02

10 3 0
                                    


BAB 2


Perjalanan itu terasa menyiksa dan panjang. Tubuh kris dilempar begitu saja dengan kasar oleh bodyguard changmin ke bagasi dan dikunci dari luar.

Kris berusaha menendang, berteriak, meronta, tetapi pada akhrnya dia kelelahan dan kehabisan oksigen. Menyadari bahwa ruang bagasi ini begitu sempit dan pengap dengan asupan oksigen yang makin menipis, kris terdiam. Ia berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar keras, campur aduk antara rasa takut dan ingin tahu, akan dibawa kemanakah dirinya ?

Lama sekali
kris menunggu, sampai akhirnya mobil itu melambat. Terdengar suara pintu gerbang yang berat dibuka, lalu mobil itu melaju lagi, melambat, dan kemudian berhenti.

Suara pintu mobil dibanting. Dan syukurlah, ada gerakan membuka bagasi. Kris bersiap melompat dan menyerang siapa saja yang membuka pintu bagasi itu, lalu kabur. Ah ya Tuhan, semoga semudah itu.

Pintu bagasi terbuka sedikit dan secercah cahaya masuk melalui celah yang hanya dibuka sempit.

"yifan" itu suara changmin dan lelaki itu memanggil namanya. Wajah kris langsung pucat pasi. Lelaki itu sejak awal sudah mengetahui penyamarannya!

"Aku akan membuka pintu bagasi ini, tapi kau harus berjanji untuk bersikap tenang dan tidak memberontak," Ada seberkas senyum di suara changmin. Kurang ajar. Lelaki itu pasti dari tadi sudah menertawakan kebodohannya!, "Kau ada di rumahku, dan perlu kau tahu, para pengawalku sangat tidak ramah. Kusarankan kau turun dengan sikap penurut dan tenang, demi dirimu sendiri, karena para pengawalkumungkin akan melukaimu kalau kau bertindak bodoh" Rumah changmin. Kris memejamkan matanya frustrasi. Dari informasi yang dia dapatkan, rumah changmin yang terletak di atas tanah begitu luas di kawasan elite pinggiran kota. Rumah itu dipagari dengan pagar tinggi di sekelilingnya dan setiap akses masuk dijaga oleh pengawal-pengawal changmin Tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke area rumah ini tanpa sepengetahuan changmin. Begitupun, tidak akan ada orang yang bisa keluar dari rumah ini tanpa seizin changmin.

"Bagaimana yifan? Apakah kau berjanji untuk bersikap baik,dan aku akan mengeluarkanmu secara manusiawi. Atau kau memilih bertindak bodoh lalu mungkin aku akan mengikatmu dalam karung dan kusekap di gudang," suara changmin di luar menyadarkan kris dari lamunannya.

"Kenapa kau membawaku kemari?," gumam kris penuh keberanian.

Terdengar suara changmin terkekeh di luar sana, "Menurutmu kenapa yifan? Apa kau pikir aku semudah itu diracuni di tempat umum? Apa kau pikir aku tidak tahu kalau

kau selama ini mengendus-endus mencari kesempatan untuk membalaskan dendammu?" Suara changmin terdengar dekat,

"Kau sudah bermain api," bisiknya, "Sekarang saatnya kau untuk terbakar." Pintu bagasi itu terbuka tiba-tiba dan kris belum siap meronta. Lagipula, percuma meronta. Di belakang changmin yang berdiri dengan pongahnya, ada beberapa bodyguard dengan tubuh kekar bertampang seperti batu. Dan melihat tampang dan penampilan mereka, kris tahu, mereka tidak akan segan-segan melukainya kalau kris berbuat sesuatu yang sekiranya akan mencelakakan majikan mereka.

Changmin mundur selangkah, lalu mengulurkan tangannya setengah membungkuk, "Silahkan tuan puteri, biarkan aku membantumu keluar,"gumamnya mengejek.

Kris menatap tangan itu lalu menggeram marah. Kurang ajar sekali iblis yang satu ini!

Dengan marah, ditepiskannya tangan changmin dan dia berusaha keluar sendiri dari bagasi sempit itu meskipun sedikit kesulitan karena kaki dan tangannya kaku dilipat di ruangan sempit dan menempuh perjalanan entah berapa puluh kilo.

Akhirnya kris berhasil berdiri keluar dari bagasi, dengan sepenuh harga dirinya.

Changmin mengamati kris dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan tatapan melecehkan, lalu senyum muncul lagi di sudut bibirnya,

sleep with the devilWhere stories live. Discover now