Keributan itu terhenti kala seorang guru masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi anak-anak, saya Bianca Aletha. Kalian bisa memanggil saya dengan Miss Letha atau terserah kalian saja. Saya guru IPA sekaligus wali kelas kalian selama setahun ke depan" jelas Miss Letha panjang lebar.
"Baiklah, saya tidak akan memberikan banyak aturan untuk kelas XI IPA 1. Kalian bebas melakukan apapun asal tidak mengganggu kelas lain. Oke, untuk hari pertama kita tidak ada kelas dan saya minta kalian membuat struktur kelas dan jadwal piket. Saya ada rapat, jadi saya percayakan ini kepada kalian. Sampai jumpa anak-anak"
Setelah mengucapkan itu Miss Letha keluar kelas dan membuat semua murid XI IPA 1 saling pandang sejenak dan berakhir ribut kembali.
BRAK
Suara papan tulis yang dipukul oleh penggaris panjang mengejutkan seisi kelas XI IPA 1 membuat mereka langsung diam dan menatap ke arah sumber suara dengan tatapan tajam kepada si pelaku. Sedangkan sang pelaku hanya cengengesan dan membentuk V dengan kedua jarinya.
"Daripada ribut mending kita buat struktur sama jadwal piket nya sekarang, habis itu kita ke kantin" usul Jane dengan penggaris panjang dan spidol bersiap mencatat di papan.
"Bener kata Yola, Rosa juga udah lapar mau makan bakso bi Endah" Rosa menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan mengusap perut ratanya.
"Makan mulu yang lo pikirin emang perut karet" ejek Juna mendapat tatapan tajam dari Rosa.
"Oke siapa menurut kalian yang cocok jadi ketuanya?" tanya Jihan untuk mencegah keributan selanjutnya.
"Menurut gue antara Elang, Jaevan, sama Yohan" usul Dika yang disetujui anak cewek.
"Kok jadi gue, mereka aja dah" sela Yohan tidak setuju.
"Ya udah, karena Yohan nya gak mau berarti ketuanya Jaevan dan wakilnya Elang. Gimana?" Kali ini, Lala yang memberi usulan.
"Gue setuju" seru Elang dan yang lain. Jaevan yang ingin protes pun mengurungkan niatnya dan memilih menghela nafasnya sabar.
"Sekarang biar gue pilih langsung aja sekertaris sama bendaharanya" ucap Jaevan tegas.
"Oke setuju, biar gak lama juga" ucap chella disetujui yang lain.
"Oke, untuk sekertaris gue pilih em..Jihan sama Miya" ucap Jaevan setelah berhenti sejenak memikirkan orang yang pantas menjadi sekertaris.
"SETUJU!" seru anak XI IPA 1(-Jaevan) kompak.
"Dan untuk sekertaris gue pilih..Lala sama Jane" ucap Jaevan sambil menatap orang yang namanya dia sebut.
"Oke Yola, catat ya di papan" lanjut Jaevan buru-buru sebelum ada yang protes.
"Lah kok gue sih Jae, nggak-nggak gak setuju gue kok lo pilih gue jadi bendahara sih" protes Lala.
"Gak bisa La, lo tadi nunjuk gue jadi ketua tanpa nanyain pendapat gue jadi sekarang impas kan" ucap Jaevan membela diri.
"Ya tapi kan.." ucapan Lala yang akan protes lagi terpotong oleh ucapan Jaevan.
"Sstt..gak ada bantahan. Gue laper mending ke kantin" ucap Jaevan sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Lala.
"Untuk jadwal piket kita samain kayak tahun lalu aja biar gak ribet atur ulang ya. Oke guys kuy ke kantin" ucap Elang lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas.
Yang lain pun mengikuti di belakang Elang dan di paling belakang ada Jaevan yang menggandeng tangan Lala yang berjalan malas-malasan.
* * *
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA (Jaelice)
Hayran Kurgu"Tetangga atau rumah tangga?" Hanya kisah seputar Lala dan tetangga sekaligus teman dari kecilnya yaitu Jaevan. Perjalanan kisah remaja Lala dan Jaevan bersama teman-teman bobroknya yang lain. Dibumbui masalah-masalah penyedap yang membuat jalan cer...