05. ada saja penganggu

56 5 0
                                    


°°°

Jihoon, yoshi, dan junkyu berhenti di gang buntu mereka sengaja mencari gang buntu agar para anggota lebih mudah menemukan lokasi mereka.

"Siapa kamu? " tanya junkyu lembut. Orang di depan melepas masker yang menutupi wajahnya. "Kalian tidak perlu tau" jawabnya sedikit mengangkat sudut bibir menyeringai.

Junkyu masih tenang saat di rasa orang itu tidak akan menyerang ia sedikit demi sedikit mendekat. "Siapa yang menyuruhmu? " tanyanya sekali lagi sambil matanya yang sibuk menelisik penampilan orang ini.

Junkyu melirik ke ujung gang di sana ada para anggota yang sudah mulai masuk, dengan perlahan junkyu memundurkan badannya. "Jawab saja dirimu sudah terkepung" ujar jihoon sarkas matanya menatap tidak suka kepada orang berpakaian hitam ini.

Mendengar ucapan jihoon orang itu menoleh dan mendapati beberapa pemuda yang sudah mengeruninya, ia merasa terancam.

Para anggota mulai melingkari orang itu. 'Aishh gawat' batinnya resah menatap kesekeliling.

Tangan haruto terkepal sampai urat uratnya menonjol, ia sangat mengenali orang ini yang tidak lain dan tidak bukan adalah salah satu penjaga di markasnya dan jeongwoo.

Mata serigala jeongwoo semakin menajam, tatapan matanya bagaikan silet yang siap menghunus mangsanya, dia sangat membenci pengkhianat.

Tetapi, haruto dan jeongwoo tidak boleh gegabah dengan ini, jikalau mereka terlalu buru buru maka akan semakin rumit.

Junghwan memperhatikan orang yang ada di depannya ini dengan tatapan polosnya seperti biasa. Sepersekian detik kemudian matanya membola lebar.

Dia berlari cepat ke arah salah satu kakaknya.

DORR

junghwan mendorong tubuh jihoon yang hampir saja terkena sasaran tembakan oleh orang itu.

Orang tadi mengumpat dalam hati ia merasa nyawanya ada di ujung tanduk saat semua anggota menatapnya dengan tatapan seperti ingin mengulitinya hidup hidup kecuali junghwan dan junkyu.

"Aku tadi bilang kau seharusnya menurut malah sekarang kau ingin melukai salah satu dari kami, aku sudah tidak dapat menyelamatkan mu" ujar junkyu dengan nada rendah.

Dan benar saja saat dia menoleh ke arah yang lainnya dapat dilihat mereka semua sudah siap menodongkan pistol masing masing lagi lagi junkyu dan junghwan mundur.

"Sialan, berani beraninya kau ingin melukaiku" desis jihoon emosi karena kelakuan orang itu tadi. "Habisi saja" ujar asahi dingin.

"Ayo!, remukkan badannya dan bakar tulangnya" tambah haruto dengan suara serak khasnya. "Jangan lupa ambil ginjalnya dan tumbuk bersama tanah" jeongwoo ikut untuk menakut nakuti.

"Itu pantas bahkan menurutku kurang untuk seorang penghianat" hyunsuk tersenyum manis jikalau tidak di saat seperti ini dia pasti terlihat sangat tampan.

"Bagaimana kalau kita potong anunya dan masukkan ke kolam ikan piranha" mendengar penuturan doyoung orang itu melotot dan refleks memegangi anunya. "Anak pintar" puji jaehyuk tersenyum bangga.

Sedangkan junghwan dan junkyu di belakang hanya dapat menggeleng gelengkan kepala mereka pelan, serius semua itu hanyalah ancaman kecuali hajeongwoo dan dodam yang lainnya tidak menyukai penyiksaan mereka akan lebih suka langsung menembak.

Having FunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang