V. Актриса- Aktrisa

4 1 0
                                    

"Актриса - Aktrisa, Горилла - Gorilla... Giliran kalian.", seru Mayor Yevdokia Rachkevich memanggil Evnika dan Olga.

Kedua kursant - kadet penerbang itu berlari kearah pesawat latihnya. Olga langsung melompat kedalam kokpit sementara, Evnika melepas widges - penahan roda pesawat dan memutar propeler pesawat Polikarpov Po-2 mereka. Terdengar beberapa kali ledakan saat piston pesawat meledak ditendang ledakan busi. Sebelum propeler itu berputar dengan benar. Suara putaran mesin kecil Polikarpov Po-2 itu meraung keras. Evnika segera melompat ke kokpit kedua, yang berada tepat dibelakang kokpit utama. Dia menepuk bahu Olga memberitahu kepadanya, semua sudah siap.

Pesawat itu dengan cepat naik mengangkasa menembus gelapnya malam. Evnika dengan cepat mengamati langit dan peta yang ada dalam genggamannya. Dia memberikan petunjuk arah kepada Olga, yang diikuti dengan baik oleh gadis gempal tersebut. Dia memberikan signal kepada Olga untuk mematikan mesin dan mulai melayang. Dengan sigap Olga mematikan mesin Polikarpov-nya, dan pesawat ringan itu mulai melayang dalam kesunyian.

Mereka melayang pelan di atas sungai Volga, Olga pelan-pelan menurunkan pesawatnya dan mulai terbang rendah diatas permukaan air. Evnika melihat titik sasaran mereka, sebuah jembatan. Dia memberitahu Olga titik target mereka. Gadis gempal itu menangguk, perlahan dia mengarahkan Polikarpov-nya kearah jembatan. Evnika mempersiapkan bom palsunya, dan dengan perhitungan yang matang dia melepaskannya.

"прямо-Pryamo - Bullseye!", gumamnya pelan sambil menepuk pundak Olga agar kembali menyalakan mesin pesawat.

Dari jauh Mayor Yevdokia Rachkevich terus mengamati kedua kursant itu dan menerima laporan dari pos pengamat latihan. "Xорошая работа - Khoroshaya rabota - Bagus.", kata mayor itu dalam hati.

Olga mengangguk dan bunyi raungan mesin lima silinder radial itu meraung kembali. Evnika memberitahu arah kepada Olga untuk kembali ke lapangan terbang Engel. Olga segera mengarahkan hidung Polikarpov Po-2 itu kembali ke titik pemberangkatan.

Mereka mendarat dengan mulus dilapangan terbang itu. Dan bertukar tempat dengan Olga. Sekarang dia bertukar fungsi. Mayor Yevdokia Rachkevich memberikan jempol kepada mereka atas keberhasilan tugas pertama. Olga bergegas mengambil dua bom palsu dari sebuah kotak yang diletakkan diatas sebuah meja kayu didalam ruang amunisi. Dan mengaitannya pada releaser yang terletak dikedua bagian sayap kanvas pesawat.

Setelah selesai, Olga melompat masuk kedalam kokpit dan menepuk pundak Evnika. Evnika melepas kunci roda dan menarik tuas kecil untuk menambah putaran propellernya. Mesin kecil Svetsov M-11 Plikarpov Po-2 itu meraung keras. Evnika dapat melihat lidah api keluar dari lima pipa baja saluran exhaust-nya. Dia mengarahkan pesawat itu kelandasan dan terbang kembali menembus langit malam.

"Gorilla. Kita kemana?", tanya Evnika kepada Olga setelah beberapa saat mereka diudara.

Olga tidak menjawab apa-apa. Dia sedang tenggelam dalam kesibukan membaca petanya.

"Gorilla! Kuda nam idti - Kita harus kemana?!", jerit Evnika.

"Zhdat' - Sebentar, Aktrisa...", balas Olga.

Setelah lebih dari setengah jam mereka diudara, tanpa adanya petunjuk arah dari Olga, akhirnya Evnika memutuskan untuk mendarat kembali ke landasan. Olga melompat turun sambil memasang wedges pada roda pesawat. Evnika memadamkan mesin radial lima silider segaris-nya. Dan melakukan checking rutin sebelum keluar dari dalam kokpit sempit pesawat.

"Mne zhal' - maafkan aku, Aktrisa...", kata Olga menunggu Evnika turun dari kokpit.

"Vse normal'no - Tidak apa-apa...", balas Evnika sambil tersenyum.

The Night WitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang