8

28 3 2
                                    

BRUK

"Awshhh..."

Ringis Glory tak kala jidatnya yang malah menghantap sesuatu yang keras, dan itu sedikit membuat jidatnya sedikit sakit.

"Ini siapa sih yang naro tembok di depan lift, bikin orang celaka aja," omel Glory tanpa melihat ke depannya.

"Ekhem," ucap seseorang yang berdehem agar Glory tidak berisik dengan omel-omellannya yang tidak bermutu.

Glory yang memang dari tadi sudah sedikit emosi dengan Xavier yang membawa dirinya ke penginapan ini dan malah meninggalkan dirinya sendirian.

"Ekhem-ekhem, batuk pak haji? minum baygon batuk hilang, nyawa melayang," ucap Glory yang masih saja tidak melihat ke arah depan.

"Minggir!" ucap orang yang ada di depan Glory dengan ekspresi yang tidak bisa di ajak kalem.

"Kalem dong bos, gak usah songong kaya gitu," ucap Glory tak kala melihat ke arah depan.

Dan jleb....

"Gila nih orang cakepnya kebangetan, udah tinggi, putih, mana kayanya body dia kaya doritos kebalik. Shit ini lebih hot dari pada bocah Xavier," batin Glory yang seprtinya akan terpincut dengan seseorang yang ada di depannya.

"Ganteng banget laki orang," ucap Glory menatap tak percaya bisa berhadapan langsung dengan pangeran kehidupan.

Bagaimana Glory tidak terpincut dengan pahatan wajah dan body yang begitu mulus? rahang tegas, alis tebal, hidung mancung kaya perosotan bocil, bibir yang cipokkable banget, body nya yang tinggi. Dada yang bidang sepertinya enak sekali untuk disandari atau di peluk.

Balik lagi dengan orang yang bertabrakan dengan Glory hanya memutar bola matanya malas. Dan pergi begitu saja.

Glory yang ditinggalkan dua kali oleh pria di dalam waktu yang hampir bersamaan hanya bisa menghela nafas dengan kasar dan sedikit kesal.

"Perasaan gue gak jelek-jelek amat deh, kok bisa-bisanya gue sering ditinggalin sama cowok. Edan banget deh," ucap Glory yang sedikit heran juga dengan kisah percintaan dirinya.

Dia memang memiliki paras yang sangat cantik, dan itu tidak akan pernah membuat orang lagi bosan melihat kecantikan dirinya. Tapi zaman sekarang muka cantik bukanlah hal yang aneh lagi, Glory adalah Cegil atau cewe gila yang sudah tergila-gila oleh Xavier sampai-sampai bucin tingkat dewa terhadap Xavier hingga siapa pun enggan untuk mendekatinya.

"Ya udah sih, emang ganteng sih tuh cowo. Tapi apa gunanya kalo songong kaya gitu huh," ucap Glory yang malah tidak jadi untuk menyukai pria tadi.

Tanpa berpikir lama-lama Glory pun langsung pergi lagi menuju parkiran, tapi belum sampai di parkiran dia sudah dihadang oleh seorang satpam yang berkumie baplang.

Glory yang sudah kesal dari tadi, malah makin-makin kesal.

"Iih bapak ngapain lagi malah ngehalngin jalan saya buat pulang?" tanya Glory yang masih di mode kalem.

"Aduh neng, kata Den Xavier, neng gak boleh pulang kalo gak bareng Den Xavier," jelas Pak satpam tersebut menjelaskan alasan apa yang membuat ia harus menghalangi jalan Glory.

"Oh disuruh sama manusia batu itu ya pak? ngapain sih bapak mau nurutin ucapan dia? mendingan bapak nurut sama saya, nanti saya gaji bapak dua kali lipat dari bapak kerja di sini," ucap Glory memberikan pilihan kepada bapak satpam tersebut.

Bapak satpam yang diberikan pilihan seperti itu hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya.

"Neng, gak semua hal bisa dibeli dengan uang. Contohnya bapak dengen pekerjaan Bapak, bukan soal besar atau kecilnya gaji yang bapak terima, tapi soal nyaman dan bos yang bisa memanusiakan manusia," ucap bapak satpam tersebut.

Glory yang mendengar ucapan itu hanya bisa diam, dia mencerna semua yang diucapkan atau yang dijelaskan oleh bapak satpam tersebut di dalam otaknya.

"Jadi bapak menyayangi pekerjaan bapak sebagai seorang satpam di sebuah penginapan?" tanya Glory dan Pak Satpam pun tersenyum tipis.

"Ya iyalah neng, orang udah lumayan gajinya dapet majikan yang baik pula," ucap pak Satpam yang merasa bangga dengan pekerjaan yang sekarang dia tekunin.

"Alah baik dari mananya, orang mesum gitu. Mana brengsek pula," ucap Glory yang malah mengumpati Xavier.

"Astaghfirullah neng mulutnya minta ditabok sama sandal swallow punya saya ya? mulus amat ngatain orang lain," ucap Pak satpam dan Glory pun memutar bola matanya malas.

"Maafin Glory kalo ngomongnya gak baik, tapi please Pak. Kali ini ajaa biarin Glory pulang dulu yaa? dia nyulik saya dari Ibu saya," ucap Glory yang malah mengeluarkan jurus andalan.

Pak Satpam yang mendengar ucapan Glory sedikit kasihan dengan Glory, tapi kalo dia membiarkan anak gadis di depannya ini kabur. Bisa aja dia langsung dipecat tanpa banyak alasan.

Itulah yang ada di dalam benak pak satpam jika dia harus melepaskan glory begitu saja.

"Kasihan banget kamu neng, tapi kalo saya lepasin kamu. Saya takut kalo ketahuan nanti saya malah dipecat, kan neng tahu sendiri kalo nyari pekerjaan zaman sekarang tuh susahnya bukan main. Apalagi orang yang udah tua kaya bapak," ucap Pak Satpam yang mulai mengeluarkan unek-uneknya.

"Yeeh si bapak, kan udah Glory bilang dari tadi. Kalo bapak lepasin saya, saya bakalan kasih apa yang bapak mau. Dan juga kalo bapak di pecat karena membiarkan saya pergi, bapak bisa hubungin saya aja," ucap Glory dan dia pun mengeluarkan kartu nama asisten nya.

"Ini nomor asisten saya, bapak tinggal telepon ke sini aja ya kalo butuh apa-apa. Tapi sekarang bapak harus biarin saya pulang," ucap Glory yang mulai memelas.

Pak satpam yang sekarang sedang kebingung, terus menatap Glory dan kartu nama yang ada di tangannya, Pak satpam yakin tidak yakin dengan apa yang diucapkan oleh Glory.

"Tapi neng bisa dipercayakan?" ucap Pak satpam.

"Astaghfirullah Bapak, percaya deh sama saya. Saya ini no tipu-tipu," ucap Glory berusaha meyakinkan satpam tersebut.

Pak satpam yang akhirnya percaya dengan apa yang diucapkan oleh Glory, dia pun meyakinian diri dan membebaskan Glory begitu saja.

"Ya sudah kalo begitu, neng boleh pergi geh," ucap Pak Satpam kepada Glory.

Glory yang mendengar ucapan pak Satpam tidak tahan untuk tersenyum lebar.

"Yey, makasih bapak, semoga bapak selalu dilindungi oleh sang maha kuasa," ucap Glory dan mencium tangan pak satpam dan pergi begitu saja meninggalkan penginapan Xavier.

Pak satpam yang melihat kelakuan Glory hanya bisa geleng-geleng kepala dan kembali lagi ke tempat dia yang seharusnya dia berada.

🦖🦖🦖🦖🦖🦖🦖

Ditulis lada Senin, 9 Oktober 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TOXIC Is My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang