03

9 3 0
                                    

BAB 3

"Sakit!!,"
Kris menjerit, berusaha mendorong tubuh changmin. Tubuhnya berteriak antara kesakitan dan keinginan untuk dipenuhi gairahnya. Sebutir air mata menetes dari sudut matanya, sisa-sisa dari kesadarannya yang tertinggal.
Changmin mendesakkan dirinya sedalam mungkin, akhirnya berhasil menembus penghalang itu, mengabaikan jeritan kesakitan kris.
Ketika akhirnya jeritan kris mereda. Changmin mengangkat kepalanya, dan mengecup lembut bibir kris yang terbuka dan terengah-engah,

"Setelah ini.... Aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku," ucapan itu menggema di dalam ruangan, bagaikan janji dari sang kegelapan.
Dan kris, sudah benar-benar kehilangan kesadarannya, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang menggelenyar ketika rasa sakit itu akhirnya menghilang. Berganti dengan kenikmatan panas yang membagikan gelenyar menyiksa ke seluruh tubuhnya.
Changmin merasakan gerakan pinggul kris, merasakan denyutannya yang menggenggam panas tubuhnya, yang tertanam jauh di dalam tubuh kris. Mendesak dengan berani, menarik changmin lebih dan lebih dekat lagi.
Changmin menggertakkan gigi, menahan diri, membiarkan kris menggerakkan pinggulnya, mencari kenikmatannya sendiri dengan sesuka hati.
Dan tidak butuh waktu lama ketika akhirnya lelaki itu mencapai pemenuhan kepuasannya,
"Oh... oh ... Astaga...," kris memejamkan mata ketika kenikmatan itu meledak dan membanjiri tubuhnya dengan rasa panas yang tak tertahankan.
Dan walaupun changmin bisa memperpanjang kenikmatannya sendiri, pemandangan akan orgasme kris dan denyutan kris yang meremas dirinya, jauh di dalam sana, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi. Detik itu pula, kris meledakkan gairahnya bergabung dengan kris dalam gairah yang melemahkan.

***

Entah apa yang membuat kris terbangun dari tidurnya yang lelap, rasa sakit yang aneh di badannya, ataukah cahaya terang yang mendadak muncul entah dari mana. Kris membuka matanya. Sekilas pandangannya terasa kabur, dan dia mencoba untuk memfokuskan dirinya.

Kamar itu, dengan nuansa putih yang feminim....

Kilasan-kilasan ingatan berkelebat di benaknya, dia masih di sekap di sini, di dalam kamar di rumah changmin yang jahat. Dengan panik kris terduduk dari ranjangnya, dan selimutnya melorot hampir jatuh menutupi dadanya, melorot? Kris menundukkan kepalanya, dan menyadari kalau dia telanjang bulat di balik selimutnya, apa yang..... "Selamat Pagi"
Suara maskulin itu terdengar dekat sekali dan kris menolehkan kepalanya kaget, Pemandangan di hadapannya membuat jantungnya bergejolak. Changmim ada di sana, di ranjangnya, mereka ada dalam selimut yang sama, dan menilik kepada selimut changmin yang hampir saja melorot di pinggulnya, mereka sama-sama telanjang!
Kris masih terperangah menatap pemandangan di depannya. Changmin berbaring dengan angkuhnya, jelas-jelas telanjang bulat di balik selimutnya, dan menatapnya dengan tatapan berhasrat yang memiliki.
Dengan panik kris menarik selimutnya hampir untuk menutupi seluruh dadanya, tetapi gerakannya itu malahan membuat selimut changmin melorot dan hampir memperlihatkan kejantanannya. Dengan malu kris memalingkan kepalanya dan disambut dengan senyuman jahat changmin
Keberanian dan kemarahan kris langsung muncul ketika menyadari rasa pedih di antara ke dua pahanya. Lelaki ini memperkosanya! Entah apa yang terjadi semalam, kris tidak ingat sama sekali. Tapi yang pasti, dia sudah dinodai oleh iblis berhati kejam ini.
"Kau sungguh iblis yang tidak bermoral, mengambil keuntungan dari lelaki yang sangat membencimu!," desis kris menahan marah, masih tidak mau menatap changmin
Changmin terkekeh mendengar suara geram kris, "Membenciku?," dengan santai lelaki itu berdiri, tak malu dengan tubuh telanjangnya yang berotot, "Lihat aku kris, kau meninggalkan tanda-tanda di tubuhku, kau sangat bergairah semalam, seperti Kucing betina yang mencakar di sana sini untuk dipuaskan.... Dan atas gairahmu semalam, aku tidak yakin kalau kau membenciku" kris melirik sekilas ke tubuh telanjang changmin yang berdiri di samping ranjang, mukanya merah padam karena malu.
Bekas-bekas itu ada, tanda-tanda merah di dada, di pinggul changmin, di dekat kejantanannya.... Apakah dia yang melakukannya??
"Ya. Kau yang melakukannya." Ada senyum di suara changmin, "Dengan sangat bergairah dan lapar. Aku cuma berbaring di sana dan kau menyantapku bulat-bulat, sepanjang malam"
Kelebatan ingatan akan percintaan yang panas muncul di ingatan kris, samar-samar dan tidak jelas. Tapi dia tidak mampu mengingat semuanya, kenapa dia tidak mampu mengingat semuanya?
Kris teringat minuman yang di berikan lay semalam, dan rasa muaknya memuncak ketika menyadari ada sesuatu yang dicampurkan di situ, dengan mata menyala-nyala. Dikuasai oleh kemarahan yang campur aduk menjadi satu, kris menantang tatapan changmin, mencoba tidak mempedulikan ketelanjangan changmin.
"Aku selalu mendengar kau jahat dan licik, tapi aku sungguh tak menyangka kau serendah itu, menggunakan obat untuk memaksa lelaki yang jijik kepadamu supaya mau melayanimu!"
Sepertinya kata-kata kris mengena di hati changmin karena rahang lelaki itu tampak mengeras, marah. Dengan kasar, changmin menyambar jubah sutra hitamnya dan mengenakannya. Lalu dengan gerakan tiba-tiba, naik ke atas ranjang dan mencengkeram rahang kris dengan sebelah tangannya. Cengkeraman itu terasa keras dan menyakitkan sehingga kris mengernyit. Tetapi kris menahan diri untuk tidak mengaduh, dia tidak mau memberikan kepuasan kepada lelaki itu.
"Apapun yang kau katakan, satu hal yang pasti, kau sudah menjadi milikku. Dan seperti yang kubilang, segala sesuatu yang menjadi milik Shim Changmin tidak akan pernah bisa lepas, kecuali aku melepaskanmu.. atau aku membunuhmu!"
Dengan kasar changmin melepaskan cengkeramannya di rahang kris, membuat tubuh kris terdorong lagi ke ranjang. Lalu dengan langkah tegas, changmin melangkah keluar kamar sambil membanting pintu di belakangnya.

sleep with the devilWhere stories live. Discover now