06|| JANGAN USIK MILIK GUE

155 10 1
                                    

Jangan lupa komen di setiap in-line ya guys, lov u😘

Happy reading ❤️

06|| JANGAN USIK MILIK GUE

Letta berlari menuju gerbang SMA Victory dengan nafas tersengal. Raut wajahnya berubah menjadi panik saat pak Tresno satpam sekolah itu ingin menutup gerbang sekolah itu secara rapat, melihat itu Letta langsung mempercepat pergerakannya.

"Eh..eh, bentar pak!" Teriak Letta, satpam itupun menghentikan pergerakannya dan mempersilahkan Letta masuk begitu saja karena gadis itu hanya telat lima menit.

Pagi ini Letta kesiangan lagi, bahkan tadi ia belum sempat sarapan. Tapi ia berhasil bernafas lega karena dapat masuk ke sekolah tanpa ada drama. Sepertinya semesta sedang berpihak padanya hari ini, buktinya ia tidak bertemu dengan ketua OSIS songong itu.

"Telat lagi?" Suara berat itu membuat langkah Letta berhenti, hadeh! Baru aja mau bersyukur, eh nggak taunya ketemu juga. "Baru juga seminggu sekolah di sini, tapi telat mulu."

Apa nggak salah denger? Telat mulu? Baru juga dua kali!  Gerutu Letta dalam hati.

Letta menoleh kearah laki-laki itu. "Maaf kak, enggak lagi deh!"

"Udah telat, atribut nya juga nggak lengkap. Jadi cewek kok nggak ada rapi-rapi nya sih?"

Songong banget nih cowok, gerutu Letta membatin.

"Jadi gini Kak, gue itu nggak sempat ke tukang jahit buat pasang atribut," balas Letta mencari jalan aman.

Reyhan tampak menaikkan sebelah alisnya. "Terus dasi Lo kemana?"

"Nah, itu dia kak, tadi buru-buru jadi nggak sempat pake. Tapi kakak tenang aja, dasinya ada kok di tas," ujar Letta sambil membuka ransel berwarna biru mudanya dan mengambil dasinya dari dalam ransel itu.

"Lain kali jangan telat lagi dan gue mau besok atribut Lo harus lengkap," ujar Reyhan pada Letta.

Letta tampak menghormat ke arah Reyhan. "Siap kak!"

Sudut bibir Reyhan tampak tertarik atas tingkah Letta yang menurutnya lucu, selama ia menjabat sebagai ketua OSIS baru kali ini ada murid cewek yang berani menjawab tanpa rasa bersalah, terlebih lagi dia adalah murid junior.

"Udah sana balik ke kelas Lo, sebentar lagi pelajaran di mulai," ujar Reyhan pada gadis di hadapannya itu.

Letta melirik kearah buku dosa yang di pegang oleh laki-laki itu. Saat hari pertama ia terlambat namanya di tulis di buku itu, tapi kenapa kali ini laki-laki itu tak meminta ia untuk menulis namanya?

"Kak?"

"Kenapa?" Balas Reyhan.

"Nama gue nggak di tulis?" Tanya Letta pada laki-laki itu.

"Kenapa, mau nama Lo gue tulis?" Tanya Reyhan.

"Ya, maulah," balas Letta.

Reyhan tampak membuka buku dosa ditangannya. "Nama Lo siapa?"

Letta menggeleng kuat. "Eh.. bukan disitu kak! Maksud gue tuh nulis nama gue di hati kakak!"

Reyhan tak habis pikir dengan gadis dihadapannya itu. Benar-benar ya nih cewek!

"Masih kosong kan? Bolehlah isi nama gue. Nama gue Violetta Marcelline kak, kelas X IPA 1 biar ingat aja," kata Letta pada laki-laki itu.

"Nggak usah ngaco Lo!" Balas Reyhan.

"Jangan galak-galak kali kak, bukannya gue malah takut, eh.. jatuhnya malah gue jadi naksir," ujar Letta lagi mencoba menggoda laki-laki itu.

Reyhan sangat sulit mendeskripsikan perasaan saat ini. Bahkan ia terlihat tersenyum malu, entah karena baper atau bagaimana, Reyhan sendiri sulit menjelaskannya.

Alger dan Dunianya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang