chap four S2 18+

201 11 1
                                    

"astaga Patt kmu gpp?

Barcode berlari sambil memapah tubuh anaknya itu dan membersihkan pecahan kaca yang menempel di baju dan tangan Pat

"Tangannya berdarah bar obatin dlu"

Mereka duduk di kursi ruang tamu semuanya berkumpul barcode nampak panik membersihkan luka Pat

"Kok bisa pecah dek lemari kacanya? Tanya Jeff

"Maaf ya tadi Pat mau buka ambil Lego yang di dalam situ ehh ga nyampe trs Pat naik lemarinya malah jatuh"

"Ya tuhan knp ga minta tolong bodyguard atau bibi" titah mile

"Maaf uncle tadi sepi"

"Abang juga adeknya ga di jagain untuk gpp klo lukanya parah gmna?

Kamon mendengus kesal pasalnya setiap kesalahan pat dia yang akan di salahkan krna tidak menjaga adiknya itu

"Papa selalu menyalahkan ku Pat yang nakal aku yang di marahi papa hanya menyayangi dia saja jika begini mending aku pergi"

Dengan emosi kamon keluar dari rumah membawa Rubicon milik Daddynya dia melajukan mobilnya entah kmna

Setelah beberapa lama mengemudi kamon berhenti di sebuah bar dia masuk ke dalam bar dengan keadaan yang penuh emosi semua orang yang menyapanya dia libas begitu saja setelah itu dia duduk di kursi depan bartender

"Berikan diva vodka cepat" mintanya pada bartender tersebut

"Baik di tunggu"

Bartender itu meyiapkan minuman yang di minta kamon setelah 5 menit berlalu dia memberikan pesanan itu kepada pemiliknya

"Ini tuan minuman anda"

Kamon tidak menjawab Langsung meminum secangkir Vodka itu tanpa sisa gelas yang kosong kembali minta diisi oleh Kamon. perlahan kesadarannya mulai berkurang dia menatap bartender itu dengan senyuman devil miliknya

"Siapa namamu?

"S-saya Chai"

"Kemari dan duduk di samping ku" perintah Kamon

"Maaf tuan saya sedang bekerja"

"Aku akan membayar mu mahal"

"Tidak tuan saya tidak mau"

"Sial"

Kamon memanggil atasan Chai yang bernama sompron dia adalah kenalan Jeff yang di percaya mengurus bar krna Jeff jarang pulang ke Bangkok

"Ah tuan Kamon itu anda kpn anda datang"

"Sdh jgn basa basi aku mau dia menemani ku" kamon dengan santai menujuk Chai

"Tentu tuan Kamon"

"Bagus lah"

Sompron menarik pelan Chai menjauhi kamon yang masih menatap ke arah mereka

"Temanin tuan Kamon jgn sampai dia merasa tidak puas dengan pelayanan kita"

"Mmng dia itu Siapa pak?

"Dia adalah anak pemilik bar ini"

"Ahh benarkah aku tidak tau"

"Sdh pokonya kmu temani dia skrng"

Dengan berat'hati Chai mengikuti perintah bosnya dan duduk di sebelah kamon dengan senyuman kemenangan kamon menarik pinggang Chai agar mendekat dengannya pria berwajah manis dan putih itu di buat bulshing oleh kamon

"Wajah mu memerah seperti ceri"

"Tidak kmu salah lihat"

"Boleh aku membuat sesuatu di Tengkuk leher mu?

Why don't you stay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang