Biasakan vote sebelum membaca.
---Chigiri..
________
Siang harinya, (Name) pergi pulang kerumahnya selepas dari rumah Isagi. Didepan rumah (Name), (Name) secara tidak sengaja bertemu dengan Chigiri Hyoma yang tengah memegang kantung plastik putih.
(Name) menatap Chigiri, dan tak lama kemudian Chigiri juga menatap (Name). Mata mereka berdua bertemu. Chigiri tersenyum tipis kemudian melambaikan tangannya.
"Yo! Habis dari rumah Isagi, ya?" Tanya Chigiri.
(Name) mengangguk pelan, "iya. Kau mau kerumahku? Apa ada sesuatu?"
"Aku hanya ingin mampir sebentar, boleh? Aku juga bawa buah untukmu," ucap Chigiri.
(Name) memperbolehkan Chigiri untuk mampir kerumahnya, kemudian mereka berdua masuk kedalam rumah. Didalam rumah (Name), mereka berdua duduk di sofa dengan satu minum dihadapan Chigiri.
"Apa kau melihat Isagi?" Tanya Chigiri.
(Name) membuka kulit pisang yang Chigiri bawakan, kemudian berucap. "Um, tentu saja."
"Apa dia bilang sesuatu?"
(Name) mengangguk pelan, "dia rindu pada kalian semua. Tolong sampaikan itu pada yang lain, ya? Yoichi bilang, ia tidak bisa bilang 'rindu' didepan kalian karena aneh. Jadi tolong sampaikan itu pada yang lain," ucap (Name).
Chigiri terkekeh, "yah.. memang aneh sih kalau bilang 'rindu' ke sesama jenis. Tolong bilang padanya, kami juga sangat merindukannya!" Ucap Chigiri sembari tersenyum.
"Um, akan ku bilang nanti!"
(Name) dan Chigiri pun melanjutkan obrolan mereka. Sangat seru. Mereka berdua banyak membahas hal-hal random atau bahkan membicarakan teman-teman mereka yang lain.
Saat tengah asik mengobrol, Chigiri tiba-tiba berucap. "Apa obatmu masih ada?"
(Name) seketika terdiam. Tak lama, ia pun mengangguk pelan. "Masih."
"Kau masih meminumnya, kan? Apa Isagi tau soal itu? Aku harap kau segera memberitahukannya," ucap Chigiri.
(Name) menunduk, kemudian mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas paha. "Tidak, aku tidak meminumnya lagi. Aku takut. Lalu soal Yoichi.. kurasa ia tidak tau."
"Kenapa? Kenapa kau tidak bisa terbuka pada seseorang yang peduli padamu?"
"M-maaf Chigiri, aku tidak bisa."
Chigiri menghela nafas pelan, kemudian berdiri dari sofa. "Setidaknya, tolong ganti 'tidak bisa' jadi 'belum bisa'. Aku tau kau pasti bisa, karena aku akan menunggumu. Selalu." Chigiri berucap sembari mengelus kepala (Name), setelah itu pergi begitu saja.
(Name) menghela nafas, kemudian bersandar pada sofa. "Aku tidak bisa melupakannya.."
.
.Pukul 17:00, rumah Isagi.
"Yoichi, tadi Chigiri kerumahku. Dia bilang, dia dan teman-teman yang lain juga merindukanmu." Ucap (Name) yang tengah duduk di sofa.
Isagi menatap (Name), kemudian tersenyum. "Hm? Benarkah? Aku senang mendengarnya!"
(Name) tersenyum kecil, kemudian menunduk. Ia terpikirkan perkataan Chigiri padanya tadi siang. Isagi menatap (Name), kemudian tersenyum kecil.
"Kamu.. gak minum obatnya, ya?" Tanya Isagi.
(Name) terkejut, kemudian menatap Isagi. "Darimana kamu—"
"—Chigiri." Potong Isagi. "Aku tau dari Chigiri," lanjutnya.
"(Name), aku tau alasanmu tidak minum obat karena diriku tapi, aku mohon tolong minum obatnya, ya? Obatnya tidak akan bekerja secepat itu kok, jadi tolong diminum, ya?"
"..."
"..."
(Name) terdiam sejenak, sebelum akhirnya membuka suara. "Kenapa Chigiri sebegitu pedulinya padaku?"
Isagi terkejut, kemudian tersenyum. "Karena dia menyukaimu, (Name)."
________
... menyukai (Name).
Ayo tebak, (Name) kenapa?😁