07|| MENCURI PERHATIAN

294 14 3
                                    

Jangan lupa komen di setiap in-line ya guys, love u😘

Happy reading ❤️

07|| MENCURI PERHATIAN

Malam ini markas Trayton terlihat cukup ramai, sama seperti malam-malam sebelumnya. Kini, Alger tengah duduk di sofa empuk yang ada di ruang utama markas, senyum di bibirnya tiba-tiba terukir saat sosok Letta memasuki lamunannya. Wajah manis gadis itu terus mengusik pikirannya akhir-akhir ini, harus ia akui ia tertarik dengan gadis itu.

Dari sekian banyak mantan dan pacarnya, entah kenapa Letta berhasil menyita perhatiannya. Baginya gadis itu sangat unik, beda dengan gadis-gadis yang selama ini ia kencani. Bahkan ia sendiri sulit untuk menjelaskannya, intinya ia tertarik dengan gadis itu.

Naresh yang sedari tadi duduk disampingnya, terlihat mengerutkan kening curiga karena laki-laki itu tampak senyum-senyum sendiri. "Kerasukan jin apa Lo?"

"Paling juga kerasukan Jin BTS," sahut Evander sembari meneguk minuman kaleng di tangannya, lalu kembali memainkan game online di ponselnya.

"Ngaco Lo pada," balas Alger sambil berdecak. Ganggu aja Lo pada, dasar jamet!

"Hm.. mencurigakan, hidung gue seperti mencium aroma-aroma kemenangan. Lo habis menang lotre kan? Bagi-bagi lah jamet!" Ujar Naya  heboh sambil duduk di samping Alger.

"Lotre apaan anjir? Gue nggak menang lotre!" Jawab Alger.

Ken hanya bisa menggeleng pasrah dengan tingkah para sahabatnya itu,   ia lebih memilih untuk merebahkan tubuhnya di sofa ujung sambil membuka buku sketsanya dan mulai menggoreskan pensilnya untuk menggambar. Maklum aja ya ges ya, soalnya cuman dia doang yang waras di sini.

Di lain sisi, Arrio yang berdiri di depan kulkas tampak berteriak. "WOI, MINGGU INI JADWAL SIAPA YANG NGISI KULKAS? KENAPA NIH KULKAS KOSONG BANGET, UDAH KAYA HATI GUE AJA! UNTUNG NGGAK ADA SARANG LABA-LABANYA. UDAH LAH, JUAL AJA NIH KULKAS BUAT BELI ISINYA."

"Kalau kulkasnya di jual isinya mau di taro dimana?" Sahut Ken mulai angkat suara, namun matanya masih tetap tertuju pada lukisannya.

"Ya taro di perut gue lah," balas laki-laki itu sambil terkekeh.

"Itu sih maunya Lo,"

"Idih si jamet, heboh bener Lo teriak-teriak. Minggu ini jadwal Lo yang ngisi kulkas, nggak usah pura-pura lupa Lo!" Celetuk Naya.

"Masa sih?" Tanay Arrio masih belum percaya.

"Noh, liat jadwal terpampang jelas di pintu kulkas, bisa baca kan Lo?"

Mendengar itu, Arrio pun menutup pintu kulkas dan melihat tulisan yang di tempat dengan sticky note berwarna kuning di pintu kulkas itu dan tertera namanya di sana.

"Wah, sorry bestie gue lupa kalau Minggu ini jadwal gue yang ngisi kulkas," balas Arrio cengengesan.

"Kita udah maklum kali Ri," balas mereka.

"Love you sekebon bestie!" Ujar Arrio sambil membentuk tanda love menggunakan jari telunjuk dan jempolnya.

<<<•>>>

Hari semakin larut, waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, para anggota Trayton tampak mulai bubar dan pulang kerumah masing-masing. Kini motor Alger tengah melintasi jalanan ibukota yang tampak terang akibat dihiasi oleh gemerlapnya lampu jalanan, selama dua puluh menit perjalanan dari markas akhirnya motor Alger memasuki area komplek rumahnya.

Motor laki-laki itu berhenti di salah satu rumah megah bernuansa Eropa yang ada di komplek elite. Ia tampak membunyikan klakson motornya  karena gerbang rumahnya sudah tertutup rapat. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alger dan Dunianya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang