"Yes pulang pulang pulang pulang!" heboh Glory tak kala melihat Daddy nya datang.
Daddy Bram yang melihat tingkah heboh putrinya menatap heran ke arah Mommy Mora.
"Kenapa dia Mom?" tanya Daddy Bram kepada Mommy Mora.
"Oh, dia lagi seneng. Kan dia minta buat pulang sekarang, terus aku bilang nunggu kamu dateng dulu ke sini," jawab Mommy Mora.
"Eh, gak boleh-boleh kamu gak boleh pulang dulu!" tegas Daddy Bram.
Glory yang mendengar ucapan sang Daddy hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ih Daddy kok gitu? tadi kata Mommy boleh pulang kalo Daddy udah di sini, tapi kok pas udah ada Daddy malah gak dibolehin," sebal Glory.
"Ya kamu kira kamu habis sakit biasa hah? kamu ini habis koma terus amnesia sayang, masa iya baru bangun dari koma langsung pulang ke rumah," gemas Daddy Bram.
"Tapi tadi kata Mommy boleh," gumam Glory yang sepertinya akan menangis.
"Sayang, kamu udah bilang belum sama dokter kalo mau pulang?" tanya Daddy Bram dan Glory menggelengkan kepalanya.
"Tuhkan, gimana mau pulang. Minta izin sama dokter aja nggak," omel Daddy Bram.
"Ya tapikan Dad, kan kata Mommy boleh," ucap Glory.
Mommy Mora yang mendengar dirinya disebut pun langsung menoleh ke arah sang suami dan sang anak.
"Eh kok jadi ke Mommy sih?" ucap Mommy Mora yang seakan-akan dia tidak ikut campur akan urusan Glory yang ingin pulang hari ini.
"Ah udah-udah mendingan sekarang kita panggil dokter yang nanganin kamu, kamu boleh dipulangin apa nggak," putus Daddy Bram yang rasanya berdebat dengan Glory tidak akan ada habisnya.
"Iya deh," ucap Glory yang akhirnya menyetujui dan mematuhi ucapan sang Daddy.
Mommy Mora pun menekan tombol yang jadi pertanda untuk memanggil dokter yang menangani pasien.
"Ada apa nyonya?" tanya dokter tersebut tak kala telah sampai di ruangan Glory.
"Begini dokter, anak saya ingin pulang. Apakah boleh untuk pulang sekarang?" ucap Mommy Mora yang to the point.
"Kalo begitu, nona Glory berbaring dulu di tempat tidur. Saya akan cek dulu kondisi nona," ucap dokter itu dan Glory pun langsing merebahkan dirinya di tempat tidur pasien.
Dokter itu pun mulai mengecek semua kondisi badan Glory, setelah di cek dokter pun membolehkan Glory untuk pulang sekarang.
"Nona Glory sudah diperbolehkan pulang, ini memang sedikit mustahil tapi dengan kuasa yang maha kuasa nona Glory memang sudah sembuh. Tetapi hanya untuk ingatannya sendiri yamg masih belum sepenuhnya ingat," jelas dokter dan itu membuat Glory senang bukan main.
"Tuhkan Glory boleh pulang," ucap Glory yang kesenangan.
Mommy Mora dan Daddy Bram yang melihat itupun menghela napas pelan, sepertinya sifat mereka berdua yang keras kepala dan selalu mendapatkan apa yang mereka mau menurut kepada Glory.
"Ya sudah, kalo begitu saya pamit untuk undur diri," pamit dokter dan dia pun pergi meninggalkan keluarga Smanatha.
"Nah kalo gitu kalian siap-siap dulu gih," titah Daddy Bram.
"Udah Daddy ku sayang," ucap Glory dan turun dari tempat tidur pasien tersebut.
"Sepertinya kalian sudah merencanakan hal ini sebelum Daddy pulang dari kantor ya?" tanya Daddy yang mencurigai istri dan anak perempuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC Is My Life
FanfictionWARNING!!! CERITA BANYAK MENGANDUNG KATA-KATA KASAR, KATA-KATA YANG KURANG ENAK DAN KURANG BERADAB UNTUK DIGUNAKAN DI DUNIA NYATA. CHOCO MEMBUAT CERITA INI HANYA SEKEDAR UNTUK MELAMPIASKAN EMOSI YANG SELAMA INI DIPENDAM, JADI MAAF-MAAF YEE KALO ISI...