lima

479 59 8
                                    

Suara decapan menghiasai ruang milik Hana. Keduanya tengah dimabuk gairah. Kali Hana yang sudah mengangkang lebar dan rok yang sudah tersingkap naik. Keadaan Hana sudah benar-benar sangat kacau. Songkang benar-benar membuatnya lemas tak berdaya.

Jari Songkang masih keluar masuk diarea terlarang Hana dengan kasar. Bahkan wanita itu meminta lebih cepat karena gairah puncaknya yang hampir tiba.

"Ah~ Songkang. Lebih cepat! Ah~"

Hana memegang lengan Songkang. Keringat tercetak jelas didahi keduanya. Karena Songkang sendiri sudah lagi gairah-gairahnya.

Hana berteriak saat puncaknya sudah tiba. Napasnya putus-putus akibat perlakuan Songkang yang begitu kasar namun menyenangkan.

"Belum selesai sayang." Songkang tersenyum miring. Songkang membuka ikat pinggangnya lalu menurunkan sedikit celananya sedikit.

Songkang memposisikan dirinya lalu menenggalamkan miliknya dan bergerak cepat.

Tak peduli jika Hana masih kelelahan. Yang pasti, miliknya harus dimanjakan. Dan membuat Hana menjerit keenakan.

"Songkanghh!!" Hana menjerit karena sudah tahan. Sepertinya Hana akan keluar lagi untuk yang kedua kalinya.

"Belum saatnya sayang."

Hana ditarik untuk berdiri lalu disuruh berbalik menghadap kursi dan Songkang memasukkan miliknya lewat belakang.

Gerakan cepat dan liar membuat Hana lagi-lagi menjerit.

"Aahh~!"

Hana memegang ujung kursi dengan kepalan tangan yang kuat. Badannya sudah tidak sanggup lagi. Karena semalam digempur oleh suaminya dan sekarang oleh bosnya atau lebih tepatnya mantan kekasih dan menjalin kasih kembali.

"Songkang, ki-kita punya jadwal meetinghh."

"Katakan pada mereka kalau kita tunda selama dua puluh menit lagi."

"Y-yah."

****

"Wah, selamat pak." Sapa sang sekretaris.

"Pagi Daeil. Ada apa?"

Daeil, sang sekretaris kepercayaan Sehun hanya menggeleng kepala pelan sambil tersenyum.

"Bapak pagi ini terlihat lebih segar. Ditambah penampilan bapak yang tidak biasa."

"Tidak biasa bagaimana? Memangnya penampilan saya selama ini bagaimana?"

"Hmmm, maaf sebelumnya ya pak. Penampilan bapak sebelumya sangat tidak cocok. Terkadang kemeja tidak sesuai dengan Jas bapak. Terkadang dasi juga terlihat tidak nyambung."


"Begitu ya?"

"Bapak tidak sadar?"

"Tidak ada yang menegur saya, jadi saya sendiri tidak tahu penampilan saya seperti apa. Terima kasih Daeil."

"Sama-sama pak bos! Oh iya, bos client sudah kemari pak. Lima menit lagi sampai."

"Ok." Sehun mengangguk lalu segera masuk ke ruangannya sendiri.

Sehun menatap penampilannya sendiri dicermin yang ada diruangan khusus.

Sehun tersenyum tipis mendengar bagaimana pujian dari anak buahnya.

Cinta Sang MajikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang