"Eh tadi itu serius kemaren si Glory?" tanya Bastian yang nyatanya dia masih belum percaya dengan perubahan Glory yang sangat drastis.
Sekarang mereka semua anggota inti dan anggota lainnya dari Gang Phonix sedang membolos di kantin Mbak Ayu, seorang janda pirang yang menjadi bahan jailan anak SMA BARNARD.
"Ya iyalah, emang lo kira siapa lagi?" ucap Aldrich.
"Bisa aja dia itu orang lain, tapi tumben-tumbenan aja dia nggak pake make up yang tebal, terus pas ada pak bos dia biasa aja. Padahal biasanya dia bakalan nempel-nempel kaya anak monyet geleyotan," ucap Bastian yang benar adanya juga.
"Alah palingan dia itu mau caper sama Xavieer kan biasanya gitu juga?" ucap Cakra yang memang dia anak paling anti dengan Glory.
"Gak usah suuzon sama orang," ucap Kelvin dengan datarnya, tapi dia tidak pernah terlepas dari ponselnya.
"Tumben-tumbenan amat Evin nyaut," ucap Cakra kepada yang lainnya.
"Tau tuh, eh gua ada kabar nih hot news," ucap Aldrich yang sepertinya akan memulai acara menggibah nya bersama kawan-kawan tercintah.
"Kabar apaan? jangan bilang lo mau ceritain gimana lo bisa ketemu sama si Yanto," selidik Cakra.
Yanto yang dimaksud oleh Cakra adalah seorang banci di lampu merah yang selalu menggoda Aldrich agar dia mau menjadi selir dari Yanto.
"Berisik lo anjir, gak usah bahas-bahas si Yanto lah. Trauma deh gua sama tuh orang," ucap Aldrich sambil bergidik ngeri karena membayangkan nya saja.
"Ya terus ada kabar apaan?" tanya Cakra.
"Katanya geng Vegas alias ketuanya ketangkep sama polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba," ucap Aldrich.
"Lah yang bener aja sih, Daniel beneran ketangkep? wah kurang rapih aja sih itu mainnya," ucap Bastian sambil geleng-geleng kepala.
"Kurang rapih biji mata lo, namanya Narkoba itu emang gak boleh dikonsumsi secara sembarangan," jelas Cakra.
"Tapi kok anehnya ya, yang kena Narkoba kadang di penjara gitu. Kok yang korupsi cuman dikasih hukuman ringan ditambahkan katanya dikasih ruangan khusus para koruptor," jelas Bastian.
"Itu mah bagian koruptor apaan, kalo di perusahan bokap gua mah yang korup gitu langsung dimasukin ke daftar hitam perusahaan. Jadi dia ntar gak bakalan bisa kerja di perusahaan mana aja," jelas Aldrich.
"Ya iyalah biar ada rasa jeranya, kalo korup gitu dibiarin aja malah ngelunjak," tambah Cakra.
"Lah kok malah bahas itu sih? kita balik ke topik aja nih," ucap Aldrich yang merasa melenceng dari hal apa yang dibahas.
"Ya udah sih ya urusan orang juga, gak ada untung ruginya juga kalo gua urusin," ucap Cakra.
"Ya emang sih tapikan dari kejadian ini kita bisa ambil hikmahnya, nakal boleh tapi jangan sampe ngerusak diri sendiri," ucap Aldrich bijak.
"Anjay si Buaya kita yang satu ini udah waras otaknya," ucap Bastian menepuk bahu Aldrich bangga.
"Sialan lo, jadi selama ini gua gak waras gitu?" sinis Aldrich yang merasa kalo Bastian mengatainya kurang waras secara tidak langsung.
"Ya begitulah kira-kira," ucap Bastian dan Aldrich menatap Bastian sinis.
Jika mereka bertiga sibuk menghibah, maka berbeda lagi dengan duo kulkas 20 pintu. Xavieer dan Kelvin hanya diam sambil memainkan ponselnya dan bermain game ML.
"Udah gak usah pada berantem napa, mendingan lo sekarang bilang deh info apa yang lo dapet?" tanya Cakra yang agak kesal juga dengan kedua temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC Is My Life
FanfictionWARNING!!! CERITA BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR, KATA-KATA YANG KURANG ENAK DAN KURANG BERADAB UNTUK DIGUNAKAN DI DUNIA NYATA. CHOCO MEMBUAT CERITA INI HANYA SEKEDAR UNTUK MELAMPIASKAN EMOSI YANG SELAMA INI DIPENDAM, JADI MAAF-MAAF YEE KALO ISI...