Terlepas dari bulan Ramadhan, dijauh-jauh hari...-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-
Di TRIGGER dorm.
Pagi menjelang siang saat itu, matahari sedang terik. Panas habis mencumbu kulit hingga mendidihkan keringat yang mengucur. Seperti pemuda bersurai silver ini, yang kini tengah duduk di teras depan dengan setelan singlet hitam, melepas dan mengibas kemeja putih luar nya ke tubuhnya yang terasa panas.
"Masya 'Allah panas nya cuy, siang aja belum. Haish..." Keluh kesah nya saat itu.
Benar. Hari masih menunjukkan jam 09.18 pagi. Tetapi cahaya matahari sudah menghantarkan panasnya, memancarkan pesonanya ke bumi yang diinjak oleh pemuda ini. Bukan— Lebih tepatnya bumi yang dibokonginya saat ini.
Tak salah, 'kan?
Yaotome Gaku— pemuda yang dikira albino beruban ini sedang nganggur kerja hari ini. Saat ia baru bangun dari tidur nya setelah sholat subuh, -Yang masih pakai baju Koko selonjoran di sajadah- tiba-tiba kepalanya sakit . Otaknya nge-blank serasa hilang ingatan mendadak.
"Eh, ini dimana cuy? Kok ada benang putih gini di kepala? Banyak lagi. Oh! Oiya deng, ini dorm gue dan ini rambut gue sendiri hehehe..."
Gila habis bangun tidur. Lupa jati diri 5 detik.
Padahal pas habis sholat subuh –sebelum dia ketiduran di sajadah– Tenn udah ngingetin buat jangan tidur ba'da subuh. Nanti istri nya di patok ayam.
"Hah? ISTRI GUE DI PATOK NIKAIDO? JADI DI MASA DEPAN NIKAIDO JADI PEBINOR?!"
"Bodo' ah. Malas nanggepin lu!" Tenn bergidik jijik.
"Eh tunggu— Kaya' pernah dengar deh..." Gaku menerawang ke langit-langit. "Tenn, bukannya 'nanti rezekinya di patok ayam ', ya?" Gaku merevisi.
"Tuh tau! Lu goblok sih, makanya baru nyadar." Tenn nyorakin bilang goblok ke Gaku. Wajahnya datar. "Huuu Gaku goblok! Gaku goblok! Gaku gobloookkk!"
"SINI LU BOCAH! GUA CEKEK!"
"Ssstt! Udah, hey jangan berisik! Mending ngaji sana, jangan berulah pagi-pagi jam segini, nanti gangguin tetangga!" Ryuu memperingati. "Tenn juga, jangan ngomong gitu. Ucapan itu do'a, nanti balik ke kamu lho."
"Iya deng, lupa..." Tenn mengangguk. Gaku tersenyum penuh kemenangan.
Tenn menghela nafas. "Ya udah, Gaku pintar, Gaku cerdas, Gaku berbakat, Gaku—"
"Bagus! Ucapkan segudang pujian ke gue!" Gaku manggut-manggut sambil membusungkan dada.
"Gaku Sholeh, Gaku rajin, Gaku nista, Gaku GOBLOK!" Di kata terakhir, Tenn berteriak di telinga Gaku. Lalu berlari Awokaowkao ke belakang sofa.
"SAKIT TELINGAKU WOY!"
"Gaku....! Tenn...! Aduh..." Ryuu menepuk jidatnya menyedihkan. Poor Ryuu :(
***
Setelah itu, mereka mengaji di kamar masing-masing. Kecuali Gaku yang ngaji nya masih di sajadah tempat sholat dia tadi sambil mangku dagu. Kece gitu, pakai baju koko putih abu-abu sama sarung cokelat wadim*r.
Sok ganteng. Tapi baru baca 2 ayat Surah Ali-'Imran aja dia udah turu selonjoran di sajadah_-
"Gak, bangun..." Ryuu mengguncangkan bahunya. "Jangan tidur habis subuh, dong. Allah membenci sikap tidur habis subuh, lho. Nanti rezeki mu juga terputus..." Ryuu kembali mengguncangkan bahu leader TRIGGER tersebut. Tetapi orang yang berusaha ia bangunkan hanya bergumam tak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLiSH7 : We're Halal Brader
FanfictionNasihat disertai bukti dalil/sumber hadits. Ngelawak dikit, biar bawaannya ngga serius amat:vvv Buat ini cuma gegara bosan pas puasa. (Padahal tugas banyak, apalagi amaliyah ramadhannya ngeribetin TwT). Jadi Aii ngetiknya pas punya ide dari dal...