🏳️9🏴

542 70 17
                                    

Janji

"Han... janji ya, kita terus berteman. selamanya, kita selalu jadi sahabat."

"Sahabat ya?"

❤️♥️❤️♥️❤️

Jaehan dan Yechan sekarang sedang berada di parkiran, tadi Jaehan mau pulang bersama temannya, tapi Yechan menawarkan tumpangan, Jaehan mana bisa menolak seorang Shin Yechan?

Jadi Jaehan meng-iya-kan tawaran Yechan dan di sini lah mereka, di parkiran sekolah.

Yechan sedang memanaskan mesin motornya, Jaehan menunggu dengan sebelah kaki yang menghentak-hentak, dan bibir yang mengerucut, kayak author waktu lagi nunggu bapak manasin mobil:)

Bedanya Jaehan keliatan imut tapi author kagak:')

Oke fokus ke yechanjaehan lagi, sekarang Yechan sudah selesai dengan motornya, dia naik ke atas motor dan menyuruh Jaehan naik ke atas, sebelum itu dia juga memberikan helm bogo warna biru muda untuk jaga-jaga, keselamatan jalan raya:)

"Pegangan ya Han, aku mau ngebut ni" Jaehan mengangguk, dia memeluk perut pemuda Shin itu sebelum Yechan menyalakan mesinnya,

Brum! Brum! Brummmmmmmmmmmmmmmm!!

"Astaghfirullah!! Pelan-pelan Chan!!!"

Skip!

Akhirnya, Yechan dan Jaehan sampai di depan rumahnya Yechan, mereka masuk ke dalam dengan Yechan yang berjalan di depan dan Jaehan membuntuti di belakang,

Persis seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

Akhirnya mereka tiba di ruang tamu, Yechan maupun Jaehan sama-sama mendudukkan bokongnya di sofa dan menyenderkan kepalanya di kepala? Sofa.

Yechan menatap Jaehan yang memejamkan matanya, dia terkagum, ternyata sahabatnya ini sangatlah indah. Benar-benar Cantik.

Yechan menggelengkan kepalanya, tidak ! Dia tidak boleh berkata seperti itu! Dia straight! Begitupun dengan Jaehan, baik dia maupun Jaehan, mereka tidak boleh menjadi seorang gay,

Karena seorang gay itu begitu menjijikkan (Bagi Yechan)

"Cih, menjijikkan katanya. Nanti belok, gue ketawain Lo, liat aja."-author

Jaehan yang sedari tadi merasa di perhatikan pun menolehkan kepalanya menghadap Yechan, dan akhirnya mereka saling bertatapan.

Jaehan diam, "bagaimana aku bisa melupakanmu yechanie? Aku tidak bisa, kau sangat berarti. Tidak bisakah kau menerima kenyataan bahwa aku seorang gay? Aku tidak bisa di paksa lurus setelah belok, rasanya sangat sulit. Tidak bisakah kau membalas perasaanku ini? Apakah aku begitu menjijikkan di matamu?" Batinnya berkecamuk.

"Ada apa hanie?" Tanya Yechan sambil mengelus pipi sahabatnya itu,

Jaehan menggeleng, "tidak apa-apa chanie, aku hanya memikirkan sesuatu." Yechan mengangguk, dia mengusap kepala Jaehan,

"Jangan terlalu dipikirkan jika itu membuatmu stress. Cukup pikirkan aku saja oke?" Jaehan tertawa,

"Haha, kau ini ada-ada saja Chan." Yechan ikut tersenyum saat melihat Jaehan tertawa seperti itu,

Padahal itu hanya tawa palsu seorang Kim Jaehan, dalam hati Jaehan bicara, "memangnya sejak tadi aku memikirkan siapa kalau bukan dirimu ,Yechan."

Yechan menggenggam tangan mungil pemuda Kim itu,

"Hanie?" Panggilannya,

"Humm?" Saut Jaehan,

"Mau membuat janji?" Jaehan menatap Yechan dengan tatapan bertanya,

"Janji?" Yechan mengangguk,

"Iya janji."

Jaehan tampak berfikir, sebelum memutuskan untuk mengangguk, "hmm, tentu. Baiklah janji apa itu?" Tanya Jaehan sambil tersenyum,

Yechan jadi gemas sendiri, jikalau Jaehan seorang wanita pasti sudah dia pacari dari dulu. Sayangnya sahabatnya ini seorang pria.

Tidak mungkin kan Yechan mengencani seorang pria?

"MUNGKIN!!!"-Author,

"Han... janji ya, kita terus berteman. selamanya, kita selalu jadi sahabat." Tanya Yechan sembari mengelus pipi sahabatnya itu,

Raut wajah Jaehan berubah, senyumnya menghilang, tatapan bersemangat tadi berubah menjadi tatapan sendu,

Jaehan akhirnya sadar, bahwa dia dan Yechan bagaikan air dan minyak yang tidak akan bisa bersatu.

Walaupun sudah di aduk berkali-kali pun, si minyak akan tetap naik ke permukaan, memisahkan diri dari si air.

Tidak bisakah dia dan Yechan punya status baru? Selain sahabat,

Yechan yang sadar bahwa Jaehan kembali melamun pun melambaikan tangannya di depan wajah sahabatnya itu,

"Hanie??" Jaehan tersentak,

"A-ah, baiklah, selamanya, Jaehan dan Yechan akan menjadi sahabat. Iyakan?" Yechan tersenyum lalu mengangguk,

"Iya kita sahabat! Selamanya, status kita tidak akan pernah berubah. Janji?" Yechan menyodorkan kelingkingnya,

Dengan ragu, Jaehan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Yechan,
"Hmm, aku berjanji." Ucapnya pelan,,

"Sahabat ya?" Monolognya...

.
.
.
Hai seyengkk seyengkk nya author, chapter kemarin vote nya dikit bet woyyyyyy:(

Terus,Mon maaf ni ye, untuk beberapa hari kedepan author gak bisa apdet dulu.

Diharapkan kalian setia menunggu author,

Terus buat kalian yang mau follow terus belum ke follback Mon maaf y, nanti bakal author follback kok,

Sabar ya pren.

Oke itu aja yang mau ak kasih tauk,
Makasih dah baca:)
See u next chapter 🤠
Salam tetet markutet 😝😜🤪

🏳️ ꯱ׁׅ֒tׁׅꭈׁׅɑׁׅ֮ꪱׁׅᧁׁhׁׅ֮tׁׅ 🏴 (Yechanjaehan) |End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang