Tahun ini, adalah tahun dimana gue sedang di uji sama tuhan. Mental gue sangat amat terkuras di tahun ini. Dewasa tidak seindah yang dibayangkan. Gue kira hidup ini akan terus berjalan normal- normal saja. Sampai dimana gue merasakan pahit nya kehidupan. Selama ini gue memang dikatakan hidup enak. Gue emang tidak pernah minta apapun ke mama. Tapi mama selalu melengkapi fasilitas maupun kebutuhan apapun dirumah. Mungkin karena itu tuhan menguji gue supaya jangan terbiasa dengan kehidupan enak. Mulai lah membiasakan diri untuk bersyukur dan apa adanya.
Sampai ditahun ini mama gue, ibu gue satu-satunya yang paling gue sayang terserang penyakit stroke (anggota gerak bagian kanan). Rasanya dunia gue berhenti disitu. Jujur gue ga mau kehilangan mama. Gue udah tidak memiliki papa dari kecil. Disaat ia terbaring lemah dirumah sakit air mata terus mengalir. Rasa lapar di tubuh, tidak terasa ketika melihatnya terbaring seperti itu. Bahkan saat itu untuk makan saja gue dan adik gue susah. Tapi gue bersyukur punya Abang yang sayang akan keluarganya.
Abang gue memang sudah menikah. Tetapi rasa tanggung jawab ke keluarga masih tidak pernah lepas. Mungkin didikan yang diberikan mama berhasil untuk anak-anaknya. Kami bersaudara sebenarnya anak yang baik dan patuh kepada orang tua. Tidak pernah sedikit pun kami terlibat kasus yang mengakibat kan ibu kami malu terhadap kami.
Kami selalu menjaga nama baik ibu kami. Namun ketika ia sakit seperti ini apalah daya kami, kami hanya bisa berusaha untuk kesembuhan nya. Merawat dan menjaganya. Dan karena mama terserang penyakit itu ia memutuskan untuk pensiun muda.
Fikiran ku pun mulai bercabang. Memikirkan apa yang akan terjadi untuk kedepannya. Bagaimana kami bisa hidup ketika mama mengajukan pensiun tersebut. Disisi lain utang-utang mama juga banyak di bank. Karena pada saat papa sakit mama berhutang ke bank untuk membiayai pengobatan nya (papa ku sakit tumor di otak). Dan sampai sekarang utang tersebut belum lunas.
Selain itu aku juga belum bekerja. Begitu juga adik bungsu ku. Aku bingung bagaimana cara aku dan keluarga bertahan hidup. Tidak mungkin selalu Abang yang membiayai kami. Ia juga punya keluarga yang harus dinafkahi. Aku benar-benar bingung memikirkan ini semua. Rasanya dunia ku berhenti sampai disitu. Kebahagian ku seketika langsung hilang. Senyumanku menjadi kesedihan setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluh Kesah Gadis 90-an
RandomMelody adalah seorang gadis ceria. Ia terkenal dengan kehumbelan nya dengan semua orang. Siapapun itu dia tidak pernah memilih dalam berteman. Ia tinggal bersama ibu dan kedua saudaranya. Ayahnya sudah lama meninggal. Banyak pria yang tertarik denga...