7- Cobaan dan Kesederhanaan

14 5 0
                                    

      Hari ini Mitsuki gabut banget. Jadi dia kerajinan membuat kue lebaran yang udahlah kecepatan, kebanyakan pula:'v

     Semua pada keluyuran dari pagi. Nggak tahu kemana, ada yang emang dipanggil karena pekerjaan, dan ada juga yang sekedar mau lihat hiruk-pikuk nya kota.

     Terutama yang baru pulang sekolah Minggu lalu- siapa lagi kalau iya Iori sama Tamaki.

     Mitsuki bingung mau diapain semua kue-kue nya. Ada nastar, putri salju, kue keju, bulan sabit, brownies, dll lah.

     Dia lihat ada Tamaki yang lagi rajin juga walau rada lemes, ngebantuin dia ngasih toping di kue cokelat. Tapi kadang-kadang senyum juga lihat hasilnya yang rapi dan memuaskan.

     "Mikki! Cantik, nggak?"

     "Cantik, cantik! Kerja bagus, Tamaki!" Mitsuki mengacungkan dua jempol.

     "Hehehe..."

     "Karena kamu udh mau bantuin, kamu boleh ambil beberapa buat kamu cemilin ntar malam."

     "Bener, nih?"

     Mitsuki mengangguk.

     "Yesss! Aku ambil 10 biji yang cokelat, ya!"

     "Hm?" Mitsuki menelengkan kepala heran. "Nggak kedikitan?"

     "Jadi Mikki mau aku ambil semua?"

     "Ngg—" Mitsuki menepuk jidatnya pelan, tertawa kecil. "Maksudnya... Agak banyak dikit."

     "Banyak apa dikit?"

     "Akkh! Ambil 15 juga gak papa."

     "Yeayyy!"

     Mitsuki menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis, lalu melanjutkan membuat kue lain.

     "Tapi... Ntar yang lain nggak kebagian?" celetuk Tamaki disela-sela keheningan setelah percakapan terakhir 10 menit yang lalu.

     "Nggak papa..." jawab Mitsuki sambil memotong adonan. "Ini kan kebanyakan, lebaran juga masih lama... Kita bisa buat lagi kok nanti. Ini aja sehari udh sebanyak ini... Mumpung bahannya juga masih banyak..." lanjutnya. Dan Tamaki ber-ooh pelan sambil mengangguk.

     Tangan Mitsuki berhenti di talenan. Mendadak dia memiliki ide yang rasanya sangat super super cemerlang.

     "Tam! Gimana kalau kita jual kuenya?" usul Mitsuki dengan sumringah di wajah. Tamaki menoleh dengan malas, lalu menatap Mitsuki yang wajahnya sudah bercahaya.

     "Hm... Jual kemana?"

     "Buat counter di pinggir jalan dekat gerbang depan sana. Kan rame, tuh. Sekalian ngabuburit... Gimana?"

     Tiba-tiba wajah Tamaki ikut sumringah. Ada filter blink-blink dikepalanya.

     "Yattaaa! Akhirnya ngabuburit!!" katanya dengan semangat sampai berdiri dari kursinya.

     "Yakan?" Mitsuki semakin melebarkan senyuman. "Ntar tanya mereka, mana tahu ada yang mau ikutan?"

     "NGOGHEYYY!!"

     "Hmm... Tapi kayaknya nggak bisa semuanya, deh... Kan,  orang lagi puasa gini jarang ada yang mau kecepatan beli kue lebaran. Yang dicari itukan takjil, atau kita buat yang lain aja, ya?" Mitsuki mengapit dagunya. Jadi bingung, kan?

     "Jualan Pop ice sama lauk, Mikki!" usul Tamaki sambil angkat tangan.

     "Eh? Boleh juga... Ah! Kayaknya boleh juga, deh. Aku juga mulai bosan buat kuenya, mana kebanyakan TvT"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IDOLiSH7 : We're Halal BraderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang