🏳️11🏴

618 70 18
                                    

Mwehehehehehwhwhwhwe

Warning ⚠️
Awas senyum-senyum sendiri, soalnya ini chapter isinya full UwU UwU YechanJaehan:)

★★★

Benar kata orang-orang, Jaehan mana bisa marah lama-lama kalau sama Yechan. Buktinya sekarang dia sama Yechan lagi duduk sebelahan di kantin, dengan posisi kepala Jaehan di taruh di bahu Yechan, dan Yechan mengelus rambut sahabatnya itu.

"Hanie, kau benar-benar sudah memaafkan ku kan?" Jaehan hanya berdehem,

Yechan tersenyum, dia menggenggam tangan pemuda manis itu, "dengar ini hanie, tolong. Maafkan aku, maaf jika aku selalu mengatur mu membuat mu tidak nyaman. Tapi satu hal yang harus kau tau. Aku sangat menyayangimu."

Jaehan menjauhkan kepalanya dari bahu Yechan. Dia menatap wajah pemuda Shin itu lekat-lekat.

Yechan jadi gugup sendiri, tanpa sadar jantungnya dugun-dugun kenceng banget. Yechan merasa kalau jantungnya bisa lepas kapan saja.

Jaehan mendekatkan wajahnya ke ke telinga Yechan lalu berbisik, "kau... Menyayangiku?" Yechan meneguk ludahnya, kok dia jadi gugup sendiri sih?

"Y-ya..." Jawabannya terbata.

Jaehan tersenyum, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Yechan dan mengecup pipi pemuda Shin itu,

"Aku juga menyayangimu. Selamanya. Aku akan tetap menyayangimu." Yechan memegang pipi kanannya yang baru di kecup oleh sahabatnya.

Yechan menatap Jaehan, yang juga menatapnya, mereka saling bertatapan membuat author senyum senyum sendiri:)

Yechan mengangkat alisnya, "apa itu tadi?" Tanyanya,

Jaehan tersenyum, entah apa yang merasukinya, dia menyentuh dada bidang pemuda Shin itu dan menggambar hati dengan tangannya.

"Aku... Aku hanya memberikan sebuah kecupan sebagai tanda sayangku untukmu. Apa kah itu mengganggu?" Yechan menggeleng, dia tersenyum,

"Tidak, aku suka itu." Jaehan tidak bisa untuk tidak ikut tersenyum.

Yechan mengusak surai hitam pemuda Kim itu. Dia gemas sekali dengan Jaehan. Tunggu, apa-apaan ini?

Yechan mencoba menjauhkan pikiran anehnya. Dia tidak mau membuat Jaehan marah kembali.

"Hanie..." Panggil Yechan,

"Hmm..." Sahutnya,

"Bagaimana jikalau, semisalnya aku-

"Nyenyenyenyenyeneyenye, bacot banget Lo bang." Bukan Jaehan yang bilang, tapi itu sebin Yang sudah mendudukkan diri di depan YechanJaehan dengan Taedong di sampingnya.

Yechan memutar bola matanya, ni dua curut Napa ganggu banget sih?! Kesel deh Yechan tuh.

"Sebinie, apakah kamu tau, kalau..." Se
bin menatap Taedong yang bicara,

"Aku..."

.
.

"Hiks, eomma~~~" Hwichan menutup telinganya, ni bokem Napa nangis dah?

"Hiks, TAIK!! Kok gitu?!" Jaehan dan Hwichan menutup telinganya, si Sebin nangisnya kek kuntilanak.

Kevin menggetok kepala Sebin membuat pemuda itu diam. Dia mengusap kepala nya dan menatap Kevin tajam.

"Fak!" Kevin memutar bola matanya,

"Heh bocah kematian!! Lo napa anjing?! Napa nangis? Gw ada salah?!" Sebin menggeleng membuat Hwichan menggebrak meja,

"Enggak kan?!TERUS KENAPA GUE YANG HARUS MENDERITA DENGERIN LO NANGIS PADAHAL ITU BUKAN SALAH GUE?!!??!!" Nafasnya terengah-engah. Sebin bungkam,

Hangyeom menghela nafas, "emangnya si sebin Napa Han?" Jaehan menjawab,

"Tadi kan, si Taedong sama si sebin nimbrung waktu aku berdua bareng chanie,'

"Khemmm!! Chanie gak tu?!" Jaehan memutar bola matanya saat Hwichan berteriak.

"Dengerin dulu sat! Terus, si Taedong tuh bilang gini...

Plesbek:)

"Sebinie, apakah kamu tau, kalau..." Sebin menatap Taedong yang bicara,

"Aku, menyukai seseorang" Sebin tampak tertarik, Yechan dan Jaehan hanya menyimak.

"Benarkah? Siapa orangnya?" Tanyanya,

"Aku suka pada, Hwichan,,,––

———Bentar bentar bentar!!" Potong Hwichan,

"Apa-apaan kok gue??" Sebin menatap Hwichan tajam.

"YAMANAGUETAUANJING!!" Kevin menabok mulut Sebin dengan tangannya,

"Jan treak-treak oon. Lo mau gue tuli??" Sinis Kevin, tau dah tu 2 bokem sifatnya lagi tertukar apa begimana

"Ya tapikan-

-Heh denger ya Sebin tulul! Gue tuh dah pacaran sama junghoon, ya kali gue mau sama si Taedong burik itu. Idih, gue juga milih-milih ya." Sebin cemberut,

"Tapi-

-Jaehanie" panggil seseorang yang Jaehan yakini adalah Yechan,

Dan benar saja di sana ada Yechan yang menyembulkan kepalanya di depan pintu, persis seperti anak kecil.

Jaehan tersenyum, dia berjalan mendekati Yechan, meninggalkan teman-temannya yang memutar bola matanya.

Ini Jaehan goblok atau bego sih? Udah di sakitin berkali-kali juga, masih aja di deketin.

"Kenapa chanie?" Tanyanya

Yechan tersenyum, dia mengelus pipi sahabatnya membuat Kevin dan Hangyeom yang melihat itu membuat ekspresi ingin muntah.

"Aku mau mengatakan sesuatu." Jaehan mengangkat sebelah alisnya,

"Apa itu?" Yechan menunduk sambil tersenyum,

"Aku.... Ah, bagaimana jika kita bicara di tempat lain?" Yechan tuh tidak enak kalau membicarakan ini di depan teman-temannya Jaehan.

Jaehan mengangguk, "hmm! Baiklah, ayok!!" Yechan tersenyum, dia mengelus surai Jaehan gemas. Lalu menggandeng tangan pemuda manis itu.

Sementara yang di belakang memutar bola matanya. Cih, gimana si Jaehan mau lurus kalau si Yechan nya begini??

.
.

Akhirnya Yechan dan Jaehan berada di taman belakang sekolah. Tempat yang paling sering muncul di book ini selain kelas sama kantin:))

Seperti biasa mereka duduk di batu besar karena emang gak ada kursi di sini.

Jaehan menatap Yechan yang sedang menatap kolam berisi ikan ikan yang tengah berenang.

"Chana~ apa yang ingin kamu katakan~?" Tanya Jaehan sambil merengek karena Yechan diam saja.

Yechan mengalihkan atensinya dan menatap sepasang mata cantik itu, Jaehan kok jadi gugup sendiri ya?

Tatapan Yechan selalu bisa bikin Jaehan terpesona dan gugup sendiri.

"Ah, aku ingin mengatakan bahwa, sepertinya ---
.
·TBC!!·
.

800+
Yhahahaha, di gantung.
Niatnya mau buat yang panjang banget, tapi nanti kalian bosen. Jadi ku bagi buat chapter depan.

Hayooohhhh, Yechan mau bilang apah? Yang jawabnya bener author kasih kiss onlen sampe mabok:)))

Oke makasih dah baca
See u next chapter 🤠
Salam tetet markutet

🏳️ ꯱ׁׅ֒tׁׅꭈׁׅɑׁׅ֮ꪱׁׅᧁׁhׁׅ֮tׁׅ 🏴 (Yechanjaehan) |End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang