-3- melawan pembully

9 2 0
                                    

"Entah kenapa perasaan ku tidak enak"ujar Raziel sambil memandangi sekeliling nya yang sangat sunyi.

"Aku juga tidak tahu mengapa, tapi suasananya sedikit aneh"balas Liana yang mulai berhati-hati.

Mereka sedang terbang melewati pepohonan di hutan untuk pulang. Tapi keadaan di sekitar membuat mereka sedikit waspada.

Mungkin jika itu orang lain, mereka tidak akan bisa merasakan ada yang aneh. Tetapi Liana dan Raziel bukanlah anak biasa.

Raziel segera menarik Liana ke arahnya ketika dia merasakan fluktuasi kuat dari arah belakang mereka.

Serangan mengejutkan itu mengenai tiga pohon sekaligus dan meledak.

Jantung Liana berdetak dengan kencang. Jika Raziel tidak menariknya, dia tidak tahu separah apa luka yang akan dia terima tanpa pertahanan.

"Untuk seukuran bocah sepertimu, kelihatannya kamu memiliki insting yang cukup tajam"

Bersamaan dengan datangnya suara itu, sekelompok orang keluar dari beberapa pohon besar yang menutupi mereka.

"Siapa kau? "Tanya Liana dengan mata yang tajam namun juga berhati-hati.

Dia bisa merasakan aura kuat dari beberapa orang disana. Kemungkinan mereka berada di level heavenly.

"Untuk apa seseorang yang akan mati mengetahui namaku? "Ujar seorang pria paruh baya yang terlihat seperti seorang bangsawan.

"Sudah ku bilang, aku akan membalasmu"

Di sampingnya, ada anak berambut merah yang Liana kalahkan tadi.

Mata Raziel menatap kelompok mereka dan berkata. "Dari penampilan dan kekuatan mu, seharusnya kamu salah satu orang yang cukup berpengaruh di dalam klan Keres ini"

"Oh? Kau cukup pintar haha"pria paruh baya itu tertawa keras.

Lalu matanya di penuhi niat membunuh. "Tapi sayangnya orang pintar sepertimu harus mati hari ini"

"Serang! "

Dengan satu kata dari pria itu, 3 orang di kelompok mereka melesat maju dengan serangan nya pada Liana dan Raziel.

Liana dan Raziel segera mengeluarkan kekuatan mereka.

Liana membentuk segel di tangannya dan ratusan kupu-kupu terbang ke arah orang yang mengincarnya.

Ketika serangan orang itu bertemu dengan kupu-kupu Liana, terjadi ledakan cukup keras yang membuat Liana dan orang itu terbang mundur beberapa meter.

Melihat hal itu, wajah pria paruh baya di penuhi oleh keterkejutan. Dia tidak menyangka Liana yang hanya di level emperor 41 bisa melepaskan kekuatan setara dengan puncak level emperor 50.

"Sepertinya cucuku bukan kalah tanpa alasan"

Kemudian matanya melihat ke arah Raziel yang bisa seimbang melawan 2 orang di level Legend.

"Kedua orang ini bisa di bilang jenius. Di usia muda mereka, mereka sudah memiliki kekuatan yang besar. Aku takut jika mereka merupakan anggota klan utama dan memiliki reputasi yang baik"ujar seorang wanita di samping pria paruh baya itu.

"Huh aku tidak peduli. Mereka hanyalah murid klan utama, aku memiliki hubungan yang baik dengan beberapa tetua di klan utama. Masalah ini tidak akan memberatkan ku"jawab si pria paruh baya.

Dia menggertakkan giginya dengan kesal ketika Liana dan Raziel berhasil mengalahkan orang-orangnya.

"Kalian memang memiliki kemampuan, tapi aku akan memastikan kalian mati hari ini"pria itu akhirnya maju dan melepaskan tekanan auranya.

Zenith : Reditus OmnipotentiaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang