Satu skor tercetak setelah bola berhasil melejit kesat membobol gawang. Sorak-sorakan pendukung pemain Bastard München memenuhi stadion. Lelaki yang mengenakan seragam bernomor punggung 10 itu ber selebrasi, senang atas skor yang diperoleh.Tersisa satu lagi angka, maka kemenangan mutlak di dapatkan oleh Bastard München, dengan selisih waktu yang sudah hampir mendekati usai.
Manik (e/c) memperhatikan tidak jauh dari atas stadion. Lelaki pirang dipadu dengan ujung rambut kebiruan, memiliki potongan rambut yang unik itu sangat menarik perhatian. Bisa di bilang dia adalah satu-satunya pemilik pusat perhatian.
Siapa lagi kalau bukan, Michael Kaiser yang merupakan pemilik julukan The Prodigy berasal dari salah satu kota maju di Eropa, yaitu Jerman. Selain itu, Kaiser dianggap jenius dan juga pernah menjadi anggota dari Generasi Baru Dunia ke XI.
"Aku yakin kau pasti menang," ucapnya penuh keyakinan. Kemudian melangkah pergi lebih dulu sebab ada pekerjaan yang harus di lakukan.
Pemilik surai (h/c) berniat menonton permainan hingga usai. Namun, pekerjaannya sedikit menghambat. Ia hanya menyempatkan diri hadir demi memenuhi permintaan si pemilik tato mawar biru di lehernya.
Setidaknya mereka sempat bertukar pandangan sesaat setelah bola itu melambung tinggi masuk ke dalam gawang. Pertanda jika Michael Kaiser menghadiahkan gol itu sebagai bukti dari perkataannya beberapa hari yang lalu.
Bahwasanya Kaiser bukan lah pecundang, yang hanya bisa bermain-main. Ia sangat serius jika menyangkut perasaannya terhadap gadis itu.
Suara alunan dering ponsel menguar nyaring memenuhi ruangan bernuansa putih itu. Manik (e/c) pandangi sesaat layar ponselnya yang bertuliskan nama 'Kaiser' yang berakhirkan emot love. Jemari lentiknya mengusap ikon hijau ke atas.
"Ya, Kaiser?"
["Dimana?"]
"Aku masih di rumah sakit."
["(Name), aku menang."]
"Ya, aku tahu, Kaiser. Kau selalu menjadi pemenang di manapun kau berada."
["Belum (Name), aku masih kalah."]
Alisnya mengerut mendengar perkataan lelaki itu. "Apa maksudnya itu?"
["Aku belum memenangkanmu."]
"Kaiser, beristirahatlah dulu. Pekerjaanku belum selesai."
(Name) memutuskan panggilan sepihak. Irama di sebelah dada kirinya berdetak lebih cepat. Perkataan lirih Kaiser tidak dapat ia balas sebagaimana mestinya.
Kedekatannya dengan Kaiser memicu pro dan kontra. Meski hanya sebatas menjalin hubungan pertemanan. Michael Kaiser adalah bintang utama striker papan atas yang sangat terkenal. Sementara (Name), hanya seorang gadis biasa yang bekerja di salah satu apotek di rumah sakit.
Langit malam nampak menggelap lebih dari biasanya. Pertanda sebentar lagi hujan akan membasahi bumi. Langkah kaki terdengar di sepanjang gang sepi. Tidak heran pertanda sudah hampir larut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Lock || Lemon
FanficDISCLAIMER: -Warn!! 18+/21+ -NSFW CONTENT -Blue Lock x FemReader -ALUR TIDAK MENGIKUTI MANGA -IF YOU ARE MINOR DON'T READ THIS! Blue Lock © Muneyuki Kaneshiro & Yūsuke Nomura Start: 01-04-23 Finish: --