"Hello my honey bunny sweety Jichu!" Jennie menongolkan kepalanya pada ambang pintu kamar Jisoo yang terbuka dengan tiba-tiba, membuat sang empu kamar terbangun dari lamunannya.
Dengan sebuah kantung plastik berisi keripik kentang dalam pelukannya, Jennie tergerak untuk duduk di samping Jisoo setelah melihat gadis itu terdiam tak seperti biasanya yang selalu mengomel jika ia ganggu, "Kenapa, Ji? Tak seperti biasanya."
"Jaehyun menyukaiku, Jen."
Satu kalimat Jisoo berhasil membuat Jennie tersedak dengan makanannya sendiri. Gadis itu berusaha untuk mengontrol kerongkongannya yang tersedak sebelum berbicara dengan nada yang masih terdengar serak, "Apa? Jangan bercanda. Jaehyun mengakuinya sendiri dihadapanmu?"
Jisoo hanya membalas dengan anggukan lemas.
"Lalu? Apa jawabanmu?" Tatapan kucing itu menjadi penasaran.
"Aku menolaknya."
Tiba-tiba Jennie menepuk tangannya riang dan membuat Jisoo meliriknya bingung, "Bagus! Karena aku lebih menyetujui hubunganmu dengan Haein ketimbang Jaehyun."
"Aku tidak memintamu untuk memilih yang lebih baik diantara mereka, Jen."
"Aku tahu, hanya saja aku lebih menyukai cara Haein untuk mendekatimu ketimbang pria itu," jawab Jennie dengan entengnya sambil lanjut mengunyah keripik kentang
"Apakah menurutmu Haein menyukaiku?" Jisoo mencoba untuk mendapat jawaban atas rasa penasarannya dari Jennie. Tentu karena gadis itu lebih paham tentang percintaan dan pria ketimbang dirinya.
"Menurutmu?" Jennie malah kembali bertanya hingga membuat Jisoo terlihat gusar dengan pertanyaan balik sahabatnya.
"Daripada kamu bertanya-tanya atas jawaban dari pertanyaanmu, lebih baik kamu memastikannya sendiri. Laki-laki akan terlihat jelas gerak-geriknya dan akan bertingkah berbeda saat bersama dengan perempuan yang ia sukai. Entah itu sengaja untuk terlihat lebih gentlemen atau bersikap manja hanya untuk mendapatkan simpatik dari perempuan pujaan hatinya." Aura guru cinta Jennie kini terpancar saat menyampaikan materinya kepada sang murid.
"Dasar guru cinta, lalu bagaimana dengan kisah percintaanmu dengan Taeyong?" Jisoo kini memusatkan perbincangan mereka kepada Jennie sambil ikut mengunyah keripik kentang gadis tersebut.
"Kami semakin dekat. Hanya itu yang bisa ku pastikan. Tetapi kedekatan kami juga bukanlah jaminan dia suka kepadaku. Lagipula, kita juga hanya tinggal beberapa bulan disini, akan ada saatnya aku berpisah dengan Taeyong karena dia adalah penduduk asli desa ini yang sangat tak mungkin meninggalkan tempat kelahirannya begitu saja." Raut wajah Jennie seketika berubah selesu wajah Jisoo. Tampaknya keduanya sedang dalam konteks yang sama tetapi dalam situasi yang berbeda mengenai hubungan dengan laki-laki.
*****
"Dimana Jennie?" Jisoo menolehkan kepalanya ke penjuru rumah karena tak menemukan keberadaan orang yang ia cari.
"Taeyong sudah terlebih dahulu menjemputnya. Tampaknya mereka sengaja meninggal kita agar bisa berduaan pada acara tersebut." Haein menyeduh tehnya dengan lebih cepat setelah melihat Jisoo sudah selesai bersiap.
Mereka berdua lantas bergegas menuju sebuah tempat. Tempat tersebut adalah pasar malam, tempat dimana bisa ditemukannya jajanan sekaligus permainan yang dapat menghibur semua orang. Pasar malam di desa ini rutin diadakan tiap tahun sebagai bentuk refreshing untuk penduduk desa yang jauh dari perkotaan. Pasar malam ini juga diadakan menjelang perayaan puncak pergantiaan musim yang nantinya api unggun yang besar akan dinyalakan di tengah lapang saat tengah malam nanti.
Jisoo merasa dibuat penasaran saat melihat sebuah bianglala yang ukurannya cukup besar dan terlihat seperti ikonik dari tempat ini. Kelap-kelip lampu berwarna-warni menghiasi pantulan mata Jisoo yang takjub. Sejujurnya Jisoo pernah melihat pasar malam yang lebih meriah, tetapi ia merasa kagum karena desa yang cukup jauh dari perkotaan sanggup untuk membuat acara meriah seperti ini tiap tahunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Creatures [Jaesoo]
FanficMenjadi seorang dokter muda yang baru lulus kuliah dan harus menerima nasibnya ditempatkan di tempat yang tak diinginkan, membuat Kim Jisoo harus menelan pil pahit bahwa nyatanya tempat tersebut akan menjadi pengalaman teraneh semasa hidupnya. Bersa...