3

42 6 0
                                    

Hari yang begitu cerah ini, Glory masih asik dengan alam bawah sadar.

"Wah ini tempatnya indah banget," ucap Glory menatap taman yang begitu indah, di mana banyak hamparan bunga yang begitu indah dan begitu memanja kan mata. Apalagi untuk penggemar bunga.

"Hai," sapa seorang gadis yang menghampiri Glory yang sedang asyik duduk di bangku taman.

"Eh anjir," kaget Glory dan yang lebih bikin kagetnya dia melihat gadis itu memiliki wajah yang begitu dengan dirinya yang berada di tubuh asing ini.

"Gak usah kaget, aku adalah Glory asli pemilik tubuh yang kamu tempati sekarang," ucap Glory dan tersenyum tipis.

"Oh gitu, jadi lo ke sini mau ngambil tubuh ini lagi?" tanya Rula.

(Jadi di sini kita panggil dulu Rula ya biar gak bingung)

"Sebelum aku jawab, boleh gak aku duduk di samping kamu? biar lebih enak," ucap Glory yang sedikit kesal karena dia tidak dipersilahkan duduk. Tanpa menunggu izin dari Rula, Glory langsung duduk di samping Rula.

"Si anjir kalo langsung duduk gitu, ngapain lo  minta izin dulu Zubaedah," sinis Rula tak kala melihat Glory yang langsung duduk si samping dirinya.

"Ya basa basi dulu aja sih, lagian salah lo juga ngapain gak nyuruh gua duduk," cibir Glory yang langsung mengganti kata panggilannya jadi lo-gua.

"Si Arwah malah nyalahin," ucap Rula yang memang dari lahir udah bar-bar malah ngatain Glory arwah, ya walaupun bener sih.

"Argh udah deh, gua ke sini mau minta tolong sama lo bu...," ucapan Glory terpotong karena Rula menyela perkataan Glory

"Mau minta tolong apa? minta tolong buat gak jauhin si kafir? kalo soal itu gua gak bisa ya, ogah banget gua harus deket-deket sama manusia yang minim akhlakes kaya dia," ucap Rula yang sepertinya tidak sadar diri bahwa dia juga minim akhlak.

"Gak usah ngatain orang lain kalo lo sendiri lebih gak ada akhlak," sinis Glory kepada Rula.

"Bacot aelah, tadi lo mau minta tolong apeh?" tanya Rula yang penasaran juga hal apa yang ingin disampaikan oleh Glory asli.

"Untuk urusan Xavieer kedepannya gua gak peduli, cuman ada hal yang lain yang pengen banget gua laksanain tapi gak kesampean. Jadi gua minta buat lo wakilin aja ya?" ucap Glory.

"Iya apa?" tanya Rula yang sedikit agak gereget juga terhadap Glory.

"Gua pengen lo jangan benci sama keluarga gua terutama sama Abang kembar gua, mereka sebenernya sayang banget sama gua. Cuman ya gitu mereka kehasut sama si nenek lampir," ucap Glory yang kesal juga diakhir kalimatnya.

"Nenek lampir siapa? Amanda?" tanya Rula yang ia kira Amanda adalah orang yang disebut oleh Glory dengan sebutan nenek lampir.

"Bukan, tapi ada orang lain yang sebenernya benci banget sama gua. Sampe-sampe dia buat gua menderita! apalagi gua yang bulolnya gak ketulungan sama si Xavieer," ucap Glory.

"Dih si anjir, goblok banget lo bulol sama modelan cowo kaya dakocan gitu," ucap Rula sambil geleng-geleng kepala yang tak menyangka ternyata Glory masih menjadi bulolnya Xavieer.

"Nah itu makanya gua minta tolong sama lo, soalnya kalo gua sendiri yang ngelesain yang ada gak bakalan beres-beres," jujur Glory.

"Oh jadi  kalo gua udah beres ngelakuin hal yang lo punya berarti gua bisa balik lagi ke dunia gua dong," ucap Rula yang merasa bahwa dirinya masih ada harapan lagi untuk bisa kembali ke dunia di mana seharunya dia berada.

"Ya gak bisalah bodoh, di dunia sana lo udah metong. Dan udah di tanam di tanah," ucap Glory yang langsung mematahkan semangat Rula untuk bisa kembali lagi ke dunia yang seharusnya dia berada.

"Anjir yang bener aja, masa iya gua hidup di novel," gerutu Rula yang masih tidak percaya dia sudah benar-benar meninggal di dunia sana.

"Mungkin ya menurut lo ini dunia novel, tapi bagi kami ini adalah dunia nyata. Dan so lo sepenuhnya bisa menggunakan tubuh gua sesuka lo, dan jangan lupa buat nurutin apa yang gua minta ya tadi? waktu gua udah habis, jadi bye-bye anak pungut," ucap Glory dan dia pun langsung menghilang begitu saja.

Setelah Glory asli menghilang, Rula pun langsung terbangun dari tidur dan ngos-ngosan seperti habis dikejar setan.

FLASHBACK OFF

Glory terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin di dahinya.

"Gila aja anjir, masa iya gua harus hidup di dunia fiksi kaya gini? ya tapi gak apa-apa sih gua bakalan anggap dunia ini sama kaya dunia nyata, toh gua punya keluarga yang kaya dan tentu saja baik dan penuh kasih sayang terhadap dirinya.

Saat sedang asyik-asyiknya dia berkhayal dengan dunia barunya ini, Glory oun tidak sengaja melihat jam yang ada di atas nakasnya. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat jam sudah pukul 7 pagi.

"Gila gua kesiangan anjir, mana gua gak tau lagi sekolahnya di mana. Mampus!" gumam Glory dan langsung turun untuk ke ruang meja makan.

"MOMMY, GLORY KESINGAN IH GAK MASUK SEKOLAH," teriak Glory tak kala sampai ruamg makan yang ternyata ada Mommy Mora yang sedang membereskan meja makan bersama para Maid.

"Gak usah teriak-teriak sayang, ini rumah bukan hutan," tegur Mommy Mora yang melihat kelakuan anak gadisnya itu.

"Ya habisnya Mommy gak bangunin aku dulu buat sekolah, kan sekarang aku kesiangan," ucap Glory dan duduk di kursi depan sang Mommy.

"Bukannya gak mau bangunin kamu, tapi kata Daddy kamu mendingan jangan sekolah dulu. Lagian kan kamu baru koma, masa iya baru sembuh langsung sekolah. Kan gak lucu sayang," gemas Mommy Mora dan ikut duduk di kursi depan Glory.

Jadi posisi mereka ini sekarang sedang berhadap-hadapan dengan meja makan di tengahnya.

"Ya terus sekarang Glory ngapain di rumah? Glory bosen, eh tapi kalo kita shoping-shoping boleh gak sih Mom?" tanya Glory kepada sang Mommy.

"Ya boleh lah sayang, lagian kan kita udah jarang banget gak jalan-jalan bareng," ucap Mommy Mora yang setuju juga dengan rencana dari Glory.

"Emang iya Mom kita jarang jalan-jalan bareng?" tanya Glory kepada Mommy Mora.

"Ya emang lah, apalagi pas kamu udah tunangan sama Xavieer beuh kamu tuh gak ada waktu buat keluarga, waktu kamu tuh buat cari muka Xavieer. Heran Mommy sama kamu, bisa-bisanya kamu lupain keluarga cuman gara-gara cowo yang gak bisa ngehargain perjuangan kamu," ucap Mommy Mora yang tak habis pikir dengan kelakuan Glory dulu.

"Ya kan dulu aku belum ada hidayah Mom, nah sekarang kan aku udah dapet hidayah. Jadi aku mau mutusin hubungan aku sama Xavieer dan mau fokus buat karier aja yang tentunya aku mau membanggakan Mommy dan Daddy," ucap Glory dengan tulusnya.

Ya tujuan Glory sekarang adalah ingin membuat karier yang akan membanggakan kedua orang tuanya, cukup saja dulu dia bulol terhadap laki-laki dan akan mulai fokus dengan keluarganya.

"Nah ini baru anak keturunan dari keluarga Smanatha, jangan mudah tertipu dan percaya sama orang sembarangan. Karena pada dasarnya orang terdekat kita yang terkadang menjadi musuh," ucap Mommy Mora yang mengingatkan anak gadisnya.

"Iya Mommy, aku bakalan inget sama apa yang Mommy bilang. Dan aku juga bakalan berubah menjadi pribadi lebih baik lagi buat kedepannya," ucap Glory dengan lenuh keyakinan.

"Iya Mommy percaya sama kamu, ya udah kita siap-siap dulu yuk buat jalan-jalan nanti," ucap Mommy Mora dan Glory pun menganggukan kepalanya.

Akhirnya mereka berdua pun bersiap-siap untuk melakukan me time bersama orang yang terkasih.

🥀🥀🥀🥀🥀

Jangan lupa vote, komen, dan share ya ceritanya♥️

11998 kata...

Minggu, 26 maret 2023

TOXIC Is My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang