O1/1O

8.3K 963 96
                                    

Biasakan vote sebelum membaca.
---

Isagi itu...

________

Kini (Name) dan Isagi Yoichi—pacarnya—tengah duduk disebuah ayunan yang ada ditaman dekat perumahan mereka berdua. Keheningan terjadi cukup lama diantara mereka, sebelum akhirnya Isagi membuka suara.

"Kamu.. selfharm lagi, ya?" Tanya Isagi pelan.

(Name) menunduk sembari memegang lengan kirinya yang tertutup pakaian berlengan panjang, kemudian mengangguk secara perlahan.

Isagi menghela nafas pelan, kemudian berjongkok dihadapan (Name). "Boleh aku lihat lukanya?"

(Name) menyodorkan lengan kirinya pada Isagi, Isagi pun membuka lengan pakaian yang (Name) pakai dan tampaklah beberapa garis beserta darah yang sudah kering disana.

"Ini.. lebih banyak dari sebelumnya," ucap Isagi pelan sembari mengusap luka (Name). "Pasti sakit," lanjutnya.

"Kamu gak capek?" Tanya (Name).

Isagi mendongak menatap wajah (Name), kemudian tersenyum kecil sembari menggeleng pelan. "Nggak, justru yang capek itu kamu, kan?"

"Aku tidak pernah merasa capek untuk mengobatimu ataupun menemanimu disaat kamu sedang terpuruk, jadi jangan kepikiran soal itu, ya?"

"Pasti lama-lama kamu capek. Aku yakin itu. Kamu juga pasti akan meninggalkanku.. seperti yang lain." Ucapan (Name) tercekat saat diakhir. Air matanya tiba-tiba mengalir begitu saja.

Isagi berdiri, kemudian dengan cepat memeluk (Name) erat. "Hey, aku sudah bilang padamu berkali-kali. Aku tidak akan meninggalkanmu, aku juga tidak akan pernah lelah untukmu. (Name), aku tau kamu selalu mengalami hal-hal sulit. Aku tidak melarangmu untuk selfharm tapi–" Tenggorokan Isagi tercekat. Sialan, ia bahkan ikut menangis. "–aku mohon jangan bunuh diri. Tolong kurangi juga selfharmmu, itu tidak baik."

Air mata (Name) semakin menetes dengan deras, (Name) membalas pelukan Isagi kemudian berucap, "maaf," lagi.

Selang beberapa lama, Isagi melepaskan pelukannya. "Kerumahku, ya? Biar aku obati lukamu. Pulangnya besok saja, aku akan membiarkanmu menginap."

(Name) mengangguk, kemudian pergi kerumah Isagi.

.
.

Pukul 21:00, rumah Isagi.

Isagi membalut tangan (Name) menggunakan perban, kemudian tersenyum tipis. "Selesai, kamu mau minum sesuatu?"

"Apa saja, Yoichi. Jangan repot-repot," ucap (Name) pelan.

Isagi mengelus kepala (Name), "tidak repot sayang. Aku ke dapur dulu, ya?" Tanyanya dan dibalas anggukan oleh (Name). Isagi pun pergi ke dapur, meninggalkan (Name) yang duduk disofa sendirian.

(Name) menyandarkan tubuhnya pada sofa, nyaman sekali disini. Tidak seperti rumahnya. (Name) menatap lengan kirinya yang diperban, kemudian mengelusnya pelan.

"Maaf, aku mengingkari janjiku lagi. Padahal saat itu aku bilang tidak akan melukaimu lagi, maafkan aku."

Setelah mengucapkan itu, (Name) menutup matanya perlahan. Ia agak mengantuk. Belum lagi suasana rumah Isagi yang tenang dan nyaman sangat mendukung.

(Name) pun akhirnya tertidur di sofa.

Melihat (Name) yang tertidur dari celah tembok, Isagi pun menghampirinya dan menggendongnya perlahan. Isagi membawa (Name) ke kamarnya, kemudian menaruhnya diatas kasur secara perlahan dan menyelimutinya.

"Selamat malam, (Name). Tidur yang nyenyak, ya. Maaf aku tidak bisa berbuat lebih dari ini, aku mencintaimu."

________

... sangat peduli pada (Name).

Notes:
Tiap series dari karakter bluelock bakalan beda-beda alur ceritanya, dan yang Isagi ini  agak berat hehe. Buat kalian yang pernah selfharm, kurangi ya! Dengerin tuh kata pacarnya!💗

-✔𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃 : Isagi YoichiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang