05|| KEJADIAN DI UKS

170 11 1
                                    

Selamat datang, yuk nikmati part ini😘 tapi sebelum itu jangan lupa isi semua paragraf dengan komentar lucu kalian.

Happy reading ❤️

05||KEJADIAN DI UKS

Selama hampir lima belas menit menjalani hukuman dari ketua OSIS sialan itu, akhirnya Letta bebas dan bisa masuk ke kelasnya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Sepanjang perjalanan dari lapangan sampai menuju kelasnya Letta tak henti-hentinya menggigiti kukunya akibat takut guru yang mengajar di kelasnya akan marah. Namun saat sampai di sana, Letta tampak menghela nafas dengan lega saat mengetahui belum ada guru yang mengajar di kelasnya, mungkin keberuntungan sedang berpihak padanya.

Letta melangkah masuk ke dalam kelasnya, sontak semua mata terarah padanya. Tanpa mau ambil pusing dengan bisikan-bisikan dari teman sekelasnya, Letta malah mengarahkan pandangannya ke sekujur kelas untuk mencari tempat duduk, namun nyatanya hanya ada dua bangku yang  kosong, satu di barisan belakang dan satu lagi di barisan paling depan tepat di depan meja guru.

"Letta, sini!" Panggil Serly dari bangku barisan belakang. "Kamu duduk di samping aku aja, aku sengaja nggak duduk sama yang lain biar bisa sebangku sama kamu."

Letta menampilkan raut wajah bersalah ke arah Serly. "Sorry Ser, tapi gue nggak bisa duduk di bangku belakang, mata gue agak rabun soalnya."

Serly menghela di tempatnya. "Terus kamu mau duduk dimana? Semua bangku udah ke pake semua."

"Gue duduk di depan sana, kan ada yang kosong!" Ujar Letta enteng.

"Kamu yakin Lett? Soalnya tuh cewek nggak mau duduk sama siapapun, dari tadi aja nggak ada yang di bolehin duduk di sana," ujar Serly memberitahu.

"Santai aja, entar juga di kasih kok!" Ujar Letta, lalu gadis itu berjalan ke arah meja paling depan itu.

Letta mengamati gadis yang duduk di meja itu, bahkan kehadirannya seperti tak di anggap sama sekali oleh gadis itu. Letta menghela dan berusaha menampilkan wajah cerianya.

"Hai, Lo Agrensi kan? Gue boleh duduk di sini kan?" Tanya Letta dengan senyum penuh percaya diri.

"Nggak," jawab gadis bernama Agrensi itu dengan datar tanpa menoleh sama sekali dengan lawan bicaranya.

Tanpa memperdulikan ucapan gadis itu, Letta malah langsung duduk di bangku itu. "Emang ini sekolah punya bapak Lo? Enggak kan? So, gue bebas dong mau duduk dimana. Lagian kita sama-sama bayar uang SPP kan? Kecuali sekolah ini punya bapak Lo, baru Lo bisa larang gue duduk disini."

Agrensi tampak menghela, ia pasrah. Tapi bisakah ia tidak sebangku dengan gadis berisik itu? Agrensi hanya ingin menjalani masa putih abu-abunya dengan damai.

"Gue jamin, kedepannya gue bakal jadi sahabat terbaik Lo!" Ujar Letta percaya diri.

"Nggak akan!" Balas Agrensi sekenanya.

<<<•>>>

Bel istirahat berdering keras memenuhi penjuru sekolah. Letta tampak buru-buru keluar dari ruang kelasnya, bukannya melangkah kekantin untuk mengisi perutnya, gadis itu malah berjalan menuju UKS.  Rasanya ia sangat mengantuk karena ia begadang semalaman akibat menonton Drakor.

Mungkin gadis itu butuh waktu untuk tidur sebentar. Sesampainya di UKS, Letta dapat melihat kalau di dalam sana tidak ada orang, itu artinya ia dapat tidur dengan tenang di dalam UKS tanpa ada gangguan. 

Gadis itu terlihat melangkah menuju bilik paling ujung lalu merebahkan tubuhnya di atas brankar dan menutup biliknya dengan tirai putih. Saat sudah berada di atas brankar Letta jadi ingat masa-masa saat dia SMP dulu, ia selalu pura-pura sakit agar bisa tidur di UKS, mungkin di SMA ini alasan pura-pura sakit juga bisa ia gunakan agar dapat tidur di UKS. Kemungkinan besar, UKS akan ia jadikan tempat favorit yang akan ia kunjungi setiap harinya di sekolah ini.

Alger dan Dunianya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang