Malam sudah larut, tetapi Hasan masih terjaga. Ia sudah berbaring di atas kasur. Pandangannya menerawang langit-langit kamar yang redup.
Fitriana. Perempuan yang selalu ia ganggu sejak awal mereka bertemu. Entah mengapa ada perasaan senang setiap kali menganggu perempuan yang emosinya meledak-ledak itu. Raut wajah kesal, nada bicara yang galak, cara bicara yang kadang seperti kereta api, dan julukan yang disematkan pada membuat Hasan semakin gencar dan suka pada Fitri.
Terkadang ucapan-ucapan perempuan itu terngiang dalam benak. Hal itu terkadang membuat Hasan tertawa sendiri. Perempuan penyuka warna kuning itu lebih menggemaskan jika sedang marah.
Sifat cerewet dan mudah marah selalu menjadi favorit Hasan. Apalagi jika sudah berdebat dengan Fitri karena hal sepele. Sejak awal SMA, Fitri sudah memberinya julukan 'Monster Nyebelin' dan ia pun tak mau kalah. Setelah merenung dua hari, ia mendapat julukan pas untuk seorang Fitriana, yaitu Nyonya cerewet. Sejak saat itulah Fitri terkadang enggan memanggil namanya dan memilih memanggil Monster Nyebelin.
"Kalo dia gak cerewet dan galak, mungkin sekarang kita gak akan selalu debat dan bahkan gue gak akan bisa ketawa lepas," gumam Hasan begitu rangkaian kejadian mereka terlintas. "Gue kenapa suka liat muka kesel dia? Kok, malah keliatan gemes, ya? Dia juga kadang rese, tapi, ya gitu."
Hasan tersadar dari apa yang baru saja diucapkan. "Apaan gue malah mikirin, tuh, Nyonya cerewet. Dah ah males gue."
"Gak! Gak bukan itu perasaan gue!"
***
Holla olala!
BACA SELENGKAPNYA DI KARYAKARSA. LINK ADA DI BIO, YA.
Makasih udah mampir baca DW.
Jumpa lagi di bab berikutnya. Papay!Sin, 28 April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Ways ✔️
Teen FictionMenikah dengan sosok yang menurutnya menyebalkan bukanlah hal yang didambakan Fitri. Perempuan itu tak menyangka jika kedua orang tuanya akan menikahkannya dengan sosok tetangga samping rumah. Mereka memang sudah saling mengenal sejak kecil, tetapi...