mengenal Enola cukup baik. Dengan penuh keberanian, menemui kedua orang tuanya dan melamarnya dihari yang sama. Enola tidak pernah mencurigai apap...