Sudah hampir beribu-ribu abad gue ga keluar semenjak si Emily pindah ke Depok. Ia diboyong suami nya setelah menikah dan menetap disana. Sekarang si M udah punya baby yang gemesin. Karena si M gue jadi pengen cepat-cepat nikah dan punya baby. Gue rindu banget sama teman gue yang gila itu. Jiwa kegilaan gue yang sekarang ini karena virus dari dia. Jujur gue sampai sekarang ga menemukan teman yang sifat nya, jiwa raganya sama seperti si M. Gue punya banyak teman, tapi ya mungkin teman gue yang paling baik hanya dia.
Hari demi hari gue lewati dengan kebosanan ini. Cuan ga ada. Alat-alat make up yang membuat gue sangat amat percaya diri keluar, udah habis. Mau minta ke mama malu. Sebenarnya ga masalah sih itu yang penting uang aja mau gimana pun, seperti yang gue bilang tadi gue tetap cantik.
Akhirnya setelah melewati masa bosan ini rupanya ada yang sama senasib sepenanggungan dengan gue. Yah, si Yaya teman kuliah gue dulu. Namanya Afriyanti. Tapi dia tidak mau dipanggil itu, katanya kampungan hahaha. Jadi panggilannya "Yaya" biar lebih gimana gitu yekan. Nah, tiba-tiba si Yaya ngechat gue ajak hangout. Trus gue bilang kan, gue lagi ga pegang uang main dirumah gue aja gimana, tawar gue kan. Habis itu si Yaya bilang kalau cuma dirumah aja sama aja njir mending ga usah. Gue yang traktir deh lu tenang aja. "Gue yang traktir gue yang jemput .dah kan. Enak banget kan hidup lo Melody anjir". Mungkin itulah suara hati dari si Yaya bangsat ini.
Dan akhirnya gue keluar juga menghilangkan kesuntukan gue yang dirumah terus menjadi kaum rebahan yang ga bermodal. Jiwa raga gue sedikit terhibur dan sekalian juga cuci mata. Bukan cuci mata liat cowok ganteng ya woi. Jangan berprisangka buruk sama gue. Asal lo pada tau malahan gue yang diliatin tu cowok-cowok hahaha. Tapi ya gue ga tertarik karena gue punya pacar. Nanti juga bakal gue ceritain jangan kepo dulu soal pacar gue. Ngerti kaga lu!.
#moonmaapagakerorotaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluh Kesah Gadis 90-an
RandomMelody adalah seorang gadis ceria. Ia terkenal dengan kehumbelan nya dengan semua orang. Siapapun itu dia tidak pernah memilih dalam berteman. Ia tinggal bersama ibu dan kedua saudaranya. Ayahnya sudah lama meninggal. Banyak pria yang tertarik denga...